Teknik Mancing Kepiting Bakau – Kepiting biasa hidup di air payau cenderung asin, banyak ditemukan di area tambak, hutan bakau maupun perairan yang dekat dengan laut. Kepiting bakau cenderung mempunayi warna kehijauan dan dapat bertahan hidup di darat tanpa air dalam waktu 24 jam mungkin lebih. Binatang ini memiliki nilai ekonomis yang cukup tinggi, oleh karena itu banyak diburu oleh para nelayan untuk dijual. Saat ini kepiting ini sudah banyak di budidayakan karena ketersediaan di alam liar yang sudah mulai menipis.

Untuk memancing kepiting ada trik dan caranya, binatang ini memakan udang, ikan dan hewan air lainnya, atau kalau ingin lebih mudah tanyakan saja pada penjaga tambak atau nelayan bakau. Untuk mencari lokasi mancing kepiting saat ini memang cukup sulit seiring berkurangnya lahan bakau yang terus dirusak oleh manusia yang tidak bertanggung jawab.

Alat yang perlu kita persipakan untuk memancing kepiting adalah sebagai berikut :

1. Batang/tangkai kayu yang dibuat bundar dengan diameter 1 cm dan panjang kira-kiara 50 cm.

2. Tali tambang plastik yang paling kecil untuk mengikat umpan.

3. Serokan ikan yang menggunakan tangkai/pegangan ( bisa dibeli di toko pancing ).

4. Tali rafia ( untuk mengikat kepiting supaya tidak menyapit).

5. Kepis atau tempat ikan untuk menaruh kepiting.

Umpan :

Biasanya para pencari kepiting menggunakan daging ular air yang telah dipotong kira-kira 10 cm. Daging ular mempunyai tekstur yang kenyal tidak gampang robek dan bau amis yang awet. Namun anda yang tidak biasa menangkap ular jangan sekali – kali menangkap ular karena sangat berbahaya. Walaupun itu hanya ular air yang bisa nya “hanya” menyebabkan gatal pada tubuh, gunakan saja daging ikan belanak. Kenapa menggunakan daging ikan belanak bukan ikan yang lain? Karena daging ikan belanak mempunyai aroma yang amis dibandingkan dengan ikan lainnya yang dapat dicium oleh kepiting. Atau bisa juga menggunakan daging ikan bandeng.

Cara mancing kepiting :

Daging ikan yang telah dipotong 10 cm diikat menggunakan tali tambang di tengahnya dengan panjang tali kira -kira 5 meter dan ujung tali yang satunya diikatkan pada batang kayu bulat yang telah dibikin tadi. Buatlah sebanyak – banyaknya minimal 10 ikatan umpan, kemudian lemparkanlah umpan ke arah tengah tambak atau sungai di hutan bakau dan tancapkan batang kayu tadi di tanah. Setelah semua umpan telah dipasang, kita biarkan dulu sekitar 10 sampai 15 menit. Setelah itu baru kita periksa apakah umpan telah dimakan kepiting atau belum. Di mulai dari umpan yang pertama kita pasang dulu selanjutnya diurutkan sampai umpan yang terakhir.

Tanda bila umpan sudah dimakan adalah tali kelihatan mengencang,tariklah perlahan-lahan dan santai, bila sudah mendekati permukaan maka kepiting akan kelihatan dari bayangannya di dalam air. Siapkan serokan untuk menangkap kepiting yang telah memakan umpan kita. Jika kepiting sudah tertangkap, langsung ikat capitnya, jika tidak akan sangat berbahaya jika sampai mengenai jari atau tangan kita. Capitan kepiting bakau ini sangat kuat sehingga bisa mencederai tangan kita.

Demikian sedikit tips mancing kepiting di hutan bakau, tidak lupa dan tidak bosan – bosan kami mengingatkan untuk tetap menjaga kelestarian alam, terutama habitat hidup hewan – hewan ini, karena kelangsungan hidup mereka sangat bergatung kepada kelestarian alam sekitar. Jika kita masih ingin menikmati mancing kepiting di hutan bakau waktu yang akan datang, mari kita bersama – sama menjaga kelestarian hutan bakau yang juga sangat berguna untuk mencegah abrasi air laut.

(Sumber : infomancing-mania.blogspot.com dan berbagai sumber)