Seperti kita ketahui bahwa ikan hiu merupakan ikan yang sangat besar. Ikan Hiu merupakan ikan suka memangsa sembarangan makanan sehingga sering ditemukan hal-hal yang asing dalam tubuh ikan hiu seperti misalnya besi bekas, peluru, perabot rumah tangga dan berbagai hal lainya.

Dengan demikian banyak yang bertanya seperti apa sistem pencernaan ikan hiu kenapa bisa memakan segala macam makan. Selain itu ada juga yang bertanya bagaimana cara ikan Hiu melakukan reproduksi dengan badan yang begitu besar. Nah untuk menjawab pertanyaan diatas silakan simak Sistem Reproduksi dan Pencernaan Pada Ikan Hiu dibawah ini.

Sistem Reproduksi Ikan Hiu

Pada umunya ikan hiu memiliki tiga cara reproduksi. Namun pada umunya kebanyakan hiu bersifat ovovivipar, namun ada beberapa hiu yang bertelur. Bentuk yang paling maju disebut viviparity. Hal ini terjadi ketika hiu betina menyediakan makanan bagi embrio yang ada dalam tubuhnya. Makanan ini disebut sebagai sekresi susu uterus atau melalui koneksi plasenta.

Cara reproduksi hiu yang kedua dikenal dengan nama oviparity. Cara ini dimana ikan hiu akan meletakkan telurnya di ganggang atau koral. Setelah telur aman telur tidak menerima perlindungan atau makanan dari induknya.

Kemudian yang ketiga dilakukan dengan cara ovoviviparity. Teknik ini mirip dengan viviparity karena telur dibuahi, menetas dan berkembang di dalam tubuh hiu betina kemudian anak di lahirkan. Dalam hal ini embrio tidak menerima makanan langsung dari ibunya melainkan dari cadangan makana daris sel telur.

Kedati demikian, seksual dimorfik pada ikan hiu berbeda anatara visual jantan dan betina. Hiu jantan memiliki panggul yang dimodifikasi menjadi claspers sirip pelvis yang digunakan untuk pengiriman sperma. Gulungan Claspers terbentuk dari tulang rawan. Hiu jantan juga telah memiliki testis. Testis internal terletak di ujung anterior tubuh di dalam rongga organ epigonal. Kantung kemih dan saluran reproduksi bergabung bersama untuk membentuk sinus urogenital. Dari sinus urogenitak ini akhirnya sperma dilepaskan ke dalam alur dari claspers menuju ke betina. Ikan Hiu betina memiliki ovarium internal yang ditemukan di anterior dalam rongga tubuh dan berpasangan. Ovarium kiri sering lisis atau tidak ada telur.

Sekali telur dilepaskan dan dibuahi, sebuah horny shell atau membran dikeluarkan disekitar membran ketika telur melewati kelenjar. Beberapa hiu menghasilkan sebuah shell yang tangguh dan dapat melindungi anaknya. Dalam spesies lain telur berkenbang dan menetas didalam rahim betina. Telur yang dihasilkan oleh tiap spesies sangat bervariasi. Ukuran diameter telur hiu sekitar 60 atau 70 mm dan terbungkus dalam kulit hingga diameter keseluruhannya dapat mencapai 300 mm. Pada saat melakukan hubungan, hiu jantan dan betina berhadapan. Ikan Hiu jantan memasukkan salah satu claspers ke dalam kloaka betina.

Sperma terkandung dalam paket sperma yang disebut spermatophores. Sperma ini kemudian disalurkan ke hiu betina melalui saluran clasper. Perbedaan lain antara hiu jantan dan betina dari beberapa spesies ikan hiu adalah ketebalan kulit mereka. Kulit hiu biru betina hampir dua kali lebih tebal dibandingkan hiu jantan. Hal ini diyakini karena kekejaman perkawinan. Jantan akan sering menggigit betina selama kopulasi sehingga meninggalkan hiu betina dengan keadaan luka. Namun karena adanya ketebalan kuit Hiu Betina sehingga membuatnya tidak terlalu terluka.

Sistem Pencernaan Ikan Hiu

Pencernaan Ikan Hiu tentunya dimulai dari mulut hingga ke anus. Namun dalam prosesnya banyak yang harus dilalui seperti misalnya Farink, oesofagus yang pendek, Lambung, usus dan masih banyak lainya. Proses pencenaan Ikan hiu paling utama dimulai dari ketika makan melalui mulut kemudian dihancurkan oleh gigi yang berkembang dengan baik kemudian diteruskan ke Farink yang  terdapat pada celah insang dan spirakel.

Setelah itu akan menuju ke Kerongkongan yang pendek dan lebar hampir tidak terlihat dari lambung. Setelah sampai kelambung akan dicernah secara kimia dan mekanik. Usai pencernaan akan dilajutkan ke usus. Pada usus ikan hiu memiliki klep spiral yang berfungsi memperluas bidang penyerapan dan memperpanjang proses digesti. Dari usus makanan kemudian disalurkan ke rectum dan kloaka. Dari kloaka sisa sisa makanan nantinya disalurkan keluar tubuh.

Selain berfungsi sebagai tempat pengeluaran sisa makanan kloaka juga berfungsi sebagai tempat pengeluaran kencing dan sebagai saluran reproduksi. Sekedar catatan bahwa pencernaan pada ikan hiu jauh lebih kuat jika dibandingkan pada ikan biasanya. Sehingga dia mampu menghancurkan makan yang berupa logam.