Salah satu yang diidam-idamkan para peternak ikan nila adalah pertumbuhan ikan nila yang bobotnya bisa maksimal dan cepat besar. Banyak sekali cara yang bisa dilakukan oleh para pembudidaya ikan nila untuk mempercepat pertumbuhan badan dan bobot ikan nila. Salah satu tekniknya yaitu dengan cara memotong sirip ekor ikan nila. Mudah bukan?!

Memotong sirip ekor ikan nila bertujuan mempercepat pertumbuhan ikan tersebut rasanya terdengar asing dan aneh. Akan tetapi, teknik tersebut yang ditemukan oleh Margaretha Solang, salah seorang dosen ilmu biologi di Universitas Negeri Gorontalo sudah terbukti berhasil atau mujarab sebagaimana yang dirasakan oleh para peternak ikan nila di daerah Danau Limboto .

Jika dilihat dari kacamata ilmiah dan akal logika, memotong sirip ekor ikan nila dapat dibenarkan dan masuk akal sekali. Sebab sirip ekor ikan nila sebagai pusat tumpuan pergerakan nila tersebut. Otomatis, dengan memotong sirip ekor ikan nila dengan cara tegak lurus berarti pergerakan nila pun semakin berkurang. Dengan berkurangnya pergerakan ikan, praktis energi yang dikeluarkan (dihabiskan) menjadi berkurang atau menjadi lebih sedikit. Sehingga asupan makanan ikan nila tak habis terbakar jadi energi justeru menjadi daging yang menambah bobot dan berat ikan.

Atas dasar fakta itulah, ikan nila yang telah dipotong sirip ekornya mengalami pertambahan bobot sangat cepat dan pertumbuhan yang pesat sekali. Hal ini berdampak pada masa panen nila yang relatif lebih singkat atau cepat dari biasanya yaitu antara dua bulan hingga dua setengah bulan.

Tempat yang pertama kali menerapkan teknik pemotongan sirip ekor ikan nila ini adalah di daerah Desa Dembe yang berada di wilayah Danau Limboto. Teknik ini diprakarsai oleh Margaretha Solang, seorang Dosen Biologi Universitas Negeri Gorontalo yang mendapatkan dana bantuan dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi senilai Rp.49 juta. Uang sebesar itu dipergunakan oleh Margaretha untuk membikin 4 jaring apung sebagai percontohan yang memiliki ukuran masing-masing sebesar 6 m x 6 m yang dimasukkan sekitar 1500 benih ikan nila.

Selanjutnya, selepas ikan nila berumur satu bulan, dosen biologi tersebut bersama beberapa orang mahasiswa jurusan ilmu biologi memotong sirip ekor nila tersebut. Adapun panjang sirip ekor ikan nila yang dipotong tidak melebihi dari 2 cm supaya ikan nila tak infeksi dan terluka diakibatkan terkena bagian tulangnya. Setelah memotong sirip ekor ikan nila maka akan terlihat hasilnya dalam jangka waktu satu bulan sampai satu bulan setengah. Dimana apabila pada umumnya satu kg ikan nila berjumlah 6 ekor, namun dengan menggunakan teknik memotong sirip ekor nila ini mampu menghasilkan satu kilogram ikan nila berisi 3 ekor nila saja.