Menangkar burung trucukan memang menjadi dilema tersendiri bagi sebagian peternak. Karena di satu sisi, beternak trucukan secara ekonomi kurang menjanjikan, karena nilai jualnya relatif masih rendah. Di sisi lain, spesies ini perlu diselamatkan dari ancaman kepunahan, untuk itu perlu upaya budidaya. Mari kita belajar beternak burung trucukan dari Om Widido dari berbah.

Sebelum dibahas mari kita sejenak membaca ulasan mengenai mengapa teman-teman harus beternak trucukan. Berikut peluang bisnis dari usaha penangkaran burung trucukan, antara lain :

  1. Mencetak trucukan untuk babu / induk asuh / baby sitter yang dibutuhkan dalam breeding cucakrowo. Meski pamor cucakrowo di arena lomba menurun, permintaan pasar terhadap burung ini masih sangat tinggi. Harga juga relatif stabil, di mana anakan rata-rata seharga Rp 3 juta. Pemakaian trucukan sebagai baby sitter jelas membuat indukan cucakrowo makin produktif.
  2. Mencetak trucukan berkualitas, untuk disilangkan dengan kutilang, kutilang emas, kutilang sutera, dan spesies dalam genus Pycnonotus lainnya. Kalau breeder Malaysia dan Thailan mampu mencetak kutilang hibrida, hasil persilangan antara kutilang jambul (Pycnonotus jocosus) dan trucukan, mengapa kita tidak bisa melakukan hal serupa? Bukan tak mungkin hasil persilangan ini kelak menempati kelas tersendiri di arena lomba, atau minimal menjadi penyanyi merdu di rumah.
  3. Meningkatkan mutu genetik trucukan, dalam arti tetap dikawinkan dengan sesama trucukan, dan dijual dalam kondisi anakan, burung muda, maupun burung jadi.

Cara Beternak Burung Trucukan

Setelah mengetahui alasan kenapa harus beternak trucukan, mari selanjutnya kita menyimak cara beternak trucukan yang dilakukan oleh  Om Widodo.

1. Persiapan sangkar untuk kawin burung

Setelah melalui tahap pengenalan, induk jantan dan betina yang sudah berjodoh bisa langsung dimasukkan ke dalam kandang penangkaran. Sediakan beberapa tempat sarang, yang diletakkan di beberapa lokasi strategis di dalam kandang. Hal ini untuk memudahkan burung memilih sarang yang diinginkan.

Sebagian bahan sarang disusun dalam tempat sarang, sebagian lagi disebar di lantai kandang atau  ranting / tenggeran, untuk memancing kedua induk agar mau kawin dan segera unjal (angkut sarang).

Wadah atau baskom berisi air diletakan di dasar kandang, yang berfungsi sebagai bak mandi bagi kedua induk untuk mandi bersama. seperti yang biasa dilakukan burung trucukan di alam liar.

2. Mempercepat Birahi Burung

Untuk mempercepat birahi kedua burung, agar segera kawin, berikan pakan berkadar protein tinggi. Sumber protein tinggi bisa berasal dari extra fooding (EF) seperti jangkrik atau belalang. Jika perlu, sediakan jangkrik dalam jumlah tak terbatas (ad libitum), alias sekenyangnya. Buah-buahan dianjurkan yang berwarna merah.

Selain itu, penggunaan BirdMature juga dapat mendongkrak birahi kedua induk sehingga bisa segera kawin. Manfaat lain dari suplemen khusus burung penangkaran ini adalah meningkatkan persentase telur fertil, serta meningkatkan jumlah telur yang menetas, juga meningkatkan derajat kesehatan anakan yang baru menetas.

3. Proses pengawinan Burung

Selama tiga hari pertama sejak dimasukkan ke kandang penangkaran, sebisa mungkin terus memantau kedua induk, syukur-syukur bisa menyaksikan sendiri proses perkawinan mereka. Sebab, kalau proses perkawinan tak terpantau, kita tak akan segera tahu apakah telur-telur yang dikeluarkan induk betina fertil atau infertil.

Menjadi sia-sia jika telur yang berhari-hari dierami, ternyata gagal menetas karena sejak awal memang tidak pernah dibuahi sel sperma yang dipancarkan burung jantan.

Jika induk sudah mulai unjal, mengangkut bahan sarang di lantai menuju tempat sarang pilihannya, singkirkan tempat sarang lain yang tidak digunakan. Setelah induk betina bertelur dan mengerami telurnya, kita tinggal memantau induk jantannya.

Jika sering mengganggu induk betina, seperti pengalaman Om widodo, Teman-teman bisa memasukkan induk jantan ke dalam sangkar, namun sangkar masih berada di dalam kandang penangkaran.

4. Panen Burung trucukan

Apabila telur sudah menetas, porsi pakan khususnya EF dan buah-buahan harus ditambah karena induk bawa anakan. Untuk tahap awal, biarkan anakan diasuh induknya sampai bisa mandiri. Kelak, apabila sudah benar-benar mahir, Teman-teman bisa memanen anakan pada umur 7 hari untuk diloloh sendiri, agar induk bisa berproduksi kembali.

“Kunci keberhasilan dalam breeding burung memang harus mempelajari sifat, perilaku, karakter, dan kemauan burung. Terkadang  setiap individu burung juga punya talent berbeda-beda untuk dijadikan calon indukan. Ini yang harus terus kita pelajari,” pesan Om Widodo kepada breeder pemula dan calon breeder lainnya