Simurgh adalah burung, raksasa dengan kepala anjing atau kadang-kadang kepala pria dan cakar singa. Hampir semua segel kuno Persia membawa Simurgh sebagai simbol. Cerita berlanjut bahwa Simurgh hidupnya begitu lama sehingga dia menyaksikan kehancuran dunia tiga kali. Dan karena hidupnya yang begitu lama, sehingga pengalaman hidupnya begitu banyak, Simurgh dikatakan memiliki pengetahuan yang sangat besar dan kebijaksanaan.

Dalam puisi epik Syaikh Farid ud din Attar, yang berjudul “Konferensi para Burung” (Cerita selengkapnya bisa dibaca di bawah), para burung berkumpul untuk pergi mencari burung besar raja dari semua burung – Simurgh. Selama perjalanan banyak rintangan yang mereka hadapi dan hanya 30 burung yang selamat mencapai tempat tujuan, yaitu sebuah danau tapi mereka tidak menemukan Simurgh, meskipun mereka telah mencarinya disana. Sebaliknya mereka melihat bayangan diri mereka di Danau dan menyadari bahwa apa yang mereka cari ternyata ada dalam diri mereka sendiri. Kebersamaan/persatuan untuk membentuk Simurgh. Kata Persia “Simurgh” secara harfiah berarti “tiga puluh burung.”

Burung Simurgh
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung  Simurgh digambarkan sebagai burung merak dengan kepala anjing dan cakar singa. Dia adalah makhluk yang cukup besar untuk dengan nyaman membawa seekor gajah atau ikan paus. Burung Simurgh dikatakan sangat tua sehingga dia telah melihat kehancuran dunia tiga kali lipat. Hal ini memberinya begitu banyak kebijaksanaan dan pembelajaran sehingga dia memiliki pengetahuan tentang segala usia.

Dalam satu legenda, Simurgh dikatakan hidup selama 1.700 tahun sebelum terjun ke dalam api, seperti Phoenix. Sosok Simurgh dapat ditemukan di semua periode seni dan sastra Iran, serta daerah lain yang berada dalam wilayah pengaruh budaya Persia. Di Avesta, kitab suci Zoroastrian, yang berisi catatan tertua Simurgh, Simurgh ditulis sebagai Meregho Saena. Kemudian, nama ‘Saena’ juga dikaitkan dengan penyembuh. Dalam Farvardin Yasht, ayat 97 dan 126, beberapa dokter juga disebut dengan nama ‘Saena’. Dalam Dinkard, ringkasan abad ke-10 dari Mazdaen kepercayaan dan adat istiadat Zoroaster, disebutkan bahwa ada seorang dokter dengan nama ‘Saena’ yang lahir 100 tahun setelah Zoroaster dan yang dilatih 100 siswa untuk menjadi dokter, selama panjang kehidupan.

Burung Simurgh
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly