Capung merupakan salah satu serangga yang gampang di temui di Indonesia. Nah tahukah bahwa capung memiliki banyak sekali fakta-fakta unik yang jarang diketahui oleh kita. Apasaja ? Hewanpedia akan menyajikan berbagai faktanya untuk teman-teman sekalian.

1. Capung mudah ditemukan disekitar rumah.

Orang Sunda menyebutnya papatong. di Jawa disebut kinjeng, gantrung, atau kutrik atau coblang. masing-masing daerah memiliki sebutannya masing-masing. Nah didaerahmu disebut apakah ? tulis kolom komentar dibawah.

2. Pada tahap nimpa, habitat capung di dalam air. Sudah ada sebelum muncul Dinosaurus.

Jauh sebelum dinosaurus ada di muka Bumi, capung telah lebih dahulu terbang ke udara. Griffenflies, Capung raksasa cikal bakal capung sekarang, telah ada sejak periode Carboniferous lebih dari 300 juta tahun yang lalu. Klasifikasi capung termasuk golongan Odonata yang terdiri lebih dari 5000 spesies berbeda.

Capung sering terlihat terbang di atas air – kolam, danau atau sungai, salah satu alasannya capung betina menyimpan telurnya di permukaan air, atau terkadang memasukkannya ke dalam tanaman air atau lumut. Setelah menetas, nimfa menghabiskan waktunya untuk berburu invertebrata air lainnya. Setelah molting sebanyak 9-17 kali, capung akhirnya siap menjadi dewasa, nimfa akan merangkak keluar dari air untuk melepaskan kulitnya. Capung hanya akan menyimpan telurnya dalam air yang bersih, tidak tercemar. Sehingga manfaat capung diantaranya untuk mengetahui kebersihan ekosistem air.

3. Nimpa capung bernapas melalui rectum-nya

Nimfa capung bernafas melalui insang yang ada dalam adi dalam rectum-nya. Nimfa capung akan menarik air ke dalam rectumnya dan pertukaran gas terjadi. Saat air dikeluarkan dari belakang, nimfa akan terdorong ke depan, memberi manfaat tambahan pada gerak.

4. Hampir 90% capung muda dimangsa oleh predatornya

Ketika nimfa siap menjadi capung, ia merangkak keluar dari air  menuju batu atau batang tanaman untuk keluar dari kulitnya. Capung yang baru muncul ini, kondisinya masih lemah, belum bisa terbang, bertubuh lunak dan pucat, dan sangat rentan terhadap predator. Capung muda akan diam di batu atau tanaman sampai tubunya mengeras. Pada tahapan metamorfosis inilah sebagian besar capung muda menjadi mangsa burung dan predator lainnya.

5. Capung mempunyai penglihatan yang sangat baik

Di banding serangga lain, kemampuan mata capung sangat luar biasa. Capung mempunyai dua mata majemuk yang memiliki sudut penglihatan 360°. Setiap mata majemuk terdapat 30.000 lensa atau ommatidia. Capung menggunakan sekitar 80% otaknya untuk memproses semua informasi visual ini. Mereka bisa melihat spektrum warna yang lebih luas daripada manusia. Penglihatan yang luar biasa ini membantu capung mendeteksi pergerakan serangga lainnya dan menghindari tabrakan dalam penerbangan.

6. Capung mempunyai kemampuan terbang akrobatik

Keempat sayap capung masing-masing  dapat digerakkan secara berbeda. Masing-masing sayap dapat mengepak ke atas dan ke bawah atau memutar sayap ke depan dan ke belakang. Capung dapat terbang lurus ke atas atau ke bawah, terbang mundur, berhenti dan melayang dengan kecepatan penuh atau gerakan lambat. Seekor capung dapat terbang  dengan kecepatan sampai 50 km per jam.

7. Capung jantan akan menyerang jantan lainnya

Dalam dunia capung persaingan untuk betina sangat ketat. Capung jantan secara agresif akan menyerang capung jantan lainnya. Pada beberapa spesies, setiap capung jantan mempunyai area kekuasaaan masing-masing dan akan mempertahankannya dari gangguan jantan lain.  Jenis capung lainnya tidak mempunya area kekuasaaan tertentu, akan tetap menyerang jantan lain yang melintasi jalur penerbangannya atau berani mendekati tempat bertenggernya.

8. Capung jantan mempunyai alat kelamin sekunder

Pada hampir semua serangga, alat kelamin terletak di ujung perut. Tidak begitu pada capung jantan. Organ copulatory-nya terletak di bagian bawah perutnya, sekitar segmen kedua dan ketiga. Sperma-nya, disimpan dalam segmen perut yang kesembilan. Sebelum kawin, ia harus melipat perutnya dan mentransfer spermanya ke penisnya.

9. Beberapa jenis capung melakukan migrasi

Seperti organisme lain capung bermigrasi untuk mengikuti atau menemukan sumber daya yang dibutuhkan, atau sebagai respons terhadap perubahan lingkungan seperti cuaca dingin. Capung jenis Pantala flavescens, melakukan migrasi dengan melewati lautan sejauh18.000 km dan tercatat  sebagai migrasi serangga paling jauh. Migrasi dilakukan baik sendiri maupun massal.

10. Capung mampu mengatur suhu tubuhnya

Seperti semua serangga, capung berdarah dingin. Untuk menghangatkan tubuhnya, capung terbang bolak-balik, beberapa bahkan menggunakan sayap mereka sebagai reflektor untuk mengarahkan radiasi matahari ke tubuh mereka. Sebaliknya, pada musim panas beberapa capung akan memposisikan tubuh mereka untuk meminimalkan paparan sinar matahari, dan menggunakan sayapnya untuk membelokkan sinar matahari.