Memelihara reptil memiliki keunikan tersendiri bagi penggemar binatang melata ini. Mereka biasa menyebut dengan istilah herpsHerps sendiri berasal dari bahasa yunani ”Herpeton” yang artinya binatang mengerikan yang bergerak dan merayap dengan perutnya. Memang sebagian reptil adalah binatang yang bergerak merayap baik dengan kaki ataupun gerak perut. Bagi masyarakat awam sebagian reptil adalah binatang yang dianggap mengerikan dengan bentuk dan perilakunya yang unik.

Reptil memiliki kebiasaan makan dengan mencaplok mangsa sebesar kemampuan regangan mulut yang ia miliki. Tidak jarang rahang bawah reptil bisa lepas sesaat waktu menelan mangsa didukung dengan gigi yang mengarah ke dalam dengan pelan-pelan mangsa bisa tertelan.  Dengan besarnya mangsa tersebut sehingga secara alamiah mekanisme pencernaan/digestive pada beberapa hewan bervariasi. Seperti tokek, kadal, kura-kura dan buaya bisa makan berkali-kali dalam sehari.

Sedangkan ular bisa memakan sekali untuk berbulan-bulan. Demikian dengan komodo bisa makan sekali dalam sebulan. Sebab jalan pencernakan pada ular dan komodo berjalan lambat. Bahkan sering reptil ini berjemur untuk mempercepat proses metabolisme yang terjadi. Untuk ular peliharaan tidak boleh di pegang/dimainkan setelah makan minimal 3 hari atau sampai benjolan mangsa telah lumat disaluran pencernakan. Sebab dalam keadaaan setelah makan ini ular tidak segan-segan akan memuntahkan makanan yang tertelan dan bisa berakhibat fatal.

Dihabitat asli reptil mampu beradaptasi dengan baik sesuai dengan keadaan lingkungan. Namun setelah mengalami domestikasi reptil harus memiliki daya adaptasi tersendiri sehingga kadang menyebabkan tingkat strees yang tinggi. Untuk memenuhi standart agar reptil tidak stress maka kandang perlu dilengkapi dengan alat-alat perlengkapan yang lain seperti tempat persembunyian, tempat air, sinar ultraviolet, tempat bertengger sesuai habitat asli.

Disamping itu dilakukan perawatan yang sesuai serta dengan pemberian air minum yang cukup terutama setelah perjalanan agar tidak terjadi dehidrasi.

Hal yang perlu dihindari yang dapat menimbulkan stres pada Retil

  1. Perpindahan ke tempat baru
  2. Stres selama transportasi
  3. Stres fisik/akibat habis berkelahi
  4. Stres lingkungan/suara-suara bising dll

Kondisi stres ini bisa mengakhibatkan penurunan nafsu makan disamping penyebab lain seperti penyakit lambung/usus, gangguan parasit/cacing, gangguan kelenjar, kenaikan suhu lingkungan, kurang penyinaran, tidak ada tempat persembunyian, waktu pemberian makan yang salah dll.

Perlu di ingat bahwa kebanyakan reptil lebih suka makan di siang hari atau malam hari. Seperti contoh kadal di habitat asli lebih suka merayap di semak-semak mengejar mangsa mulai sekitar pukul 10.00 pagi saat matahari mulai terik. Saat masih pagi/berembun mereka lebih suka bersembunyi di lorong-lorong daripada mengejar mangsa.

Sinar matahari itulah yang diperlukan reptil untuk membantu proses metabolisme secara alamiah. Jika reptil dipelihara secara indor perlu ditambahkan seperangkat lampu buatan yang mengandung ultraviolet. Panjang gelombang ultraviolet yang dibutuhkan 290-320 nm untuk proses sintesa vitamin D3 yang penting untuk pengerasan tulang. Jika kekurangan vitamin D3 reptil pemakan tumbuhan seperti kadal dan kura-kura cenderung terkena penyakit tulang metabolik sering disebut MBD (Metabolic Bone Disease).

Gejala yang nampak gemetaran, lemah dan pelunakan karapas. Keadaan ini akan semakin memburuk dan bisa berakhibat kematian jika tidak diperhatikan sebab penyakit metabolik lebih lama disembuhkan daripada penyakit oleh bakteri yang belum kronis/sistemik. Hal-hal seperti inilah yang patut kita ketahui dan mutlak harus terpenuhi untuk bisa memahami cara pemeliharan reptil yang baik sesuai keadaan alamiah tanpa mengesampingkan kaidah kesejahteraan hewan (animal welfare). Semoga bermanfaat.