Untuk mampu menghasilkan benih lele sendiri diperlukan proses pemijahan dengan mengawinkan lele jantan dengan lele betina. Dalam sekali proses pemijahan normalnya memasangkan seekor jantan dengan seekor betina saja. Betina dan jantan yang siap kawin adalah lele yang telah berbobot minimal 0,75 kg. Semakin besar lele betina tentu saja akan menghasilkan semakin banyak telur.

Hal pertama yang perlu diperhatikan sebelum memijahkan adalah mengetahui yang mana lele jantan dan yang mana lele betina. Betina dan jantan dapat dibedakan dari aktivitasnya dan dari bentuk alat kelamin di bawah perutnya. Jadi, untuk membedakan keduanya perlu mengangkat lele tersebut dan memeriksa bagian bawah perutnya. Namun yang penting diperhatikan juga, kita harus mahir menentukan mana lele yang telah siap kawin sehingga proses pemijahan dapat berjalan dengan sempurna.

Ciri Ikan Lele jantan yang telah siap kawin

  • Memiliki bentuk alat kelamin yang menonjol dan meruncing serta berwarna kemerahan
  • Perut ramping
  • Bila perutnya diurut dari atas ke arah alat kelaminnya akan keluar cairan putih (sperma)
  • Gerakannya gesit

Ciri Ikan Lele betina yang telah siap kawin

  • Memiliki alat kelamin bulat dan lubangnya agak besar serta warnanya kemerahan
  • Perutnya gendut
  • Bila perutnya diurut dari atas ke bawah akan keluar cairan kuning
  • Gerakannya lamban

Lele yang belum siap kawin atau belum matang gonad memiliki bentuk alat kelamin yang sama dengan keterangan di atas. Perbedannya adalah alat kelaminnya belum berwarna merah serta apabila diurut belum mengeluarkan cairan-cairan seperti di atas. Lele betina yang belum siap kawin perutnya belum gendut karena telurnya belum terbentuk sempurna.

Alat Kelamin Lele
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Gambar di atas adalah nampak perbedaan alat kelamin jantan dan betina. Namun, lele pada gambar di atas belum siap kawin karena alat kelaminnya belum merah sempurna. Selain itu, perut si betina juga belum gendut yang menunjukkan telurnya belum terbentuk sempurna.