Jenis jenis burung yang dilindungi yang telah ditetapkan berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1999 tentang Pengawetan Jenis Tumbuhan dan Satwa statusnya dapat berubah (dinamis), status dari jenis tumbuhan dan satwa yang dilindungi menjadi tidak dilindungi dan sebaliknya setelah mendapat pertimbangan Otoritas Keilmuan (Scientific Authority).
Berdasaran Lampiran Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106/Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 Tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Nomor P.20/Menlhk/Setjen/Kum.1/6/2018 Tentang Jenis Tumbuhan Dan Satwa Yang Dilindungi sekarang terdapat 904 Tumbuhan dan satwa dilindungi. Dalam Permen LHK No. P,106 Terdapat 557 jenis burung yang dilindungi dalam peraturan tersebut dan 140 jenis diantaranya merupakan burung kicau.
136 Daftar Jenis Burung yang Dilindungi Hukum Indonesia
Berikut daftar nama-nama burung dilindungi undang-undang sebagaimana ditetapkan dalam Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Dan Kehutanan Republik Indonesia Nomor P.106 /Menlhk/Setjen/Kum.1/12/2018 :
- cerecet jawa – Psaltria exilis
- cicadaun dahi-emas – Chloropsis media
- cicadaun sayap-biru Chloropsis cochinchinensis
- cicadaun sayap-biru kalimantan Chloropsis kinabaluensis
- cicadaun sayap-biru sumatera Chloropsis moluccensis
- cicadaun kecil Chloropsis cyanopogon
- cicadaun besar Chloropsis sonnerati
- cicadaun sumatera Chloropsis venusta
- cendrawasih loria Cnemophilus loriae
- cendrawasih jambul Cnemophilus sanguineus
- cendrawasih sutera Loboparadisea sericea
- ekek layongan Cissa chinensis
- ekek geling Cissa thalassina
- gagak flores Corvus florensis
- gagak kepala-coklat Corvus fuscicapillus
- gagak orru Corvus orru
- gagak rumah Corvus splendens
- gagak kelabu Corvus tristis
- gagak sulawesi Corvus typicus
- gagak banggai Corvus unicolor
- gagak halmahera Corvus validus
- tangkar centrong Crypsirina temia
- tangkaruli kalimantan Dendrocitta cinerascens
- tangkaruli sumatera Dendrocitta occipitalis
- tangkar ongklet Platylophus galericulatus
- tangkar kambing Platysmurus leucopterus
- bondol arfak Lonchura vana
- gelatik jawa Lonchura oryzivora
- kenari melayu Chrysocorythus estherae
- poksai sumatra Garrulax bicolor
- poksai jambul Garrulax leucolophus
- poksai kuda Garrulax rufifrons
- cica matahari Laniellus albonotatus
- mesia telinga-perak Leiothrix laurinae
- cendrawasih elok Macgregoria pulchra
- melipotes foja Melipotes carolae
- melipotes pipi-kuning Melipotes fumigatus
- melipotes arfak Melipotes gymnops
- seriwang sangihe Eutrichomyias rowleyi
- kehicap boano Symposiachrus boanensis
- kehicap biak Symposiachrus brehmii
- kehicap tanah-jampea Symposiachrus everetti
- kehicap kofiau Symposiachrus julianae
- kehicap flores Symposiachrus sacerdotum
- sikatan besar Cyornis concretus
- sikatan aceh Cyornis ruckii
- sikatan matinan Cyornis sanfordi
- sikatanrimba coklat Cyornis brunneatus
- sikatanrimba sulawesi Muscicapa sodhii
- burungmadu sangihe Aethopyga duyvenbodei
- burungmadu jawa Aethopyga mystacalis
- burungmadu sepah- raja Aethopyga siparaja
- burungmadu leher- merah Anthreptes rhodolaemus
- burungmadu sumba Cinnyris buettikoferi
- astrapia arfak Astrapia nigra
- astrapia cemerlang Astrapia splendidissima
- cendrawasih belah- Cicinnurus magnificus
- cendrawasih raja Cicinnurus regius
- cendrawasih botak Cicinnurus respublica
- paruhsabit ekor-kuning Drepanornis albertisi
- paruhsabit paruh-putih Drepanornis bruijnii
- paruhsabit kuri-kuri Epimachus fastosus
- paruhsabit coklat Epimachus meyeri
- toowa cemerlang Lophorina magnifica
- cendrawasih kerah Lophorina superba
- cendrawasih gagak-obi Lycocorax obiensis
- cendrawasih gagak Lycocorax pyrrhopterus
- manucodia kilap Manucodia ater
- manukodia leher- keriting Manucodia chalybatus
- manukodia jobi Manucodia jobiensis
- paradigalla ibinimi Paradigalla brevicauda
- paradigalla ekor- panjang Paradigalla carunculata
- cendrawasih besar Paradisaea apoda
- cendrawasih kecil Paradisaea minor
- cendrawasih merah Paradisaea rubra
- parotia foja Parotia berlepschi
- parotia carola Parotia carolae
- parotia arfak Parotia sefilata
- manukodia terompet Phonygammus keraudrenii
- cendrawasih panji Pteridophora alberti
- cendrawasih mati- kawat Seleucidis melanoleucus
- bidadari halmahera Semioptera wallacii
- berencet kalimantan Ptilocichla leucogrammica
- berencet besar Turdinus macrodactylus
- robin salju Petroica archboldi
- robin gunung Petroica bivittata
- paok kalung-biru Erythropitta arquata
- paok dohertyi Erythropitta dohertyi
- paok delima Erythropitta granatina
- paok topi-hitam Erythropitta venusta
- paok mopo-sangihe Erythropitta caeruleitorques
- paok mopo-sulawesi Erythropitta celebensis
- paok mopo-talaud Erythropitta inspeculata
- paok mopo-papua Erythropitta macklotii
- paok mopo-siau Erythropitta palliceps
- paok mopo-amboyna Erythropitta rubrinucha
- paok mopo-sultan Erythropitta rufiventris
- paok kepala-biru Hydrornis baudii
- paok sintau Hydrornis caeruleus
- paok schneider Hydrornis schneideri
- paok pancawarna-jawa Hydrornis guajanus
- paok pancawarna- Hydrornis irena
- paok pancawarna- Hydrornis schwaneri
- paok laus Pitta elegans
- paok halmahera Pitta maxima
- paok bakau Pitta megarhyncha
- paok hujan Pitta moluccensis
- paok morotai Pitta morotaiensis
- paok bidadari Pitta nympha
- paok hijau-biak Pitta rosenbergii
- paok hijau – Pitta sordida
- paok lantang – Pitta versicolor
- burungkucing kuping- putih – Ailuroedus buccoides
- burungkucing tutul – Ailuroedus melanotis
- namdur dahi-emas – Amblyornis flavifrons
- namdur polos – Amblyornis inornata
- namdur jambul-emas – Amblyornis macgregoriae
- namdur archbold – Archboldia papuensis
- namdur coklat – Chlamydera cerviniventris
- namdur dada-kuning – Chlamydera lauterbachi
- namdur api – Sericulus ardens
- namdur topeng – Sericulus aureus
- empuloh paruh-kait – Setornis criniger
- kipasan bukit – Rhipidura euryura
- kipasan belang – Rhipidura javanica
- kipasan ekor-merah – Rhipidura phoenicura
- jalak putih-sayaphitam – Acridotheres melanopterus
- jalak putih- punggungabu – Acridotheres tricolor
- jalak putih-tunggirabu – Acridotheres tertius
- tiong emas – Gracula religiosa
- tiong nias – Gracula robusta
- tiong nusa-tenggara – Gracula venerata
- curik bali – Leucopsar rothschildi
- tepus dada-putih – Stachyris grammiceps
- ciungmungkal jawa – Cochoa azurea
- ciungmungkal – sumate
Untuk daftar seluruh jenis burung yang dilindungi dalam Permen LHK, dapat dilihat pada bagian Lampiran dari Permen LHK No. P.106. Menurut kententuan Undang-Undang No. 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam Hayati dan Ekosistemnya bahwa:
- Barangsiapa dengan Sengaja menangkap, melukai, membunuh, menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan hidup; (Pasal 21 ayat (2) huruf a), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
- Barang Siapa Dengan Sengaja menyimpan, memiliki, memelihara, mengangkut, dan memperniagakan satwa yang dilindungi dalam keadaan mati (Pasal 21 ayat (2) huruf b), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));
- Dengan Sengaja memperniagakan, menyimpan atau memiliki kulit, tubuh, atau bagian-bagian lain satwa yang dilindungi atau barang-barang yang dibuat dari bagian-bagian tersebut atau mengeluarkannya dari suatu tempat di Indonesia ke tempat lain di dalam atau di luar Indonesia; (Pasal 21 ayat (2) huruf d), diancam dengan pidana penjara paling lama 5 (lima) tahun dan denda paling banyak Rp. 100.000.000,00 (seratus juta rupiah). (Pasal 40 ayat (2));