Berikut ini sekilas tentang siklus hidup semut rangrang dalam membentuk sebuah koloni. Sebelum memulai budidaya semut rangrang, maka sebaiknya kita mengetahui dulu proses hidup dan kehidupan semut rangrang, agar kita memahami benar apa yang akan kita lakukan dalam melakukan penangkaran secara modern menggunakan sarang toples pada rak budidaya di rumah.

Semut rangrang memiliki daur hidup yang unik. Semut rangrang berkembang biak dengan cara bertelur tidak melahirkan. Dari telur tersebut semut rangrang tidak langsung menetas menjadi semut rangrang melainkan melalui siklus atau daur yang agak lama di dalam koloni atau sarangnya, oleh karena itu semut rangrang harus bisa menjaga koloninya selama proses siklus tersebut.

Semut rangrang merupakan hewan berjenis serangga yang sangat agresif karena harus melindungi sarangnya yang di dalamnya terdapat anggota koloninya yang bermacam-macam dari serangan musuhnya.

Ratu Semut Kawin

Kehidupan koloni semut rangrang dimulai dari seekor ratu semut yang telah dikawini dan kemudian bertelur sepanjang hidupnya untuk berkembang biak. Semut rangrang adalah hewan yang merupakan serangga yang memiliki sifat sosial yang tinggi yang hidup di pohon-pohon, baik di hutan, perkebunan, ataupun pemukiman di pedesaan.

Ratu semut rangrang setelah dikawini oleh pejantan, kemudian akan bertelur guna membentuk sebuah koloni baru dengan sarang baru pula. Telur semut rangrang atau kroto dari sang ratu akan dirawat supaya berkembang menjadi larva dan pupa yang kemudian menjadi semut rangrang sempurna.

Anggota Semut Rangrang

Selain ratu, anggota koloni semut rangrang lainnya adalah semut betina yang mandul yang bertugas menjadi semut pekerja. Anggota koloni semut rangrang lainnya adalah semut prajurit yang jumlahanya mencapai ratusan bahkan hingga ribuan.

Dalam mempertahankan kehidupannya, semut rangrang hidup secara berkelompok dengan saling membantu. Demikian juga dalam membuat sarangnya, semut rangrang menggunakan semacam benang halus yang memiliki perekan layaknya lem yang digunakan untuk merajut dedaunan menjadi sarang berbentuk ruangan.

Membentuk Koloni di Pohon

Semut rangrang sering bersarang pada pohon yang tinggi dengan daun lebar dan lentur atau bersarang pada pohon yang berdaun kecil  tetapi jumlahnya banyak sehingga mudah dijalin menjadi sarang.

Sarang baru yang dihuni ratu akan memproduksi kroto besar-besaran untuk perkembangbiakan koloni tersebut. Dalam bertelur, ratu dilindungi oleh para semut prajurit, sementara semut pekerja bertugas mengumpulkan makanan untuk suplai sang ratu dalam memproduksi kroto.

Makanan Semut Rangrang

Dalam mengumpulkan makanannya, semut rangrang memiliki kebiasaan unik, yaitu memelihara kutu atau kepik hijau yang dapat mengeluarkan cairan manis sebagai makanan semut rangrang. Cairan manis yang telah terkumpul akan dibawa ke dalam sarang sebagai suguhan sang ratu. Hewan yang dipelihara semut rangrang sebagai sumber makanan di antaranya adalah:

  1. Kutu putih
  2. Kutu sisik hijau
  3. Kutu sisik putih
  4. Kutu persik putih
  5. Kutu bor
  6. Kutu daun