Siapa yang saat ini sedang atau mau memelihara ikan Koi ? tahu nggak sih habitat alami ikan koi itu dimana ? ternyata habitat alami ikan koi itu berasal dari danau yang luas. disana ikan koi bisa berkembang biak dengan baik karena sikus alami yang turut membantu mereka.

Mungkin ada yang bertanya, bagaimana koi bisa hidup dan beranak-pinak di sebuah danau, padahal disana tidak pernah dibangun sistem filter sebagaimana halnya di kolam teman-teman ?

Jawabannya adalah justru sebaliknya, bahwa sistem filtrasi pada kolam koi pada dasarnya mengikuti pola filter biologi secara alami di habitat asli koi tersebut.

Penjelasannya begini, pada sebuah danau, selain koi juga ada makhluk hidup lainnya, baik yang mudah dilihat yaitu beraneka jenis tanaman air seperti misalnya;. teratai, enceng gondok, lumut dlsb, juga ada mikroorganisme lainnya yang tidak kasat mata. Mereka semuanya berperan secara fungsional untuk menetralisir air danau, sehingga koi bisa hidup nyaman disana.

Koi dan ikan lainnya yang ada di danau, mengeluarkan kotoran dari sisa metabolisma yang terjadi didalam tubuhnya. Demikian pula dengan tanaman air yang mati atau membusuk, semuanya itu kemudian akan diurai oleh bakteri menjadi Ammonia.

Ammonia adalah zat berbahaya bagi koi. Namun demikian, ammonia yang ada di dalam air danau segera di urai oleh bakteri nitrifikasi yaitu menjadi Nitrit dan kemudian menjadi Nitrat. Nitrat tidak lagi berbahaya bagi koi dan Nitrat inilah yang kembali diserap oleh tanaman air, agar terus bisa hidup di danau. Sebagian tanaman air seperti lumut dan beberapa jenis ganggang menjadi pakan alami untuk Koi.

Jadi, secara alami, semua organisme yang ada di dalam dan sekitar danau, saling bekerjasama membentuk sebuah siklus yang terus menerus berulang. Inlah yang dikenal dengan siklus biologi alami yang kemudian kita adobsi untuk membangun filter buatan di kolam koi.

Bagi para pembudidaya (breeder) seringkali memanfaatkan kolam berlumpur atau yang dikenal dengan mud pond sebagai tempat pendederan dan pembesaran koi. Mud Pond adalah juga kolam buatan namun dibangun dengan memanfaatkan proses filtrasi alami. Koi yang hidup di dalam kolam berlumpur seperti hidup di habitat aslinya. Namun karena ketersediaan pakan alami yang terbatas, koi yang dipelihara oleh para breeder perlu tambahan pakan buatan, agar koi dapat tumbuh dengan normal. Meski tanpa dibangun sistem filtrasi, kualitas air di dalam kolam berlumpur tetap terjaga secara alami.

Oleh sebab itu, bila teman-teman ingin sukses dalam membangun kolam koi di rumah teman-teman, tentu sebelumnya teman-teman harus memahami dengan baik siklus biologi ini. Meski luas kolam teman-teman tidak sebanding dengan mud pond atau danau sebagai habitat asli koi, tapi kalian tetap dapat menghasilkan kualitas air yang setara.

Bila teman-teman telah memahami dengan baik bagaimana mekanisme sistem filtrasi alami bekerja, maka tentu kalian akan dapat menghitung, mengukur dan menyediakan semua perlengkapan dan media yang diperlukan, agar proses filtrasi di kolam teman-teman berfungsi dengan baik seperti yang terjadi pada siklus biologi alami.

Idealnya, teman-teman tak perlu lagi mengganti air kolam, bila seluruh sistem filter biologi di kolam teman-teman berfungsi dengan baik, sehingga dengan demikian air kolam akan senantiasa terjaga mutunya dan koi-koi teman-teman dapat tumbuh besar dan sehat.