Agama Islam muncul pada abad ketujuh dan setelah berkembang ke seantero jazirah Arab orang-orang yang baru masuk Islam masih mewarisi pengaruh dari Mitologi Arab pra-Islam maupun Mitologi pra-Yahudi dan Mitologi pra-Kristen dalam memahami ajaran Al-Quran maupun Hadits Nabi Muhammad.

Apapun istilahnya, terminologi mitologi mungkin dirasakan kurang tepat. Karena sesuatu yang disebutkan dibawah ini, diceritakan keberadaannya oleh kitab dan hadits. Namun dalam agama Islam, ketika “mitologi” itu bersinggungan dengan masalah akidah, dia harus diyakini sebagai bentuk keimanan.

1. Buraq

Foto Buroq
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Buraq atau “cahaya atau kilat” adalah sesosok makhluk tunggangan ajaib, yang membawa Nabi Muhamad SAW dari Masjid al-Aqsa menuju Mi’raj ketika peristiwa Isra Mi’raj. Makhluk ini diciptakan Allah tebuat dari cahaya. Dilihat dalam kamus bahasa, maka kita akan menemukan istilah “buraq” yang diartikan sebagai “Binatang kendaraan Nabi Muhammad Saw”, dia berbentuk kuda bersayap kiri kanan.

Dalam pemakaian umum, “buraq” itu berarti burung cendrawasih, yang oleh kamus diartikan dengan burung dari sorga (bird of paradise). Sebenarnya “buraq” itu adalah istilah yang dipakai dalam Al Qur’an dengan arti “kilat” termuat pada ayat 2/19, 2/20 dan 13/2 dengan istilah aslinya “Barqu”.

2. Dabbat al-Ard

Foto Dabbat al-Ard
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Dabbat al-Ard adalah sebuah frasa yang berarti binatang buas (monster) yang muncul dari perut bumi. Dalam Islam binatang ini sebagai salah satu tanda sebelum datangnya Hari Penghakiman. Binatang ini akan keluar di kota Mekah dekat gunung Shafa, setelah peristiwa Matahari terbit dari Barat, ia akan berbicara dengan kata-kata yang fasih dan jelas. Dabbat al-ard ini akan membawa tongkat Nabi Musa dan cincin Nabi Sulaiman.

Ibnu Jurayj mengatakan bahwa Ibnu Zubair menjabarkan binatang ini dengan rinci, “Kepalanya seperti kepala kerbau, matanya seperti mata babi, telinganya seperti telinga gajah, tanduknya seperti tanduk rusa jantan, lehernya seperti leher burung unta, dadanya seperti dada singa, warna kulitnya seperti warna kulit harimau, panggulnya seperti panggul kucing, ekornya seperti ekorbiri-biri jantan dan kakinya seperti kaki unta. Di antara sepasang persendiannya sejarak 12 ukuran garis lurus”.

3. Burung Anqa

Burung Anqa
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Anqa’ adalah seekor burung besar misterius dalam mitologi Islam. Burung itu disebutkan namanya dalam buku karya Zakariya al-Qazwini yang berjudulʿAja’ib al-Makhluqat wa-Ghara’ib al-Mawjudāt (Makhluk-makhluk Ajaib dan Hal-hal Aneh yang Ada).

Burung raksasa ini pernah dikisahkan oleh al-Kisa’i, bahwa burung tersebut pernah ada pada zaman Nabi Hanzhalah dengan umatnya yang disebut Ashab ar-Rass, ia berhasil membunuh burung ini dengan cara meminta do’a kepada Tuhan untuk mematikan dan memutuskan keturunannya. Burung ini sering di identikkan dengan burung Simurgh dari Persia dan Phoenix dari Mesir kuno.

Magpie (‘Aq’aq), dan bawah: Burung Ajaib (‘ Anqa), dari buku Aja’ib al-makhluqat (Keajaiban Penciptaan) oleh al-Qazvini awal abad 15.

Menurut manuskrip kuno berupa teks Arab kuno dari Timur Tengah, legenda burung kolosal ini dikisahkan memiliki tubuh sangatlah besar, sehingga sanggup membawa seekor gajah dengan cakarnya yang tajam. Sumber-sumber kuno ini menjelaskan bahwa burung Anqaʾ pernah dipercaya sebagai makhluk mulia yang diciptakan oleh Tuhan.

Al-Kisa’i mengisahkan bahwa burung ini tinggal di sebuah gunung tinggi yang bernama Gunung Falaj. Apabila burung itu terbang, maka ia sanggup menutup matahari seperti awan. Bulunya memiliki warna yang sangat banyak, lehernya seperti leher unta, memiliki empat sayap, dua panjang serta dua lagi ukurannya lebih pendek.

4. Burung Ababil dan Batu sijjil

Burung Ababil
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Kita telah mengenal kisah burung Ababil dalam Al-Quran, surat Al Fil bukan? Surat Al Fil adalah salah satu surat Makkiyah yang berjumlah lima ayat. Surat dengan terjemahan “Gajah” mengandung suatu pelajaran yang sangat berharga bagi kita Umat Islam dan Umat manusia di dunia pada. Terdapat banyak pelajaran dalam surat tersebut yang dapat diambil pelajarannya. Dari isinya sudah sangat jelas bahwa Surat Al Fil mengandung sebuah sejarah karena berisi kisah nyata masa lampau yang menceritakan pasukan bergajah pimpinan Abrahah yang hendak menghancurkan Ka’bah.

Pasukan “Kavaleri” Bergajah milik Abrahah adalah pasukan terkuat pada saat itu sehingga tidak ada yang mampu menghadapinya. Penduduk Mekkah hanya bisa bersabar dan selalu memohon kepada Tuhan, Allah SWT ketika melihat rombongan pasukan kavaleri gajah. Pada zaman Abrahah, pasukan kavaleri menggunakan gajah sebagai tunggangan karena binatang tersebut mempunyai badan yang besar dan kuat melebihi kekuatan kuda yang hanya dimanfaatkan kecepatannya. Kavaleri merupakan pasukan bagian darat terkuat bila dibandingkan pasukan lainnya seperti infanteri.

Sehebat apapun kekuatan dan strategi militer manusia, tetap saja kalah dengan Sang Maha Strategi. Pada saat serangan pasukan Abrahah itulah, Allah SWT mengirim burung-burung yang berbondong-bondong untuk mengalahkan Abrahah dan anak buahnya. Burung tersebut bernama burung Ababil. Burung Ababil terbang membawa batu yang yang apabila dijatuhkan maka batu tersebut menembus apapun yang dilewatinya, termasuk tubuh manusia maupun kulit gajah yang keras sekalipun. Kejadian tersebut mengingatkan kita seperti pesawat tempur yang pelurunya dapat menembus apapun. Itulah salah satu kekuasaan Allah SWT.

seorang pria Saudi bernama Saleh Al Musfer Gamdi mengaku menemukan batu yang diduga dipakai oleh sekelompok burung ababil mengusir pasukan gajah.

Batu itu ditemukan Gamdi ketika tengah melakukan perjalanan berburu di pegunungan terjal di dekat perbatasan dengan Yaman. Batu berwarna gelap itu diakuinya dalam Al-Qur’an.

Batu itu diklaim Gamdi terkait dengan peristiwa gajah. Karena pada batu temuannya terdapat gambar gajah dan burung, dengan berat batu itu sendiri 131 gram.

Para ahli memperkirakan umur batu itu hampir 1.442 tahun. Sementara itu, kabar penemuan batu yang dianggap memiliki nilai historis tinggi, walau kita tidak tahu kepastiannya inilah yang menjadi sebuah mitologi.

5. Ikan Nun

Ikan Nun Nabi Yunus
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

” Jadi bila seumpamanya dia (Yunus) tak termasuk juga beberapa orang yang banyak (bertasbih) mengingat Allah, pasti ia bakal tetaplah tinggal di perut ikan itu hingga Hari Berbangkit. ” (QS As Shafat 143-144).

Nabi Yunus ditelan hidup-hidup dan tinggal di dalam perut ikan yang mirip ikan paus ini selama beberapa waktu mengarungi samudera. Namun berkat taubat serta dzikir yang Ia ucapkan, sang ikan akhirnya memuntahkan isi perutnya sehingga Nabi turut keluar dalam keadaan bernyawa.

Ikan ini kemudian kembali ke lautan dan meninggalkan Nabi Yunus sendirian.

Ikan yang mirip dengan paus ini juga dijuluki dengan ikan Nun. Ia melahap Nabi Yunus AS ketika meninggalkan kaumnya yang melakukan pembangkangan. Dengan kemarahannya Nabi Yunus memilih pergi dengan menggunakan kapal meninggalkan penduduk Ninawa, Di daerah Mosul, Irak.

6. Al Jassasah

Foto Al Jassasah
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Menurut riwayat hadist dari Fatimah binti Qais.

Ada 30 orang dari kabilah Lakham dan Judzam. Kemudian mereka terombang-ambing oleh ombak (badai) selama satu bulan. Hingga mereka terdampar di sebuah pulau ditengah laut didaerah tempat terbenamnya matahari, Lalu mereka duduk (istirahat) di suatu tempat yang terletak sangat dekat dengan kapal.

Setelah itu mereka masuk kedalam pulau tersebut lalu mereka bertemu dengan seekor binatang yang berbulu lebat sehingga mereka tidak dapat memperkirakan mana ekornya dan mana kepalanya karena tertutup oleh bulunya yang terlalu banyak.

Mereka berkata,”Celaka, dari jenis apakah kamu ini.” Ia menjawab,”Saya adalah al jassasah. Mereka bertanya,”Apakah al jassasah itu? (tanpa menjawab) ia berkata,”Wahai orang-orang pergilah kalian kepada seorang laki-laki yang berada di biara itu. Sesungguhnya ia sangat ingin mendengarkan berita-berita dari kalian!”

Itu penggalan hadist dari ciri ciri Al jassasah. Mahluk ini penjaga dajjal bahkan ad mahluk yang ditemukan di Filipina mirip dengan ciri2 mahluk ini.

 

 

Catatan kenapa disebut mitologi :

Mitologi bukan mahluk yg simpang siur, tapi mahluk yang dipercaya ada ma keyakinan masyarakat setempat, baik kultur, agama dan lainnya. Disebut mitologi mahluk itu tidak pernah terlihat…baik rangka, jejak kaki, fosil dsb. Tapi bisa dilihat dari peninggalan script kuno, patung2, gambar dan lainnya.

Kalau terlihat jejaknya tapi tersembunyi dinamakan kriptozologi…

Kalau mahluk simpang siur tidak ad jejak script kuno atau jejak peninggalan patung, gambar dan lainnya tidak diyakini masyarakat setempat mahluk itu ada, tak diyakini oleh agama atau tak dipercaya oleh seluruh penganutnya tapi dikisahkan hanya untuk diambil sisi positif dsb..bisa dikatakan dongeng…tidak masuk unsur mitologi.

Semoga dapat dipahami.