Burung Perkutut alias merpati merupakan salah satu burung yang paling banyak dipelihara oleh masyarakat saat ini. Banyak juga yang mengaitkan dengan mitos dan mistis. Terlebih setiap daerah memiliki penafsirannya masing-masing terkait memelihara burung Perkutut.

Nah kali ini Hewanpedia akan membahas asal suara burung perkutut dan tanda – tandanya menurut apa yang di ketahui dari kitab “Ajaibul Matlubat” dan kitab selainnnya, yang telah dirangkum menjadi satu.

Sebelumnya ini hanya merupakan bacaan referensi terkait burung Perkutut, benar atau tidaknya sama-sama kita serahkan ke Tuhan ya maha Esa.

Maknya suaranya dan bentuk tubuh burung perkutut

  1. (Selalu berdzikir kepada Allah) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 16
  2. (Selalu menepati janji) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 15
  3. (Takutilah Allah) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 11
  4. (Tetaplah pada kebenaran) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 17
  5. (Tinggalkan riya’) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 12
  6. (Sabarlah terhadap cobaan) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 13
  7. (Jangan bakhil pada orang yang minta) tandanya suara ini jika bilangan bulu ekornya 14 )
  8. (Ya Allah jadikan saya dan orang yang bersama saya dan orang yang menyukai dan memelihara saya jadi raja / terhormat) tandanya jika warna perkutut itu putih dan kelabu
  9. (Datangkanlah Nafaqoh/Rizqi) tandanya jika warna perkutut itu merah dan hitam
  10. (Ya Allah hindarkan balak dan coba) tandanya jika warna perkutut itu hitam
  11. (Ya Tuhan kami, berilah rizqi orang yang menyukai dan memelihara aku dengan anugerah mu) tandanya jika kulit kakinya terpisah dengan kuasa Allah
  12. (Berilah orang yang menyukai dan memelihara saya harta) tandanya jika bulu kulit jari tengah dari kedua kakinya 20
  13. (Ya Allah berilah barokah rizqi bagi orang – orang muslim) tandanya jika warna tepi pelupuk mata atau duburnya kuning
  14. (Ya Allah hilangkanlah permusuhan) tandanya jika semua warna bulu ekornya salah satunya putih
  15. (Ya Tuhan ku turunkanlah rizqi pada orang yang menyukai dan memelihara aku) tandanya jika belakang tengkuknya atau lehernya putih
  16. (Mudah – mudahan Allah memudahkan keinginan orang yang senang dan memelihara aku) tandanya jika salah satu / semua bulu sayapnya putih
  17. (Mudah – mudahan Allah memberi keselamatan dari bencana pada orang yang senang dan memelihara ku) tandanya jika diantaranya sayap – sayapnya ada yang putih dan ada yang hitam
  18. (Mudah – mudahan Allah memberi keselamatan dunia akhirat pada orang yang senang dan memelihara ku) tandanya jika kepalanya putih
  19. (Jangan kau talak istrimu dengan tanpa salah/dosa) tandanya jika bulu dilehernya sampai keduburnya terpisah-pisah.
  20. Berkatalah “Shohibut Ta’rif” sesungguhnya orang menceraikan istrinya ketika marah ia akan menyesal seperti Abd. Rohman Bin Abi Bakar Assiddiq R.A. ketika menceraikan istrinya yaitu Atikah Binti Said Bin Umar Bin Nufail.
  21. ( Wahai Perempuan bersabarlah jika suamimu mentalaqmu, apakah kamu tidak malu sama istriku jika kamu tidak sabar). Seperti kata Al-Quzwaini. Tanda-tandanya ialah jika pada 2 matanya hitam pekat dan 2 kakinya merah. (Peringatan, Al-Quzwaini berkata “Jika burung perkutut jantan mati maka burung perkutut betina/pasangannya tidak akan kawin selamanya sampai mati).
  22. (Bertawakallah pada Allah) tandanya jika kepalanya dan 2 sayap serta bulu ekornya putih seperti, orang yang khusuk yag memakai surban dan baju putih. “Barang siapa bertawakal kepada Allah maka Allah akan mencukupinya.
  23. (Ya Allah datangkanlah harta yang banyak kepada Umat Muhammad SAW) tandanya jika di bagian dalam kakinya( Dlama’aan) ada kulitnya.
  24. ( Berilah orang yang menahan dan memelihara saya balak) tandanya, jika di duburnya ada tahi yang panjang.
  25. ( Ya Allah jadikanlah orang yang menahan dan memelihara saya faqir dan miskin, tandanya jika perkutut itu makan tahinya sendiri yang ada di duburnya).
  26. (Jangan banyak tidur karena banyak tidur menyebabkan faqir) tandanya jika kalung lehernya melingkar penuh, umumnya kalung lehernya tidak melingkar penuh tapi terpisah dibawah tenggorokkannya.

Pandangan Burung Perkutut bedasarkan beberapa kitab dan cerita

Abd. Rohman bin Abi Bakar Bernasyid : ‘Wahai Atikahku, aku tidak melupakanmu selagi matahari masih keluar dan selagi burung perkutut masih bernyanyi (manggung) dan berputar – putar. Saya tidak melihat orang seperti saya yang menceraikan istri tanpa dosa.Wahai Atikahku hatiku tiap hari dan petang tergantung padamu,engkau punya ahlak yang bagus,bicara yang baik dan bentuk kejadian yang indah”.

Ayahnya menceraikan dan memerintahkan untuk rujuk, dan memberi nafaqoh ketika firqoh dalam beberapa tahun. Demikian disebutkan dalam kitab “Al-‘Iab” dan kitab “At-Tamhid” dan lainnya.

Perhatian ! Menahan / memelihara perkutut yang mempunyai tanda-tanda yang bagus adalah sebagian dari sabab/usaha/ikhtiar maka sebaiknya kita mengikutinya. Karena Nabi Muhammad SAW telah berobat sebagian dari sabab/usaha agar sembuh.

Dan sebaiknya kita yakin memelihara Perkutut adalah bermanfaat, seperti kata Nadzim: “ Setiap perkutut sifatilah sebab-sebabnya, bagi pemilik dapat memilih yang bagus,

Maka bertanyalah kepada ahlinya. Dan jadilah kamu hai orang suka perkutut, memilih yang lebih baik sifat-sifatnya”. Menurut sebagian ulama’ mereka berkata : “Jika perkutut itu bagus kalau dilihat, maka hendaklah kamu ikut pendapat orang yang ahli (perkutut)”.

  1. “Tuhan telah memberi perkutut beberapa tanda agar manusia senang memeliharanya”.
  2. “ Maka jika kamu mensifati tanda-tandanya baik, maka kebaikan itu berasal dari Allah Yang Maha Mulia dengan sifat-sifat-Nya”.
  3. “Jika sifat-sifat itu bagus menurut ahli maka akan bermanfaat yang banyak bagi pemilik perkutut”.
  4. “Jika perkutut itu tidak ada sifat yang bagus maka sifati kejelekkannya juga dari Allah”.

Julukan Burung perkutut atau Merpati dalam Islam

Perkutut adalah burung yang terkenal, julukannya adalah “ Abu Dzikra” dan “Abu Thalhah” dia sangat bagus suaranya. Yang betina namanya “Qumriyyah” yang jantan namanya “Qumriyun” jamaknya Qumaariyun.

Ibnu Sayyidah berkata : “ Perkutut adalah burung yang lebih kecil badannya daripada burung merpati”. Demikian dalam kamus.

Dalam kitab At-Ta’rif disebutkan kata Qumriyyun ghoiru Munsorif ( tidak menerima tanwin).

Ibnu Sam’ani berkata : “ Qumriyyun disamakan dengan Qumro, yaitu sebuah Negara yang tanahnya

putih seperti kapur.” Salah satu keajaiban adalah telor perkutut dapat dierami oleh burung Puter,  demikian sebaliknya dan jika perkutut bersuara maka binatang-binatang kecil gegeremetan akan sama berlarian.

Diceritakan dari Abu Mudhofar bin As-Sam’ani dari ayahnya dia berkata ,Said bin Mubarok An-Nakhowi bernasid/ berpantun pada saya “ Saya melihat keutamaan orang yang memberi makan sahur keluarganya”.

“ Dan saya melihat bodohnya seorang pemuda itu adalah dikalahkan oleh kebodohannya sendiri”.

“Demikian juga saya melihat orang jelek ucapannya, dia tidak akan selamat dari kejelekkannya”.

“Seperti orang yang jelek ucapannya, dia memelihara perkutut yang bagus suaranya”.
(Faidah)

Imam As-Syafi’i RA, duduk disamping Imam Malik bin Anas RA tiba-tiba datanglah seorang laki-laki yang berkata kepada |Imam Malik bin Anas RA “ Saya telah menjual burung perkutut pada hari ini, akan tetapi pembelinya mengembalikan kepada saya sambil berkata, : “Burung perkututmu tidak bisa berbunyi (manggung)”. Maka saya bersumpah pada pembeli itu bahwa saya akan menceraikan istri saya sesungguhnya perkutut saya itu tidak pernah diam dari manggung”.

Maka Imam Malik bin Anas RA, berkata kepada laki-laki itu, “ Istrimu telah terceraikan dan kamu tidak boleh lagi kembali kepadanya”.

Pada waktu itu Imam As-Syafi’I berusia 14 tahun, beliau berkata kepada laki-laki itu “Apakah burung perkututmu lebih banyak banyak berbunyi atau diam ?”. laki-laki tersebut menjawab “lebih banyak berbunyi”. Kemudian Imam Syafi’i berkata,” kalau begitu istrimu tidak kamu cerai
(tertalaq).

Setelah Imam Malik bin Anas mendengar jawaban dari Imam Syafi’i RA maka beliau bertanya kepada Imam Syafi’i “Wahai pemuda darimana kamu dapatkan jawaban ini?”. Imam Syafi’i berkata, “ Dari Engkau “, telah menceritakan kepada saya Az-Zuhri dari Ibnu Salamah bin Abdurrahman dari Umi Salamah, sesungguhnya Fatimah binti Qois berkata, “ Ya Rasulullah sesungguhnya Abu Jahm dan Muawiyyah meminang saya, maka Nabi bersabda: “Muawiyyah itu faqir, sedangkan Abu Jahm tidak pernah meletakkan tongkat dari pundaknya ( tidak pernah berhenti kerja” ).

Sesunggahhnya Rasulullah tahu bahwa Abu Jahm itu juga makan , tidur dan istirahat dan sesungguhnya Rasulullah bersabda tidak pernah menaruh tongkat dari pundaknya itu adalah kiasan (Majazi). Orang Arab menjadikan umumnya 2 pekerjaan itu adalah menurut apa yang di Istiqomahkan/dilanggengkan.

Dengan demikian ketika perkutut itu berbunyi lebih banyak daripada diamnya maka saya menjadikan dalil bahwa lebih banyak berbunyi adalah sama dengan selalu berbunyi ( tidak pernah diam dari berbunyi).

Imam Malik bin Anas RA kagum atas hujjahnya Imam Syafi’i RA maka beliau berkata: “Berikanlah fatwa sungguh kamu telah mampu berfatwa”. Maka beliau Imam Syafi’i memberikan fatwa sejak usia 14 tahun. Wallahu’alam Bish-Showwab.

 

Catatan : Artikel ini hanya sebagai referensi terkait mitos dan cerita burung Perkutut.