Dugong (duyung) adalah salah satu mamalia laut yang mempesona. Hewan ini merupakan herbivora dengan makanan utama berupa rumput laut. Dugong memiliki nama ilmiah Dugong dugon dan hidup terutama di perairan hangat Afrika Timur dan Australia. Mamalia ini merupakan anggota ordo Sirenia. Spesies dari ordo Sirenia diyakini berevolusi dari mamalia darat berkaki empat. Evolusi ini diyakini terjadi lebih dari 60 juta tahun yang lalu. Ini adalah alasan mengapa dugong dengan gajah memiliki hubungan kekerabatan yang erat.

Ia merupakan satu-satunya hewan yang mewakili suku Dugongidae. Selain itu, ia juga merupakan satu-satunya lembu laut yang bisa ditemukan di kawasan perairan sekurang-kurangnya di 37 negara di wilayah Indo-Pasifik, walaupun kebanyakan duyung tinggal di kawasan timur Indonesia dan perairan utara Australia. Duyung atau dugong adalah satu-satunya mamalia laut herbivora atau maun (pemakan dedaunan), dan semua spesies sapi laut hidup pada perairan segar dengan suhu air tertentu.

Duyung sangat bergantung kepada rumput laut sebagai sumber makanan, sehingga penyebaran hewan ini terbatas pada kawasan pantai tempat ia dilahirkan. Hewan ini membutuhkan kawasan jelajah yang luas, perairan dangkal serta tenang, seperti di kawasan teluk dan hutan bakau.Moncong hewan ini menghadap ke bawah agar dapat menjamah rumput laut yang tumbuh di dasar perairan.

Duyung menjadi hewan buruan selama beribu-ribu tahun karena daging dan minyaknya. Kawasan penyebaran dugong semakin berkurangan, dan populasinya semakin menghampiri kepunahan. IUCN mengklasifikasikan dugong sebagai spesies hewan yang terancam, manakala CITES melarang atau mengharamkan perdagangan barang-barang produksi yang dihasilkan dari hewan ini.

Klasifikasi ilmiah
Kerajaan: Animalia
Filum: Chordata
Kelas: Mamalia
Ordo: Sirenia
Famili: Dugongidae

Gray, 1821

Upafamili: Dugonginae

Simpson, 1932

Genus: Dugong

Lacépède, 1799

Spesies: D. dugon
Nama binomial

Dugong dugon

Perkataan “dugong” dalam bahasa Inggris dan bahasa-bahasa lain, berasal dari istilah dalam bahasa Tagalog yakni dugong yang diambil dari istilah dalam bahasa Melayu yakni duyung, kedua-duanya memiliki makna yakni “perempuan laut.” Nama-nama lain termasuklah “lembu laut”, “babi laut” dan “unta laut.”

Berikut adalah informasi tentang dugong:

Daftar isi konten dalam artikel ini

1. Penampilan Fisik

Bentuk dan ukuran mamalia ini secara umum dapat dibandingkan dengan lumba-lumba. Perbedaannya, dugong memiliki kepala yang tidak terlalu ‘streamline’ serta tidak memiliki sirip punggung. Dugong memiliki ekor mirip lumba-lumba dengan dugong dewasa berwarna coklat muda dan dugong muda berwarna coklat pucat. Dugong memiliki mulut besar untuk membantu mencari makanan rumput laut. Sirip mamalia ini berbentuk seperti dayung dan memiliki telinga dan mata yang terletak di sisi kepalanya dengan moncong yang besar.

2. Makanan

Seperti disebutkan sebelumnya, dugong adalah mamalia herbivora dengan makanan terutama berupa rumput laut. Menggunakan moncongnya, dugong mencabut rumput dari dasar laut kemudian menggoyangkan kepalanya untuk menyingkirkan pasir. Meskipun biasanya memakan rumput laut pada kedalaman 1 – 5 meter, dugong juga dikenal mampu menyelam untuk mencari makan hingga kedalaman lebih dari 20 meter. Mamalia ini harus makan setidaknya 50 kilogram rumput laut setiap harinya.

3. Habitat

Menurut survei Shark Bay Marine Park, Australia barat merupakan rumah terbesar bagi populasi dugong Australia. Terdapat setidaknya 10.000 ekor dugong di perairan Australia barat dan sekitar 80.000 ekor di seluruh perairan Australia. Laut Merah, Samudera Hindia, dan Samudera Pasifik juga dikenal sebagai habitat dugong (duyung).

4. Reproduksi

Pada usia 9 – 10 tahun, dugong telah matang secara seksual. Namun, dalam beberapa kasus kematangan seksual baru terjadi pada usia 15 tahun. Untuk menghindari predator seperti hiu, induk dugong melahirkan anaknya di perairan dangkal. Masa kehamilan berlangsung selama 12 – 14 bulan. Anak dugong tetap hidup dengan induknya hingga usia 1,5 tahun. Setelah melahirkan, induk dugong tidak akan hamil untuk masa 2,5 sampai 7 tahun. Mengingat tingkat reproduksi yang rendah, populasi dugong tetap rentan terhadap kepunahan.

Fakta Lain tentang Dugong (Duyung)

  1. Mamalia ini hanya bisa menyelam selama 6 menit untuk kemudian harus muncul ke permukaan untuk bernapas.
  2. Dugong kadang-kadang berada dalam posisi seperti berdiri dengan kepala berada di atas air untuk bernapas.
  3. Predator alami dugong antara lain hiu besar, buaya air asin, dan paus pembunuh. Karena gerakannya yang lambat dugong sering menjadi mangsa mudah bagi predator.
  4. Suara seperti kicauan, berderit, dan menggonggong digunakan oleh dugong untuk berkomunikasi.
  5. Dugong (duyung) berenang dengan kecepatan 10 km/jam hingga 22 km/jam

 

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly
Sumber : wikipedia & www.amazine.co