Cara Memelihara Burung Hantu yang Baik dan Benar – Burung hantu termasuk spesies burung noctural (beraktifitas di malam hari). Uniknya meskipun beraktifitas pada malam hari burung ini memiliki penglihatan yang sangat tajam sehingga burung hantu bisa melihat mangsanya dari jarak yang jauh. Hal ini yang membantunya untuk mencari makan dalam kegelapan di malam hari. Warna bulunya yang khas lusuh kecoklatan membuat burung hantu di gemari sebagai hewan peliharaan, sama halnya dengan kayu jati tua yang banyak di gemari oleh orang-orang. Kesan klasik, unik dan lucu membuat burung hantu menjadi sarana hiburan bagi kita untuk melepas penat.

Selain menjadi sarana pelepas penat, burung hantu yang terlatih bisa juga membantu aktifitas manusia, controhnya kirim surat. Tapi para petani memanfaatkan burung hantu sebagai pembasmi tikus. Nah, jika anda berminat untuk memelihara burung hantu, ini merupakan peluang yang bagus karena belum banyak saingan dan burung hantu yang terlatih cukup tinggi harga jualnya.

Saat ini burung hantu yang paling populer adalah jenis barn owl (Tyto alba), dijual seharga Rp 3,5 juta – Rp 7,5 juta per pasang yang berumur 8 bulan. Untuk anakan umur 2 bulan, harga bervariasi mulai dari Rp 250.000 – Rp 400.000 per ekor. Kalau dewasa, dan sudah terlatih, harga bisa di atas Rp 10 juta per ekor. Usaha yang menjanjikan, bukan?

Hal utama dalam memelihara burung hantu adalah mendapatkan kepercayaan dari burung hantu peliharaan anda. Itu adalah hal utama dalam memelihara burung hantu. Jika seekor burung hantu sudah percaya kepada anda, dia akan patuh dan menuruti apapun perintah anda. Nah, di bawah ini beberapa  tips memelihara burung hantu yang bisa dijadikan rujukan untuk membangun kepercayaan si burung hantu, sebagai berikut:

  1. Berikan nama burung hantu anda

    Hal pertama jika anda baru saja memiliki burung hantu adalah dengan memberi nama burung tersebut (jika belum punya). Tapi dalam pemberian nama ini burung tersebut harus masih bayi atau masih anakan. Kalau beli yang sudah dewasa biasanya sudah di kasih nama oleh pemilik sebelumnya. Jadi alangkah baiknya beli burung hantu yangt masih anakan yang belum dikasih nama. Dengan memberikan nama pada burung hantu mereka akan terbiasa dipanggil namanya hingga mereka mengerti bahwa panggilan itulah nama mereka. Anda bisa membiasakan memanggilnya saat pagi hari atau saat memberi makan. Hal ini akan menjadi lebih mudah terjadi keakraban antara anda dan burung hantu. Dan ke depannya ini akan sangat berguna dan punya nilai tersendiri.

  2. Anggaplah burung hantu sebagai sahabat

    Jika Anda baru memelihara burung hantu, perlakukan mereka seperti layaknya sahabat, dan bukan sekadar sebagai burung piaraan semata.Berbeda  dengan memelihara  burung kicauan, mungkin anda cukup mengenali karakter burung, kemudian memberi pakan dan extra fooding (EF),  mandi-jemur, lantas menggantung sangkarnya di gantangan, dan seterusnya.

    Burung hantu tidak bisa diperlakukan seperti itu, karena dia memiliki kepintaran yang setara dengan burung paruh bengkok (parrot). Burung hantu bahkan butuh disapa sang pemilik atau perawatnya, agar cepat menjadi jinak dan membuatnya makin percaya kepada perawat / pemilik.

    Jika sudah muncul kepercayaan seperti itu, burung hantu akan merasa aman dan nyaman ketika kita mendekatinya. Karena itulah, mereka tidak akan mau melepaskan diri atau kabur begitu ditaruh dalam tenggeran tanpa tali pengikat, karena sudah jinak.

  3. Jangan dikurung

    Sebaiknya jangan pernah dikurung atau memasukkan burung hantu dalam sangkar. Meski burung hantu terkesan kurang aktif, burung ini cenderung stres dan makin sulit dijinakkan jika dipelihara dalam sangkar. Lebih baik menyediakan tenggeran yang biasa digunakan untuk kakatua, dengan mengikat tali pada kakinya dan tenggeran. Kalau pun tidak ingin memeliharanya dalam tenggeran seperti itu, Anda bisa menggunakan kandang berukuran besar, misalnya kandang aviary. Agar supaya burung hantu lebih leluasa dalam bergerak. Menggunakan tenggeran atau perching sebagai tempat nangkring sehari-hari sangat memudahkan anda dalam proses penjinakan burung. Jika burung sudah jinak, dia lebih mudah dilatih dan tidak mudah stres.

  4. Beri makan secukupnya

    Jika burung hantu yang anda miliki bejenis celepuk (burung hantu kecil)  perawatannya akan lebih mudah daripada memelihara jenis lain seperti barn owl. Anda cukup berikan 10 ekor jangkrik dewasa di pagi hari dan berikan 10 jangkrik dewasa di malam hari, jika jangkriknya kecil-kecil silakan tambahkan lagi takaranya menjadi 15. Selain jangkrik, si burung hantu juga dapat di beri makan ikan kecil (anak ikan mas) dan burung pipit (emprit) sebagai makanan tambahan. Pemberiannya bisa dilakukan dengan meletakkan jangkrik dalam wadah / cepuk pakan, lalu ditaruh di tempat yang mudah dijangkau burung hantu. Pakan juga bisa diberikan dengan cara menyodorkan jangkrik langsung ke mulut / paruh burung.

    Begitu pula dengan air minumnya, dapat diberikan langsung ke paruh burung, atau dimasukkan dalam wadah dan diletakkan di lokasi yang mudah dijangkau burung. Diusahakan tidak memberinya potongan daging ayam mentah, lele, maupun daging olahan seperti sosis, bakso dan sejenisnya. Sebab daging ayam dan lele umumnya hasil budidaya yang dipacu dengan zat pertumbuhan. Begitu pula daging olahan, yang biasanya menggunakan bahan kimia, termasuk bahan pengawet.

    Dengan kata lain, berikan pakan yang termasuk salah satu rantai makanan dari burung hantu, yaitu binatang yang masih hidup.

  5. Jangan ditempatkan di tempat panas

    Burung hantu merupakan contoh burung noktural yang paling sempurna. Ketika hari terang, dia justru berada di tempat persembunyiannya. Begitu petang, dia keluar dari persembunyiannya untuk mencari mangsa. Kalau sudah kenyang, barulah dia balik lagi ke persembunyiannya.

    Namun, dalam pemeliharaan manusia, burung hantu masih bisa aktif pada saat hari terang. Jadi, boleh saja dia dikeluarkan dari ruangan, misalnya ditaruh di teras pada pagi hari. Yang mesti diperhatikan, jangan sampai ia terkena panas secara berlebihan. Jadi, jangan pernah menjemur burung hantu. Selain itu, jangan pula memandikan burung hantu di bawah sinar matahari, karena bakal membuatnya makin stres, karena menyalahi kodratnya sebagai burung noktural, yaitu burung yang aktivitasnya dilakukan malam hari.

  6. Jangan ditempatkan di tempat yang dingin

    Selain panas, burung hantu juga tidak suka tempat yang bersuhu dingin, sebaiknya saat magrib atau menjelang malam pindahkan burung hantu tersebut kedalam rumah, jangan menaruhnya di luar jika suhu udara dingin.

  7. Selalu ajak berbicara atau sekedar menyapa

    Ajaklah selalu burung hantu tersebut berbicara, agar dia tidak merasa kesepian. Burung hantu juga mahluk hidup pasti merasakan yang namanya kesepian, jika burung hantu ini di diamkan  berlarut-larut dia mungkin akan stres, kalau udah stress biasanya dia tidak mau makan, kalau udah ga mau makan 2 hari kemudian dia pasti mati. Selain itu manfaat anda berbicara atau menyapa membuat burung hantu tersebut merasakan perhatian dan anda mungkin akan di kenal oleh si burung hantu sebagai majikannya sehingga tidak akan takut dan galak lagi pada Anda.

  8. Simpan burung hantu di tempat yang gelap

    Usahakan saat malam hari simpan burung hantu di tempat yang gelap, matikan saja lampu di ruangan tempat anda menyimpan si burung hantu. karena burung hantu umumnya tidak menyukai cahaya terang di malam hari.

  9. Lakukan kontak dan berkenalan lebih dekat

    Selalu luangkan waktu untuk berkenalan lebih dekat dengan burhan cukup dengan memandanginya. Tujuannya agar si burung hantu tesebut ingat pada anda dan lebih dekat secara batin dan emosional. Kalau sudah nyaman burung hantu tersebut tidak akan takut lagi pada Anda dan tidak akan lagi mengigit keras.

    Selain dengan memandanginya dengan penuh kasih sayang, rupanya yang butuh sentuhan bukan cuma manusia saja. Burung hantu pun senang disentuh atau dielus-elus lembut oleh pemilik atau perawatnya. Saat Anda menyentuhnya, terutama pada bagian atas kepalanya, silakan lihat ekspresi wajahnya. Pasti burung hantu akan merasa nyaman karena merasa di sayang dan diperhatikan.

    Kombinasi antara sering menyapa, memandanginya, mengajaknya bicara, serta memberikan sentuhan lembut pada kepalanya, akan memberi efek luar biasa sehingga burung cepat jinak, mudah dilatih, dan dapat diperintah sesuai dengan  apa yang Anda inginkan.

  10. Bersikaplah tenang dan jangan panik

    Setiap kali berada di dekat burung hantu, usahakan untuk selalu bersikap tenang dan tidak panik. Bagaimana kalau kita digigit dan dicakar, dalam proses awal penjinakan? Ya itu tadi, tetap tenang dan jangan panik. Kalau Anda menunjukkan kepanikan, burung hantu biasanya ikut panik dan stres, tidak mau makan. Tetapi, Anda pun jangan sampai cedera hanya karena ingin menjinakkan burung hantu. Solusinya, jika masih dalam tahap awal penjinakan, disarankan menggunakan sarung tangan dari kulit, agar tangan Anda selamat dari kemungkinan cedera akibat digigit atau dicakar burung hantu.

    Seperti itulah 10 tips memelihara burung hantu dengan baik, bisa di aplikasikan pada  jenis celepuk, barn owl, dan sebagainya. Yang terpenting pada tahap awal memelihara adalah proses penjinakan agar burung memiliki kepercayaan kepada anda selaku pemilik / perawat.