Kalajengking Cambuk atau Ketonggeng merupakan salah satu hewan atau seraangga yang terlihat menakutkan. bentuk fisiknya yang hampir seperti kalajengking yang memiliki capit besar serta ekor yang menyerupai cambuk membuat hewan ini pantas untuk diwaspadai. namun tenang, Ketonggeng tidak memiliki racun seperti kalajengking pada umumnya. mari kita simak penjelasan mengenai Ketonggeng ataau kalajengking cambuk.

Seperti apa Kalajengking Cambuk ?

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

kalajengking cambuk terlihat mirip dengan kalajengking, tapi pada bagian ekornya tidak menyerupai kalajengking sama sekali. Ketonggeng termasuk dalam bangsa arakhnida, seperti laba-laba, akan tetapi juga milik tatanan taksonomi mereka sendiri yaitu Uropygi.

Ketonggeng  memiliki bentuk fisik yang memanjang dan rata seperti kalajengking, dan memiliki penjepit besar untuk menangkap mangsa mereka. Tapi tidak seperti kalajengking pada umumnya, Ketonggeng tidak menyengat, juga tidak menghasilkan racun. Ekornya yang panjang dan ramping sepertinya hanya berupa struktur sensorik, yang memungkinkannya mendeteksi getaran atau bau.

Meski lebih kecil dari kalajengking yang paling sebenarnya, Ketonggeng bisa sangat besar, mencapai panjang tubuh maksimal 8 cm. Sebagian besar kaleng Ketonggeng menghuni daerah tropis termasuk di Indonesia. Di Amerika spesies terbesar Ketonggeng  adalah Mastigoproctus giganteus atau Ketonggeng raksasa, kadangkala dikenal sebagai pembunuh keledai.

Bagaimana Klasifikasi Kalajengking Cambuk ?

  • Kerajaan – Animalia
  • Filum – Arthropoda
  • Kelas – Arachnida
  • Pesanan – Uropygi

Apa Makanan Kalajengking Cambuk ?

Kalajengking Cambuk adalah pemburu malam yang memakan serangga dan hewan kecil lainnya.  Kaki bagia terdepan pada Kalajengking Cambuk dimodifikasi menjadi peraba panjang, digunakan untuk menemukan mangsa. Begitu makanan potensial teridentifikasi, Ketonggeng menangkap mangsa dengan penjepitnya, dan meremukkan dan menumpahkan korban dengan chelicerae atau mulut pencepit yang kuat.

Siklus Hidup Kalajengking Cambuk

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Untuk makhluk dengan penampilan yang begitu menakutkan, Ketonggeng termasuk hewan yang lembut terhadap pasangannya. Ketonggeng jantan membelai calon pasangan dengan kaki depannya sebelum melakukan prosesi kawin.

Setelah pembuahan terjadi, betina kembali liangnya, menjaga telurnya saat mereka berkembang dalam kantung mukosa. Saat menetas, mereka menaiki punggung ibu mereka, berpegangan kencang dengan pengisap khusus. Begitu mereka merengek untuk pertama kalinya, mereka meninggalkan ibu mereka dan ibunya akan mati.

Perilaku Khusus Kalajengking Cambuk

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Sementara mereka tidak bisa menyengat, Ketonggeng bisa dan akan membela diri saat terancam. Kelenjar khusus di dasar ekornya memungkinkan kalajengking menghasilkan dan menyemprotkan cairan defensif. Biasanya kombinasi asam asetat dan asam okta, semprotan defensif Kalajengking Cambuk mengeluarkan bau khas cuka khas. Bau unik inilah mengapa Ketonggeng juga masuk dengan julukan vinegaroon. Lebih dulu Jika temen-temen menemukan Ketonggeng, kamu bisa terkena cairan asam Ketonggeng dalam jarak setengah meter atau lebih.

JENIS-JENIS KALAJENGKING CAMBUK DAN PESERBARANNYA

Urutan Uropygi bukanlah satu-satunya kelompok organisme yang dikenal sebagai Ketonggeng. Di antara arakhnida ada tiga tingkatan secara umum mengenai Ketonggeng.

1. Ketonggeng atau Kalajengking Cambuk Kecil (pesanan palpigradi)

Arakhnida kecil ini hidup di gua dan di bawah batu, dan kita belum tahu banyak tentang sejarah alam mereka. Ketonggeng atau Kalajengking Cambuk Kecil berwarna pucat, dan ekornya ditutupi dengan setae yang berfungsi sebagai organ sensorik. Para ilmuwan percaya Ketonggeng atau Kalajengking Cambuk Kecil memangsa mikro arthropoda lain, atau mungkin juga pada telurnya. Sekitar 80 spesies dideskripsikan di seluruh dunia, meski banyak kemungkinan yang masih belum ditemukan.

2. Kalus kalajengking (Order Schizomida)

Ketonggeng adalah arakhnida kecil, berukuran kurang dari 1 cm. Ekor mereka (bisa diduga) pendek. Pada jantan, ekornya dikunci sehingga pada saat kawin betina ekor tersebut akan saling dipeggang. Ketonggeng yang telah dikeringkan sering kali memiliki kaki belakang yang telah dimodifikasi untuk dilompati, dan terlihat serupa dengan belalang dalam hal itu. Mereka memangsa arthropoda kecil lainnya, berburu di malam hari, meski penglihatannya buruk. Seperti sepupu mereka yang lebih besar, sikat Ketonggeng menyemprotkan asam dalam pertahanan dan tidak mengandung racun.

3. Taquess Whipscorpions atau kalajengking cambuk ekor pendek (Order Amblypygi)

kalajengking cambuk ekor pendek memiliki ukuran mencapai 5,5 cm, dan terlihat agak mirip dengan vinegaroons atau ketonggeng yang lebih besar. kalajengking cambuk ekor pendek memiliki kaki yang sangat tajam dan pedipalpus berduri, dan mereka dapat berjalan menyamping dengan kecepatan yang cepat. Fitur-fitur ini membuat mereka menjadi hewan yang menyeramkan bagi temen-temen yang mudah ketakutan. Seperti kelompok kalajengking cambuk lainnya, kalajengking cambuk ekor pendek tidak jinak bagi manusia.

Sumber:

  • Bugs Rule! An Introduction to the World of Insects, by Whitney Cranshaw and Richard Redak
  • Borror and DeLong’s Introduction to the Study of Insects, 7th edition, by Charles A. Triplehorn and Norman F. Johnson
  • “Species Mastigoproctus giganteus – Giant Vinegaroon,” Bugguide.net. Accessed online March 10, 2017.