Bunglon Jackson yang bernama ilmiah  Chamaeleo jacksonii ini memiliki 3 subspesies yang diakui yaitu CJ. Jacksonii, CJ. Merumontanus dan CJ. Zantholophus. Bunglon ini ukuran panjangnya bermacam macam dari sekitar 9 hingga 13 inci termasuk ekor. Bunglon jantan cenderung memiliki tubuh lebih besar dari pada bunglon betina dari sub spesies yang sama.

Bunglon muda kecoklatan, warna hijau cerah mengembangkan sekitar 4-5 bulan. Laki-laki cenderung lebih berwarna cerah, dengan tanda-tanda biru atau kuning. Bunglon menekankan atau dingin biasanya warna cokelat gelap. Laki-laki dari semua subspesies memiliki 3 tanduk yang membuat mereka terlihat seperti mini dinosaurus triceratops dengan 2 tanduk subocular bawah mata dan satu tanduk rostral pada moncongnya. Bunglon betina dari beberapa sub-spesies memiliki tanduk, tapi kadang-kadang tanduknya tidak berkembang dengan sempurna seperti pada tanduk bunglon jantan.

Bunglon Jackson bersifat teritorial dan harus ditempatkan secara individual. Jika dipegang terlalu sering, bunglon mudah stres, begitu juga kalau ditempatkan dalam satu kandang dengan bunglon lainnya, bunglon adalah hewan peliharaan yang lebih cocok untuk dilihat daripada dipegang atau dibelai.

Kandang bunglon tidak harus disimpan dalam terarium kaca tapi yang pasti bunglon membutuhkan ventilasi yang bagus. Kawat kasa atau mesh fiberglass tidak dianjurkan, kain yang dilapisi PVC keras lebih baik. Sangat penting untuk menyediakan kandang yang tinggi daripada kandang yang lebar. Ukuran minimal kandang adalah 24 inci dengan tinggi 36 inci. Lebih tinggi lebih baik karena bunglon senang memanjat dan menyukai tempat yang lebih tinggi dari tanah. Kandang outdoor dapat digunakan saat cuaca cukup hangat, asalkan cuaca tidak terlalu panas.

Kebersihan dalam kandang sangat penting untuk mencegah bakteri atau pertumbuhan jamur. Gunakan tissue dapur atau koran untuk alas kandang untuk mempermudah pembersihan. Bisa juga menggunakan tanah (bukan vermikulit perlit) atau gambut lumut tetapi substrat ini sulit untuk dibersihkan dan tetap kering. Jangan menggunakan serpihan kayu atau substrat lainnya yang dapat dengan tidak sengaja dicerna dan menyebabkan penyumbatan.

Pohon Ficus sering digunakan dalam kandang bunglon, tetapi harus berhati-hati karena getahnya bisa menyebabkan iritasi. Tanaman lain yang bisa digunakan adalah Pothos, kembang sepatu dan dracaena. Tanaman buatan juga dapat ditambahkan. Cabang pohon dengan diameter yang berbeda juga harus disediakan, untuk memastikan ada tempat bertengger yang aman pada tingkat dan suhu yang berbeda di dalam kandang.

Untuk bunglon Jackson gradien suhu pada siang hari adalah sekitar 21 hingga 26,5 C, dengan tempat berjemur sampai maksimum 29 C. Pada malam hari, lakukan penurunan suhu sekitar 5 hingga 10 C. Pemanasan pada malam hari tidak diperlukan jika suhu di rumah anda sekitar 18 hingga 21 C. Pemanas ruangan yang paling baik dilakukan adalah dengan cara dijemur di bawah matahari pagi atau menggunakan lampu pijar atau elemen panas keramik yang harus ditempatkan di luar kandang untuk mencegah luka bakar pada bunglon.

Bunglon membutuhkan ultraviolet (UVA / UVB) tapi jauhkan sinar UV selama 10 hingga 12 jam per hari atau pada saat malam hari. Lampu ini harus diganti setiap 6 bulan. Bunglon senang menghabiskan waktu di bawah sinar matahari alami dengan suhu yang sesuai. Jangan terlalu panas karena bunglon Jackson tidak mentolerir suhu yang lebih tinggi dari 32 C.

Bunglon Jackson membutuhkan tingkat kelembaban 50 hingga 80 persen. Hal ini dapat dicapai dengan melakukan misting secara teratur setidaknya dua kali sehari, dan penggunaan sistem tetes juga dianjurkan. Bunglon jarang minum dari mangkuk air, tetapi akan meminum tetesan air dari tanaman, sehingga misting dan sistem infus juga berfungsi sebagai sumber air. Pasang juga hygrometer untuk mengukur kelembaban.

Makanan

Bunglon adalah pemakan serangga hingga harus diberi makan berbagai macam serangga.

Jangkrik adalah makanan yang biasanya diberikan pada bunglon, tapi mealworm, superworms dan waxworms (semua dalam jumlah terbatas), kecoa, ulat sutera, lalat, lalat buah dan belalang juga dapat  diberikan. Jangan berikan serangga liar karena kemungkinan seranga liar sudah terkena pestisida, dan jangan pernah berikan kunang-kunang untuk makanan bunglon. Semua serangga harus diberi makanan segar dan bervitamin / bermineral sebelum diberikan (gut loading). Selain itu, beberapa bunglon juga akan makan sedikit tanaman termasuk tanaman hidup di dalam kandang, jadi gunakan tanaman yang tidak beracun dalam kandangnya. Collard green, sawi, lobak dan kacang polong dapat diberikan juga. Pantau terus dan sesuaikan jumlah makanan yang diperlukan oleh bunglon, jika serangga banyak yang tersisa atau bunglon terlalu gemuk, kurangi jumlah makanannya. Jangan biarkan mangsa hidup yang tidak dimakan terus berada dalam kandang untuk waktu yang lama karena mungkin serangga dapat menyerang dan melukai bunglon.

Selain gut loading, taburi serangga yang akan diberikan dengan bubuk kalsium/vitamin/suplemen D3 2 hingga 3 kali seminggu, dan pilih suplemen yang tidak mengandung vitamin A tapi mengandung beta karoten.