memelihara-ular-boa
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Tips memelihara Ular Boa – Ular termasuk binatang yang membahayakan tapi dipuja oleh pecinta reptil. Walhasil, siapa yang berani membudidayakan, labanya pun ‘aman’ di kantong. Ular boa termasuk jenis ular yang paling banyak peminatnya. Lantaran permintaannya tinggi, kini marak usaha budidaya ular boa. Bagi mereka, ular merupakan binatang peliharaan yang eksotik karena memiliki warna dan motif yang cantik.


Salah satu pebudidaya ular ini adalah Hendryanto Nugroho di Bekasi, Jawa Barat.  Pria yang akrap disapa Dindi ini sudah membudidayakan ular boa sejak lima tahun lalu. Menurut Dindi, dari sekian banyak jenis ular di dunia, hanya 5% saja yang berbisa.  Ular boa sendiri termasuk yang tidak berbisa.

Awalnya, ia mendapat ular boa dari seorang temannya. Ular itu dipeliharanya dari kecil. Setelah boa peliharaannya berusia dua tahun, kemudian dikawinkan dan mulai melahirkan.

Saat pertamakali melahirkan, induk ular boa bisa melahirkan 15 ekor. Namun, untuk berikutnya, jumlah anak yang dilahirkan bisa lebih dari dua puluh ekor. Biasanya, ular boa yang melahirkan anak sebanyak itu sudah berumur sekitar empat sampai lima tahun.

Saat ini, ia memiliki tiga indukan ular boa berusia lima tahun. Ular-ular itu rutin melahirkan dalam waktu lima sampai enam bulan sekali. Setiap melahirkan, jumlah anaknya lebih dari 20 ekor.

Harga jual anakan ular boa itu bervariasi, tergantung usianya. Anakan yang baru berusia sebulan dihargai Rp 1 juta per ekor. Sementara bila sudah berumur satu sampai lima tahun mencapai Rp 5 juta – Rp 6 juta per ekor.

Selama ini, Dindi lebih banyak menjual ular boa berumur sebulan. Saat itu ular  sudah mulai makan dan berganti kulit. Dari usaha ini, ia bisa meraup omzet sekitar Rp 100 juta per enam bulan.

Budidaya ular boa juga ditekuni Topan di Kudus, Jawa Tengah. Ia mulai menekuni usaha ini sejak 2003 di bawah bendera usaha Sawer Breeder.

Topan memiliki enam ekor indukan ular boa yang dapat menghasilkan 20 ekor sekali melahirkan.

Anakan ular boa ini dijual saat sudah berumur dua bulan dengan harga Rp 750.000 – Rp 1,5 juta per ekor. “Harga tergantung kebersihan dan warna kulitnya,” kata Topan. Omzetnya dari  usaha ini mencapai ratusan juta dalam setahun.

Tak Makan Tiap Hari

Ular boa merupakan salah satu jenis ular peliharaan yang tidak berbisa. Ular ini diminati karena memiliki bentuk fisik yang menarik. Di tengah tingginya permintaan, budidaya ular boa juga kian ramai.

Hendryanto Nugroho, peternak ular boa di Bekasi, Jawa Barat bilang, budidaya ular boa mudah. Kendati demikian, dalam pemeliharaannya ada beberapa hal yang harus diperhatikan. Misal, menyangkut kondisi kandang. “Harus lembab dan tidak terlalu panas,” kata pria yang akrab disapa Dindi ini.

Pemberian pakan juga penting diperhatikan. Menurut Dindi, ular boa tidak makan setiap hari. Ular ini baru mau makan seminggu hingga satu bulan sekali.

Topan, peternak ular boa di Kudus, Jawa Tengah menambahkan, pakan favorit ular boa adalah tikus putih.

Untuk ular dewasa bisa diberikan tikus ukuran besar. “Dalam seminggu atau dua minggu bisa dikasih dua sampai tiga tikus,” ujarnya.

Menurut Topan, budidaya ular ini bisa dilakukan dari membeli sepasang anakan. Setelah dipelihara hingga usia tiga tahun, ular sudah bisa dikawinkan. Caranya, cukup disatukan dalam kandang yang sama. “Bila saling tertarik mereka akan kawin sendiri,” ujarnya.

Dindi bilang, ketika belum memasuki usia kawin, ular tidak boleh disatukan di dalam kandang, kerena mereka bisa berkelahi. Ular ini dipelihara dengan ditaruh di dalam toples yang sudah dilubangi. Kandang ular ini biasa disebut kontainer ular.

Setiap satu kontainer berisi satu ular. Kecuali saat mau dikawinkan, mereka digabung dalam satu kontainer. Masa pengawinan ini bisa berlangsung sebulan. Setelah itu, kedua ular dipisah kembali.

Ular betina akan mengandung selama lima hingga enam bulan, hingga kemudian melahirkan. Anak ular yang baru lahir harus dipisahkan satu persatu di dalam kontainer. Setelah satu minggu, bayi-bayi ular ini diberi makan anak tikus yang baru lahir.

Berdasarkan pengalaman Dindi, ada bayi ular yang baru mau makan setelah satu bulan. Bila sudah mau makan, bayi ular itu laku dijual Rp 1 juta.ktn

Tetang Ular Boa

Umur Hidup: Jika dipelihara dengan baik biasanya bisa mencapai umur 30 tahun

Penampilan Fisik: Dengan pesatnya perkembangan jenis jenis yang baru maka untuk menentukan gambaran yang jelas mengenai ular ini sangat susah, tetapi secara umum boa menampilkan patern yang menyerupai sadle. Campuran warna biasanya dari abu-abu sampai coklat, biasanya ular yang masih kecil sedikit terang warna kulitnya dari pada yang sudah dewasa.

Tempat Perawatan

Kandang: Boa yang baru menetas memerlukan biasanya aquarium seukuran 20 galon, Tapi mereka cepat sekali menjadi besar dan memerlukan kandang yang lebih besar. Biasanya kandang yang dipakai adalah kandang yang telah disesuaikan dengan kebutuhan pemakainya. Ukuran kandang minimum adalah 8 feet x 3 feet x 4 feet (T). dilarang menggunakan kayu yang belum di finishing karena akan berakibat pada susahnya dibersihkan dan dapat melukai ular.

Suhu: Suhu 80 s/d 85 F pada siang hari dan 75 s/d 80 F pada malam hari, Pemanasan untuk berjemur 95 F. Pemanas dan Pencahayaan: Ular jenis ini memerlukan pencahayaan selama 12 jam, hal ini bisa disesuaikan apabila akan diternakkan, Sinar UV tidak perlu ditambahkan. Untuk mendapatkan pemanas yang diginkan,bisa diguanakan pemanas yang diletakan dibawah aquarium atau ceramic penghantar panas dan lampu pijar yang kurang dari 100 watt diatas kandang sangat dianjurkan. Pengguanan Batu pemanas kurang bagus karena bisa berakibat pada terbakarnya kulit ular.

Alas : Kertas koran, Indoor / Outdoor Carpet dan serutan kayubisa digunakan, Serutan kayu Aspen bisa dipaki sebagai alas, jika menggunakan serutan kayu dilarang memberi makan dengan menaruh makanan pada dasarnya, karena akan menyebabkan tertelannya serutan dan berakibat pada pencernaannya.

Lingkungan : Kotak persembunyian dan harus yang besar bisa ditaruh sebagai tempat untuk berjemur ataupun memanjat. Tempat air juga harus disediakan di dalam kandang yang ukurannya disesuakan dengna tubuhnya agar ular bisa berendam.

Pemberian Makan: Ular Boa kecil diberi makan dengan tikus yang sudah berbulu, tapi bukan pinkys, Sementara ular boa yang agak besar bisa diberi makan dengan 3 tikus dewasa atau kelinci yang masih kecil, sekali setiap 2 s/d 3 minggu. Sedangkan boa yang masih kecil bisa diberi makan setiap minggu sekali untuk mempercepat pertumbuhannya.

Perawatan dan Pembersihan : Kandang harus dibersihkan setiap hari, apa bila menggunakan indoor/outdoor carpet sangat disarankan mempunyai dua untuk dipakai bergantian, pastikan telah mencuci dan mengeringkan carpet sebelum di pakai lagi. Air yang di dalam kandang harus juga diganti setip hari guna menghindari bakteri yang mungkin masuk bersama kotoran ular. Sangat disarankan mencuci tangan sebelum dan sesudah memegang ular.

Ular Phyton Juga Dilirik

Tak hanya ular Boa, phyton ternyata mudah dan mampu menghasilkan keuntungan puluhan juta rupiah per bulan. Hewan yang menakutkan seperti yang di pelihara di rumah Topan, seorang peternak ular desa getas pejaten, kecamatan jati, kabupaten kudus, jawa tengah itu, bahkan anak-anak dengan riangnya memegang bahkan menggendong ular, saat ular-ular tersebut dimandikan dan di jemur. Tak hanya ular-ular kecil, namun ular dengan ukuran raksasa, mereka pun berani memegang.

Seperti ular phyton albino yang ukurannya cukup besar. Panjangnya bahkan mencapai 5 meter. Untuk mengeluarkannya dari kandang, tak cukup orang dua untuk mengangkatnya atau ular boa berwarna coklat yang juga memiliki badan besar.

Walaupun termasuk binatang yang menakutkan, para pecinta ular phyton kini semakin banyak. Selain tidak berbisa, reptile ini juga memiliki daya terik tersendiri di setiap warna dan motif sisik kulitnya.

Peluang usaha ini dimanfaatkan oleh topan, salah seorang peternak ular phyton di kudus jawa tengah. Ia membudidaya bermacam jenis dan ukuran ular phyton. Seperti, phyton rectic, colobridae, boa, king dan berbagai macam lainya.

Menurut topan, memelihara dan merawat ular ternyata jauh lebih mudah dibandingkan dengan hewan piaraan kebanyakan. Kebersihan kandang akan tetap terjaga karena hewan melata ini tidak buang kotoran setiap hari.

Selain itu, ular ini cukup diberi makan, dimandikan dan di jemur, seminggu sekali sehingga tidak merepotkan pemiliknya. Makanan yang baik dikonsumsi adalah tikus putih. “Jadi sama seperti ular liar pada umumnya, makanannya tetap tikus”, ujar Topan.

Peminat ular phyton ini bukan hanya dari masyarakat lokal saja, banyak juga pembeli yang datang dari berbagai daerah di indonesia. Selain untuk hewan peliharaan, phyton juga biasa di ikut sertakan dalam pertunjukan serta dilombakan dalam kontes reptile.

Harga untuk ular phyton ini sendiri bervariasi menurut jenis dan ukuran, berkisar antara Rp 500.000 untuk seekor bayi phyton sampai Rp 6 juta untuk python dewasa. ins