Banyak peternak yang kurang memedulikan sanitasi kandang ternaknya, bahkan menganggap sanitasi kandang tidak penting meski sebetulnya kebersihan kandang sangat penting bagi kesehatan hewan ternak, terutama untuk mencegah serangan penyakit dan gangguan lain.

Sanitasi kandang meliputi hal – hal sebagai berikut:

  1. Pembersihan kandang dan sisa-sisa makanan yang tercecer.
  2. Pembersihan kotoran di dalam kandang.
  3. Pembersihan sekitar lokasi kandang.
  4. Pembersihan tempat minum dan tempat makan.
  5. Pembersihan alat-alat peternakan yang digunakan.

Untuk menyempurnakan kebersihan kandang burung puyuh. Kandang perlu disemprot menggunakan larutan desinfektan. Pertama-tama harus dilakukan pembersihan terhadap alas kandang dan kotoran. Dengan begitu, burung akan terhindar dan pencemaran kuman dan jamur.

Tempat minum dan tempat makan juga harus dibersihkan. Kalau perlu rendam dahulu dengan larutan desinfektan kemudian dibilas air bersih, ditiriskan sampai kering baru kemudian dipasang lagi di dalam kandang. Apabila semua itu dilakukan dengan benar, burung puyuh tidak akan mudah terserang penyakit.

Sebaiknya kotoran burung puyuh dibuang setiap hari. Paling lama dua hari sekali kotoran harus dibersihkan, tidak dibiarkan menumpuk sehingga menjadi sumber penyakit. Cara penanganannya sangat mudah. Setiap kandang dilengkapi alas untuk tempat kotoran yang sewaktu-waktu dapat ditarik keluar. Kotoran di atasnya dibuang ke tempat penampungan. Alas tersebut alu dibersihkan sampai bersih. Kalau perlu dicuci dan disemprot larutan desinfektan, ditiriskan. Setelah kering baru dipasang kembali. Hal ini harus dilakukan secara rutin.

Lakukan pengontrolan kandang burung puyuh setiap sore atau menjelang malam. Pengontrolan ini merupakan saat penting untuk mengetahui kekurangan atau kelemahan lay out kandang dan berbagai hal lain yang dapat menyebabkan burung puyuh mudah terserang penyakit.

Yang harus diamati pada saat melakukan pengontrolan adalah :

1. Tingkah laku burung puyuh di dalam kandang

Mengamati tingkah laku burung puyuh di waktu sore dan menjelang malam sangat dibutuhkan agar dapat mengetahui lebih dini kesehatan burung puyuh pada saat itu sehingga kita dapat segera mengambil inisiatif untuk melakukan pencegahan bilamana akan terjadi serangan penyakit.

Pertama-tama kita amati dengan seksama aktivitas burung puyuh tersebut. Apabila semua burung aktif bergerak, aktif makan dan aktif minum berarti mereka sehat. Tetapi apabila ada burung puyuh yang terlihat mengantuk, menyendiri, lesu, tidak melakukan aktivitas yang berarti, maka kita harus waspadai. Burung tersebut mungkin sakit atau mau sakit.

2. Tingkat Cahaya di waktu malam

Di dalam kandang, tingkat cahaya pada malam hari harus dikontrol. Tidak boleh terlalu terang atau terlalu gelap. Bila terlalu terang, maka cenderung merangsang timbulnya kanibalisrne. Namun bila cahaya terlalu gelap maka akan memengaruhi produksi telur dalam jangka panjang. yang paling arit adalah memasang lampu pada gang-gang di antara sela-sela kandang baterai, bukan ditaruh di dalam kandang.

3. Suhu udara di dalam kandang

Suhu udara di dalam kandang dapat menjadi panas dan pengap di musim kemarau dan menjadi dingin pada musim hujan. Antisipasi keadaan seperti itu dengan melakukan upaya lebih dini. Misalnya, bila terlalu panas di dalam kandang maka ventilasi udara dapat ditambah. Bila overcrowded yang menyebabkan suhu kandang menjadi naik, sebaiknya jumlah burung puyuh di dalam kandang dikurangi. Suhu kandang yang dingin juga dapat mengganggu kesehatan, membuat burung puyuh mudah terserang penyakit saluran pernapasan. Bila demikian yang terjadi, kurangi ventilasi udara dengan menutupnya agar kandang menjadi lebih hangat.

4. Tingkat kederasan angin yang berhembus ke dalam kandang

Angin malam yang dingin akan mengganggu kesehatan burung puyuh yang ada di dalam kandang. Angin malam yang berlebihan dapat menimbulkan penyakit. Perawat harus tahu arah datangnya angin malam sehingga dapat menghalinganya sehingga tidak langsung menunju ke dalam kandang.

5. Tingkat ventilasi udara segar yang dapat masuk ke kandang

Udara segar sangat dibutuhkan burung puyuh untuk mendukung kesehatan dan produktivitasnya. Oksigen sangat dibutuhkan burung puyuh dan semua hewan untuk hidup sehat. Dengan demikian pengaturan ventilasi udara yang masuk ke dalam kandang sangatlah penting. Burung puyuh jangan sampai kekurangan oksigen. Kualitas dan jumlah udara yang masuk ke dalam kandang burung puyuh sangat berpengaruh terhadap produksi telur.

6. Tingkat overcrowded burung puyuh di dalam kandang

Overcrowded jumlah burung puyuh di dalam suatu kandang harus dihindari agar tidak menimbulkan masalah yang merugikan, misalnya:

  • Suhu kandang menjadi panas dan pengap sehingga burung mudah Ielah.
  • Sering terjadi perebutan makanan dan minuman.
  • Menstimulasi terjadinya stres.
  • Mengganggu produksi telur sehingga mengakibatkan meosotnya produksi telur.
  • Mudah terserang penyakit karena kelelahan.
  • Angka afkirnya men jadi Iebih tinggi.

7. Jumlah makanan yang dikonsumsi

Biasanya cara pemberian makanan oleh peternak tidak terlalu diperhatikan. Makanan langsung diberikan begitu saja. Seharusnya perawat juga mengamati pola makan burung puyuh peliharaannya, apakah semua mendapat makanan dengan adil, tidak ada satupun yang kalah makan, atau makanan yang diberikan cukup namun ada burung puyuh yang mengais-ngais makanan sebelum makan sehingga terjadi pemborosan. Banyak makanan yang tidak termakan, jatuh sehingga burung yang lain tidak mendapat makanan yang cukup. Bila demikian keadaannya maka perawat harus mencegahnya. Tindakan paling ekstrem adalah dengan mengambil burung puyuh dan kandang dan mengisolasinya.

8. Tingkat kemudahan dan keberadaan air minum

Air minum sangat dibutuhkan burung puyuh demi kesehatan, kelancaran pencernaan, pertumbuhan dan produksi telurnya. Apabila burung puyuh kekurangan air maka yang terjadi adalah sebagai berikut:

  • Kesehatannya terganggu.
  • Pertumbuhannya terganggu.
  • Produksi telurnya terganggu.
  • Cenderung terjadi perkelahian dan kanibalisme.
  • Mudah menderita stres.
  • Mudah sakit.
  • Bulu mudah rontok, mengalami gangguan pertumbuhan bulu.
  • Burung puyuh menjadi kurus, dehidrasi, dan kekurangan air di dalam tubuh.

9. Tingkat keganasan burung puyuh

Kadang ada burung puyuh yang agresif, suka menyerang burung puyuh lain. Hal ini dapat disebabkan oleh:

  • Faktor keturunan atau karena hasil inbreed.
  • Kurang makan.
  • Kurang minum.
  • Kelelahan, pengap.
  • Stres.
  • Pengaruh rontok bulu yang berlebihan.
  • Kualitas pakan jelek, rendah kadar proteinnya.

Walau hanya terjadi pada beberapa ekor tetapi hal itu akan mengganggu ketenangan. Burung puyuh yang demikian sebaik nya diafkir saja.