Ayam, berapa banyak orang yang merendahkan hewan yang satu ini. Bisa kita saksikan di kampung-kampung, masih banyak orang yang melakukan sabung ayam, bahkan disertai perjudian. Tak hanya ini, ayam pun kini menjadi istilah yang berkonotasi negatif, ‘ayam kampus’.

Tahukah kita, bahwa Islam sebagai agama yang sempurna, melarang umatnya mencela ciptaan Allah. Jika mencela dan melaknat saja dilarang, apalagi menjadikannya sebagai obyek perjudian sabung ayam. Termasuk pula, menggunakannya sebagai istilah yang buruk atau negatif.

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Janganlah kalian mencela ayam jantan. Sesungguhnya dia membangunkan untuk shalat.” (HR Abu Dawud dengan sanad shahih).

Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan Al-Hulaimi :

قال الحليمي يؤخذ منه أن كل من استفيد منه الخير لا ينبغي أن يسب ولا أن يستهان به بل يكرم ويحسن إليه قال وليس معنى قوله فإنه يدعو إلى الصلاة أن يقول بصوته حقيقة صلوا أو حانت الصلاة بل معناه أن العادة جرت بأنه يصرخ عند طلوع الفجر وعند الزوال فطرة فطره الله عليها

Disimpulkan dari hadis ini bahwa semua yang bisa memberikan manfaat kebaikan, tidak selayaknya dicela dan dihina. Sebaliknya, dia dimuliakan dan disikapi dengan baik. Sabda beliau, ‘ayam mengingatkan (orang) untuk shalat’ bukan maksudnya dia bersuara, ‘shalat..shalat..’ atau ‘waktunya shalat…’ namun maknanya bahwa kebiasaan ayam berkokok ketika terbit fajar dan ketika tergelincir matahari. Fitrah yang Allah berikan kepadanya. (Fathul Bari, 6/353).

Keistimewaan Ayam Menurut Islam

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bunyi kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan, dengan kita dianjurkan berdoa. Ini bagian dari keistimewaan ayam. Al-Hafidz Ibn Hajar mengatakan :

وللديك خصيصة ليست لغيره من معرفة الوقت الليلي فإنه يقسط أصواته فيها تقسيطا لا يكاد يتفاوت ويوالي صياحه قبل الفجر وبعده لا يكاد يخطئ سواء أطال الليل أم قصر ومن ثم أفتى بعض الشافعية باعتماد الديك المجرب في الوقت

Ayam jantan memiliki keistimewaan yang tidak dimiliki binatang lain, yaitu mengetahui perubahan waktu di malam hari. Dia berkokok di waktu yang tepat dan tidak pernah ketinggalan. Dia berkokok sebelum subuh dan sesudah subuh, hampir tidak pernah meleset. Baik malamnya panjang atau pendek. Karena itulah, sebagian syafiiyah memfatwakan untuk mengacu kepada ayam jantan yang sudah terbukti, dalam menentukan waktu. (Fathul Bari, 6/353).

Di sisi lain, ayam jantan juga memiliki perilaku baik yang bisa diambil sebagai pelajaran. Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan dari ad-Dawudi :

قال الداودي يتعلم من الديك خمس خصال حسن الصوت والقيام في السحر والغيرة والسخاء وكثرة الجماع

Ad-Dawudi mengatakan, kita bisa belajar dari ayam jantan 5 hal: suaranya yang bagus, bangun di waktu sahur, sifat cemburu, dermawan (suka berbagi), dan sering jimak. (Fathul Bari, 6/353).

Mitos Ketika Ayam Berkokok pada Tengah Malam

Lazimnya, seekor ayam jago atau ayam jantan akan berkokok ketika pagi menjelang. Kadang kali, kita juga menemukan mereka melakukan kebiasaan ini saat bertemu dan hendak menunjukan kejantanannya pada sang betina. Namun, yang tak lazim adalah ketika kita mendengar ayam berkokok tengah malam.

Fenomena ini beberapa kali terjadi dan diyakini merupakan sebuah pertanda khusus yang diberikan alam tentang suatu kejadian yang akan berlangsung di suatu kampung. Lantas, bagaimana Islam menafsirkan fenomena ini? Ternyata fenomena ini pernah disebut oleh Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam sebagai suatu pertanda terjadinya sesuatu.

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjadikan bunyi kokok ayam jantan di waktu malam, sebagai penanda kebaikan, dengan datangnya Malaikat dan kita dianjurkan berdoa. Inilah bagian dari keistimewaan ayam.

Dari Abu Hurairah radhiyallahu ‘anhu, Nabi Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kalian mendengar ringkikan keledai, mintalah perlindungan kepada Allah dari setan, karena dia melihat setan.” (HR. Bukhari 3303 dan Muslim 2729)

Dalam riwayat Ahmad, terdapat keterangan tambahan, ’di malam hari’, Apabila kalian mendengar ayam berkokok di malam hari, sesungguhnya dia melihat Malaikat. Karena itu, mintalah kepada Allah karunia-Nya. (HR. Ahmad)

Karena kehadiran makhluk baik ini, kita berharap doa kita dikabulkan. Al-Hafidz Ibn Hajar menukil keterangan Iyadh :

قال عياض كان السبب فيه رجاء تأمين الملائكة على دعائه واستغفارهم له وشهادتهم له بالإخلاص

Iyadh mengatakan, alasan kita dianjurkan berdoa ketika ayam berkokok adalah mengharapkan ucapan amin dari Malaikat untuk doa kita dan permohonan ampun mereka kepada kita, serta persaksian mereka akan keikhlasan kita. (Fathul Bari, 6/353).

Oleh karena merupakan pertanda baik tentang datangnya seorang malaikat, maka hendaknya bagi para kaum muslimin dan muslimat saat mendengar bunyi kokok ayam tengah malam untuk bangun dari tidur dan menunaikan sholat sunnah malam. Memohonlah karunia Allah dengan melaksanakan ibadah sholat tahajjud, witir, sholat tasbih, sholat hajat lainnya terlebih dahulu agar doa Anda semakin mustajab dan diijabah oleh-Nya.

Penjelasan Ilmiah Kenapa Ayam Berkokok ketika melihat malaikat

Saat sabda ini diturunkan hingga manusia terus mengalami perkembangan berabad-abad, mungkin sabda ini hanya dianggap sebagai kelebihan ilmu pengetahuan yang dimiliki Nabi SAW yang Ia dapatkan dari Allah SWT. Namun pengetahuan Nabi SAW ini ternyata dibuktikan secara ilmiah oleh para ilmuan abad ini.

Sebuah studi dalam jurnal Public Library of Science ONE tahun 2010 menemukan bahwa ayam memiliki kerucut retina tambahan dibandingkan dengan manusia, yang memungkinkan mereka untuk membedakan warna tambahan. Para ilmuwan di Washington University di St Louis yang dipimpin oleh Joseph Corbo mengatakan kemampuan untuk melihat warna berasal dari sel cahaya-sensing khusus yang ditemukan di retina. Sel-sel ini, yang disebut kerucut, datang dalam berbagai rasa, yang masing-masing dapat mendeteksi panjang gelombang cahaya yang berbeda.

“Berdasarkan analisis ini, Warna di retina ayam sangat melebihi yang terlihat di sebagian besar retina lain dan tentu saja bahwa dalam kebanyakan retina mamalia,” kata penulis studi Dr Joseph C. Corbo of Washington University School of Medicine di St Louis.

Hal ini tentu sejalan dengan sabda Nabi yang mengatakan bahwa ayam dapat melihat malaikat. Pasalnya malaikat merupakan mahkluk Allah yang diciptakan dari cahaya artinya dari sinar ultraviolet. “Malaikat diciptakan dari cahaya, jin diciptakan dari nyala api, dan Adam … [HR Abu Daud (4700) dan At Tirmidzi (2155)

Hal ini menjelaskan kepada kita mengapa setan melarikan diri saat disebutkan nama Allah. Penyebabnya adalah karena para malaikat datang ke tempat yang disebut nama Allah itu, sehingga setan melarikan diri. Setan terganggu bila melihat cahaya malaikat. Dengan kata lain, jika sinar ultraviolet bertemu dengan sinar inframerah di satu tempat, maka sinar merah memudar.

Dan tahukah anda mengapa ayam berkokok jika fajar tiba? Saat terbitnya matahari juga banyak terdengar ayam berkokok, namun bukan karena mataharinya, melainkan melihat cahaya yang terpancar dari para malaikat-malaikat Allah yang sedang sibuk membagikan rizky dari Allah untuk semua makhluknya setiap hari. Maka jangan lewatkan untuk selalu bangun pagi dan shalat Subuh.

Mungkin mereka yang melakukan penelitian ini tidak pernah tahu bahwa Nabi Muhammad pernah bersabda bahwa ayam bisa melihat malaikat. Setidaknya terimakasih semakin memperkuat kebenaran akan ayat-ayat Allah subhanahu wa ta’ala dan Sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam.