Kematian semut rangrang secara alami mungkin tidak menjadi momok yang menakutkan bagi petani kroto, namun jika kematian bibit atau semut rangrang secara masal akan menjadi sebuah kerugian dalam usaha budidaya kroto. Kenali dahulu penyebab matinya semut rangrang, beberapa penyebab dan cirinya adalah sebagai berikut:

1. Kematian Rangrang Oleh Gas

Semut rangrang mempunyai beberapa senjata untuk bertahan hidup dari para predatornya. Salah satunya adalah gas khas semut yang mengandung asam tingkat rendah. Jika koloni semut rangrang menghirup gas ini maka dipastikan bahwa sebagian besar kawanan semut rangrang akan mati dalam hitungan jam saja. Tingkat kematiannya bisa mencapai 100%.

a. Kasta semut rangrang mana yang mengeluarkan gas?

Seperti yang telah kita ketahui, semut rangrang memiliki kasta dan masing-masing mempunyai tugas sendiri-sendiri. Garda pertama semut rangrang yang bertugas untuk menjaga keselamatan kawanan semut rangrang adalah semut prajurit. Semut prajurit ini biasanya berjumlah paling banyak dalam 1 sarang. pertama, mereka menyerang dengan menggigit secara bersama-sama. Jika dengan cara ini masih belum mampu melumpuhkan/membunuh, mereka akan mengeluarkan gas dengan harapan musuh akan mati atau dalam kondisi mabuk dan mereka bisa melarikan diri.

b. Apa yang menyebabkan semut rangrang mengeluarkan gas?

  1. Merasa tidak nyaman/stress
    Jika kawanan semut rangrang masih baru menempati sarang buatan (jangka waktu 0-3 hari), kemudian kita bongkar/pindah lagi ke media sarang buatan lain, maka bisa dipastikan bahwa kawanan semut akan mengeluarkan gas.
  2. Merasa terancam hidupnya sendiri maupun kawanan/koloninya.
    Hal ini kita temui saat kawanan semut rangrang berkelahi masal karena berbeda koloni.
  3. Bagaimana ciri-ciri semut rangrang yang mati karena gas?
    Semut rangrang yang mati karena menghirup gas memiliki bentuh tubuh yang utuh. Tidak ada bagian yang terpotong-potong.

c. Cara mengatasi Semut Rangrang yang Mengluarkan Gas

Dalam budidaya menggunakan media sarang buatan, jalan terbaik untuk mengatasi permasalahan ini adalah dengan mengantisipasinya. Mengingat media sarang buatan yang kita pakai sedikit lebih tertutup dibanding media sarang alami, maka pada waktu kita mencium bau gas khas semut, maka cara antisipasi terbaik adalah segera melakukan sirkulasi udara. Agar gas itu segera keluar dari media sarang buatan dan digantikan dengan udara bersih. Harapan kita, semakin cepat gas keluar dari media sarang buatan, maka semakin sedikit kawanan semut yang menghirup gas dan mati karenanya.

2. Perang antar semut rangrang beda koloni

Jika semut rangrang beda koloni bertemu, maka mereka akan berkelahi. Ingat yah, beda koloni. Bukan beda sarang. Karena belum tentu beda sarang, berbeda pula koloninya.

Bagaimana cara mereka berkelahi? Bagaimana ciri-cirinya kematiannya? Mereka akan saling menggigit anggota tubuh sampai putus dan salah satu dari mereka mati. “One last man standing still”
Jika yang terlibat perkelahian ini banyak (puluhan bahkan ratusan), biasanya juga ditandai dengan bau gas khas semut rangrang.

a. Apa yang menyebabkan semut rangrang berkelahi?

Semut rangrang termasuk binatang teritorial, jadi mereka berkelahi disamping untuk mempertahankan kawanannya, juga untuk mempertahankan teritorialnya.

Mengapa teritorial itu penting bagi semut rangrang? Hal ini berhubungan dengan penguasaan wilayah pencarian makanan. Semakin luas teritorialnya, maka ketersediaan makanan juga semakin banyak.

b. Cara mengatasi semut rangrang berkelahi

Jika dalam budidaya kita temui ada kawanan semut saling berkelahi, segera semprot perkelahian tersebut dengan embun air melalui alat semprot cairan tangan (model Trika, pengharum pakaian) lalu segera pisahkan sarang buatan yang terindikasi berbeda koloni tersebut.

3. Semut Rangrang tidak mau makan/minum

Semut rangrang adalah makhluk hidup. Mereka butuh makan dan minum juga. Jika mereka tidak makan atau minum, maka mereka akan mati juga. Apa yang menyebabkan mereka tidak mau makan minum makanan dan minuman yang kita sediakan?

a. Kurang disukai oleh semut rangrang

Jadi makanan tersebut tidak disentuh sama sekali oleh semut rangrang. Makanan ini ada yang karena memang benar-benar tidak disukai dan ada yang karena sudah busuk.

b. Menyesuaikan lingkungan tempat tinggal

Dalam jangka waktu 0-3 hari setelah kepindahan sarang (baik dari alam ke sarang buatan maupun dari media sarang buatan ke media sarang buatan lain, dengan catatan kepindahan tersebut bukan karena keinginan semut rangrang/over populasi dalam 1 sarang), umumnya mereka masih belum mau makan dan minum.

c. Kurangnya jumlah semut prajurit dan semut pekerja dalam sebuah sarang

Salah satu tugas semut prajurit adalah mencari makanan lalu membawanya ke dalam sarang. Kemudian semut pekerja akan memberi makan kepada ratu semut, semut jantan, larva dan pupa. Jadi jika jumlah semut prajurit dan semut pekerja kurang dari 25% total populasi, maka semut ratu, semut jantan, larva dan pupa akan mati karena kurangnya tenaga pencari dan pemberi makanan dan minuman. Seharusnya jumlah semut prajurit dan semut pekerja sebesar minimal 75% dari total populasi.

d. Cara mengatasi Semut Rangrang Tidak Mau Makan

Jika penyebab pertama, segera ganti makanan tersebut dengan makanan yang disukai oleh semut rangrang. Jika makanan sudah busuk, segera ambil dan buang makanan tersebut. Karena makanan busuk bisa menyebabkan semut rangrang berpindah sarang.

Jika penyebab kedua, tidak ada yang bisa kita lakukan selain menunggu waktu maksimal 3 hari. Setelah 3 hari, sedikit demi sedikit mereka akan makan dan minum makanan dan minuman yang kita sediakan. Be patient!

Biasanya penyebab ketiga terjadi jika:

A) Kita mengambil sarang dari alam dalam waktu yang kurang tepat.

Maksudnya, kita mengambil sarang alam di waktu “jam sibuk” atau cuaca cerah. Karena saat itu semut pekerja mayoritas berada di luar sarang alam. Sehingga sewaktu kita ambil, yang ada di sarang cuma sebagian kecil semut prajurit, sebagian besar semut pekerja, semut jantan bahkan ratu semut.

Untuk itu pahami “jam sibuk” semut rangrang dan cuaca yang mendukung (cerah, tidak mendung/hujan, suhu sedang/tidak dingin) sbb:

  • antara jam 9-11
  • antara jam 14-16

Solusi terbaik, ambil sarang diwaktu non “jam sibuk”

B) Kesalahan Jumlah Ratu Semut dan Semut Jantan

Sebagai pembudidaya pemula, kita salah paham tentang keharusan jumlah ratu semut dan semut jantan dalam sarang, lalu kita membeli bibit semut rangrang dari penyedia yang menjanjikan bahwa dalam sarang terdapat banyak ratu semut dan semut jantan.

Awalnya kita senang karena melihat dalam satu sarang banyak sekali ratu semut dan semut jantannya. Kita langsung berpikiran, bakal banyak nih kroto yang akan dihasilkan.

Teman-teman lupa bahwa semut ratu dan semut jantan juga makhluk hidup. Butuh makan. Kalau yang mencarikan dan memberi makan jumlahnya lebih sedikit, otomatis akan banyak ratu semut, semut jantan, larva dan pupa yang tidak ter’cover. Ujung-ujungnya mereka mati.

Solusinya, mintalah kepada penjual untuk menyediakan bibit semut rangrang dengan jumlah semut prajurit dan pekerja lebih banyak dibandingkan jumlah ratu semut, semut jantan, larva dan pupa.

4. Ratu Semut

Ratu Semut bisa menyebabkan kematian? Yah benar, Ratu Semut bisa menyebabkan kematian massal.

Kapan itu terjadi? Biasanya jika sarang mereka diserang oleh semut rangrang dari koloni lain dalam jumlah yang banyak. Ketika kawanan semut rangrang merasa terdesak, maka ratu semut akan mengeluarkan perintah melalui sinyal tertentu kepada semut prajurit untuk mengeluarkan gas agar kawanan semut rangrang tersebut mati secara massal. Dengan jumlah yang sangat banyak, otomatis konsentrasi gas asam tersebut sangat tinggi, sehingga menyebabkan kematian massal.

Mengapa hal ini terjadi? Seorang peneliti dari australia menerangkan bahwa prilaku ratu semut tersebut bermaksud agar tidak ada kawanan semut (sekaligus larva dan pupa) yang diambil oleh semut rangrang penyerang. Harakiri

5. Suhu dan Kelembapan Lingkungan Sarang

Suhu dan tingkat kelembapan juga berdampak pada kematian semut rangrang. Suhu ideal 27C-32C dg tingkat kelembapan 70%-90%.

Suhu yang terlalu panas menyebabkan banyak semut, telur, larva dan pupa yang mati. Sedang tingkat kelembapan yang tinggi menyebabkan cepatnya pertumbuhan jamur pada makanan maupun media sarang buatan.

Jika daerah Teman-teman suhu mencapai lebih dari suhu ideal, segera lakukan semprotan embun air di sekitar media sarang buatan untuk menurunkan suhu.

Jika permasalahan kelembapan, biasanya ditandai dengan adanya embun pada dinding media sarang buatan, segera lakukan sirkulasi udara atau pindahkan kawanan semut rangrang tersebut ke media sarang yang baru dengan jumlah lubang udara lebih banyak.

6. Pestisida/Predator Semut Rangrang

Penyebab kematian semut rangrang yang lain adalah adanya predator semut rangrang yaitu Kodok, Ayam, Tikus dan hewan pengerat lainnya. Disamping itu pestisida juga bisa membunuh kawanan semut rangrang