Tahukah kalian mengenai burung Kedasih atau burung Wiwik ? Burung ini saat sering sekali dikaitkan dengan mitos-mitos di masyarakat Indonesia mengenai suatu pertanda seperti tanda datangnya kematian. Namun faktanya burung ini memiliki beberapa jenis lho.

Burung Kedasih ada beberapa jenis dan termasuk burung parasit yang akan menitipkan telurnya pada sarang burung lain khususnya burung-burung kecil seperti ciblek, dll. Di Indoneisa terdapat banyak jenis burung Wiwik yang tersebar merata di seluruh Indonesia, apa saja jenis-jenisnya mari kita simak dibawah ini :

1. Burung Kedasih atau Wiwik Uncuing

Burung Kedasih atau Wiwik Uncuing
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Kedasih atau Wiwik Uncuing

Kedasih atau Wiwik uncuing dalam bahasa ilmiah disebut Cacomantis Sepulcralis ( rustybreaster cuckoo ) merupakan salah satu jenis yang paling banyak ditemukan di wilayah indonesia. Burung dewasa memiliki kepala berwarna abu-abu. sedangkan punggung, sayap dan ekor berwarna coklat keabu-abuan dengan tubuh bagian bawah berwarna merah karat , hampir mirip dengan Wiwik kelabu hanya saja berwarna lebih gelap. Iris coklat dengan lingkar mata kuning. paruh hitam dan kaki abu-abu.

Sifat burung ini adalah parasit dan banyak menyerang sarang kipasan, meninting, kucica batu, bentet dan ciblek. dengan telur 1 butir yang terdiri dari berbagai pola warna. berkembang biak pada bulan Januari – September.Makanan utama mereka adalah ulat bulu, belalang, dan serangga lainnya.

Habitat dan Penyebaran Burung Kedasih atau Wiwik Uncuing

Sering terlihat di tepi hutan, vegetai sekunder, perkebunan, pedesaan dan tersebar hingga ketinggian 1300 M diatas permukaan laut. Penyebaran meliputi semenanjung Malaysia, Philipina, Sumatera Kalimantan, Belitung, Enggano, Simeleu, Jawa, Bali, Maluku dan Nusa Tenggara Barat.

Suara Burung Kedasih atau Wiwik Uncuing:

Siulan mengalun ” wii pii – wiit ” diulang ulang sepuluh sampai dua puluh lima kali dengan nada yang makin merendah. bunyi meninggi lebih cepat dan liar daripada kicauan Wiwik kelabu.

2. Burung Kedasih Kelabu atau Wiwik Kelabu

Burung Kedasih Kelabu
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Kedasih Kelabu

wiwik kelabu atau Cacomantis Merulinus (plaintive cuckoo) ini berukuran lebih kecil dari Wiwik uncuing, burung dewasa memiliki kepala yang berwarna keseluruhan abu-abu, punggung yang berwarna coklat dengan perut dan ekor berwarna merah sawo matang.

Burung muda bisa dilihat dari tubuh bagian atasnya yang berwarna coklat bergaris-garis hitam dan tubuh bagian bawah keputih-putihan dengan garis halus. Mirip wiwik lurik tapi tanpa garis mata. Juga mirip Wiwik uncuing tetapi lebih pucat dan kicauannya pun berbeda. Iris mata merah, paruh atas kehitaman, paruh bawah kuning dan kaki berwarna kuning.

Burung ini lebih sering terdengar pada musim penghujan, sedangkan di musim kemarau hampir tidak pernah terdengar suarana. makanannya adalah buah buahan kecil, laba-laba, kumbang dan serangga lainnya. Sama seperti Wiwik uncuing, Wiwik kelabu juga merupakan burung parasit dan lebih sering menyerang sarang cica daun, cinenen, perenjak atau ciblek dan pijantung. dengan telur berwarna kebiru-biruan yang berjumlah 1 butir. berkembang biak pada bulan Oktober, Februari dan April. 

Habitat dan penyebaran Burung Kedasih Kelabu atau Wiwik Kelabu

Menyukai hutan terbuka, hutan sekunder, perkebunan, pedesaan, pemukiman di perkotaan. penyebarannya meliputi india timur, cina selatan, filipina. sedangkan di indonesia meliputi wilayah Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali dan Sulawesi.

Suara Burung Kedasih Kelabu atau Wiwik Kelabu

“te – ta – tii , te – ta – tii , te – ta – tii ” seperti yang meratap dengan bertambah cepat dan semakin meninggi. nada khasnya terdiri dari dua atau tiga siulan yang memecah menjadi nada – nada menurun”pwee, pwee, pwee, pee-pee-pee-pee”

3. Burung Kedasih Lurik atau Wiwik Lurik

Burung Kedasih Lurik
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Kedasih Lurik

Wiwik lurik atau Cacomantis Sonneratii ( banded bay cuckoo) memiliki tubuh bagian atas yang berwarna coklat terang dengan tubuh bagian bawah keputih-putihan bergaris hitam halus dan alis bergaris pucat. iris mata kuning, paruh atas kehitaman, paruh bawah kekuningan dan kaki abu-abu. burung ini lebih sering terdengar suaranya tetapi jarang terlihat penampakannya. makanan utamanya adalah ulat, kupu-kupu, larva hemiptera dan serangga lainnya. menyerang sarang jenis chloropsis dan muscicapidae untuk menyimpan telurnya pada bulan bulan Oktober dan Februari hingga Juni.

Habitat dan Penyebaran Burung Kedasih Lurik atau Wiwik Lurik

Menyukai hutan terbuka, pinggiran hutan, semak sekunder, lahan pertanian. penyebarannya meliputi India, China dan Filipina sedangkan penyebaran di Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan dan Jawa.

Suara Burung Kedasih Lurik atau Wiwik Lurik

Suara nyanyian nya mengalun dengan empat nada yang cepat , meratap dan berulang semakin meninggi.

4. Burung Kedasih Hitam atau Wiwik Hitam

Burung Kedasih Hitam
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Kedasih Hitam

Kedasih hitam atau Surniculus Lugubris ( drongo-cuckoo) berbeda dengan jenis lainnya burung ini berwarna hampir keseluruhan hitam mengkilap dengan paha putih dan bulu penutup ekor bawah juga putih. Untuk burung musa bulu hitamnya dipenuhi bintik-bintik putih yang tidak merata. Memiliki iris mata coklat (jantan) atau kuning (betina), paruh hitam dengan kaki yang berwarna abu-abu. Melihat fisiknya orang sering menyamakan dengan burung Srigunting namun berbeda jauh baik dari bentuk tubuh, gerakan dan cara terbangnya. Makanan utama mereka adalah buah-buahan ,ulat, laba-laba, kumbang, dan serangga lain.

Kedasih Hitam sifatnya juga sama yaitu parasit dan sering menyerang sarang burung jenis timaliidae dan kucica dengan telurnya yang berjumlah 1-2 butir yang berwarna merah jambu dan berkembang biak pada bulan Juli, September, November – Maret.

Habitat dan penyebaran Burung Kedasih Hitam atau Wiwik Hitam

Sering terlihat di dalam hutan, pinggiran hutan, semak belukar dan dataran rendah. penyebarannya meliputi India, Cina dan FIlipina. untuk penyebaran di Indonesia meliputi Sumatera, Kalimantan, Jawa, Bali, Sulawesi dan Maluku Utara.

Suara Burung Kedasih Hitam atau Wiwik Hitam

Berbeda dengan suara saudara yang lainnya kedasih hitam memiliki suara yang keras dengan empat hingga tujuh nada yang teratur dan makin tinggi.

Kalau memperhatikan 4 jenis burung Kedasih dan suaranya, mungkin dari 4 jenis ini bisa atau sering berkumpul dalam satu wilayah habitat sehingga saling bersahutan, karena inilah kadang kita mendengar bentuk melodi yang tidak sama dan volume suara yang berbeda. Di Jawa burung ini kadang disebut sebagai Emprit Ganthil