Apakah Anda ingin membikin racun ikan tradisional yang ampuh? Ada banyak metode yang dapat dilakukan uhe fati intuk menangkap ikan. Salah satunya ialah menggunakan racun. Caranya mudah sekali. Racun tersebut disebarkan di perairan dengan tujuan untuk membuat ikan-ikan yang hidup di dalamnya menjadi pusing, pingsan, atau mati.

Sering kali ditemukan kasus pemakaian racun mengakibatkan ikan-ikan yang ditangkap tidak layak dikonsumsi karena mengandung kadar racun yang cukup tinggi. Meskipun sudah diolah sedemikian rupa, racun tersebut masih melekat di dalam daging ikan sehingga berbahaya apabila dimakan oleh manusia dan binatang peliharaan. Kebanyakan kasus ini terjadi karena penggunaan racun kimia dengan dosis yang berlebihan.

Biar aman, Anda bisa menggunakan racun ikan yang diracik secara khusus dari bahan-bahan alami. Resep ini terbukti cukup ampuh membuat ikan menjadi lemas tak berdaya untuk sementara waktu tanpa mencemari perairan. Simak panduan langkah-langkah pembuatannya sebagai berikut!

1. Bengkuang (Pachyrhizus erosus)

Bengkuang adalah tanaman yang biasa dimanfaatkan umbinya untuk dikonsumsi. Umbi bengkuang juga dapat dibuat menjadi masker karena berkhasiat untuk memutihkan kulit dan mendinginkan wajah. Tumbuhan ini termasuk dalam famili Fabaceae dan berasal dari kawasan Amerika tropis. Tingginya bisa mencapai 4 m, sedangkan panjang akarnya lebih dari 2 m.

Tanaman bengkuang mempunyai daun majemuk yang menyirip dan beranak daun tiga. Tangkainya sekitar 8,5-16 cm. Anak daunnya berbentuk bundar telur dan melebar dengan ujung runcing serta bergigi besar, berambut di kedua belah sisinya, dan berukuran antara 7-21 cm x 6-20 cm. Ternyata di dalam daun tersebut terdapat kandungan senyawa glukosida yang bersifat racun yaitu pachyrhizida. Senyawa ini juga dapat ditemukan di dalam biji bengkuang.

Untuk menggunakan daun dan biji bengkuang sebagai racun ikan, caranya mudah sekali. Anda cukup menumbuk kedua bahan ini sampai ukurannya menjadi sangat halus. Bubuk daun dan biji bengkuang inilah yang selanjutnya dapat dimanfaatkan untuk meracuni ikan. Jika Anda ingin meracuni ikan di sungai, disarankan untuk membuat bendungan terlebih dahulu agar racun yang terlarut di dalam air tidak cepat hanyut. Ikan yang sudah terkena efek dari racun ini dijamin akan langsung lemas dan muncul di permukaan air.

2. Tuba (Derris elliptica)

Tuba adalah tanaman dalam suku Fabaceae yang kerap digunakan untuk meracuni ikan. Kebiasaan menangkan ikan menggunakan racun tuba banyak dilakukan oleh masyarakat yang tinggal di kawasan Asia Tenggara hingga Kepulauan Pasifik. Bagian yang dapat dimanfaatkan sebagai racun ikan ialah akarnya. Akar tuba mengandung rotenona yang memiliki efek mematikan, baik untuk ikan maupun serangga.

Tuba merupakan tumbuhan merambat dan berkayu yang mampu tumbuh hingga tingginya mencapai 10 m. Rantingnya berwarna hijau tua dan akan berubah menjadi kecoklat-coklatan setelah bertambah tua. Tanaman tuba mempunyai daun majemuk menyirip ganjil yang memiliki anak daun sekitar 7-15 helai dan ukuran tangkainya berkisar 13-23 cm. Tumbuhan ini biasanya dapat ditemukan di tepi hutan, sungai, dan kebun yang terletak di dataran rendah pada ketinggian tidak lebih dari 1500 m dpl.

Akar tuba memiliki kandungan senyawa aktif yang disebut rotenona dengan kadar sekitar 2,5-3 persen. Bagian dari akar yang paling banyak mengandung bahan ini adalah kulit akarnya. Perlu diketahui, rotenona mempunyai sifat yang mematikan dan hampir tidak larut dengan air. Untuk menggunakannya, Anda bisa menumbuk akar tuba kering sampai halus lalu mencampurnya dengan sedikit air. Kemudian campuran air dan akar tuba ini ditaburkan di lubuk sungai yang menjadi sarang ikan. Ikan yang terkena racun tuba akan menjadi mabuk sehingga gerakannya sangat lambat dan cenderung berada di permukaan air.