Pada saat ini banyak sekali Aquascape yang banyak di gandrungi oleh masyarakat. namun tahukah Anda bahwa Aquascape secara umum terdiri dari 4 susunan substrat atau media. Simak ilmu berikut sebelum Anda memulai untuk membuat Aquascape Anda sendiri.

  1. Daftar isi konten dalam artikel ini

    Media Dasar

Media dasar pada aquascape biasanya merupakan susunan media sebagai tempat tumbuh kembangnya bakteri yang bersifat sebagai pengurai dalam ekosistem aquascape. Secara umum media dasar yang digunakan dalam aquascape adalah bahan bahan yang memiliki pori-pori yang cukup besar sehingga dapat digunakan oleh bakteri pengurai sebagai tempat untuk tumbuh dan berkembang biak. Ada beberapa bahan yang sering digunakan sebagai media dasar dalam pembuatan aquascape, diantaranya adalah keramik ring ataupun gravel (pasir dengan ukuran besar atau berdiameter lebih dari 1 cm yang). Selain itu juga dapat digunakan pecahan bahan-bahan yang memiliki pori seperti pecahan batu bata, pecahan genting, arang, dan lain-lain. Biasanya saat set-up awal Aquascape, saat media dasar sudah di sebar secara merata kemudian diberi bakteri starter sebagai induk awal bakteri pengurai yang akan membantu proses degradasi bahan-bahan organik sisa yang ada dalam ekosistem aquascape terutama pada dasar aquariumnya. Bakteri starter yang digunakan berbentuk bubuk maupun cairan yang biasanya mengandung beberapa bakteri seperti nitrobacter, nitrosomonas, dll.

  1. Pupuk Dasar

Pupuk dasar dalam aquascape berfungsi sebagai penyedia nutrisi bagi tanaman yang bersifat tumbuh di dasar baik menggunakan rizome, umbi, batang yang menjalar di atas substrate ataupun bagi tanaman tancap (stem plant). Pupuk yangbiasanya digunakan saat set-up aquascape berbagai jenis, dari pupuk kimia, pupuk tanah bernutrisi yang di bentuk granule (soil) maupun pupuk kandang dan kompos yang sudah menjadi humus. Biasanya saat pupuk dasar yang dipasang pada set-up awal aquascape sudah kurang nutrisinya, ditambahkan pupuk dengan cara menancapkan pupuk stick/pupuk tancap di daerahdaerah yang ditumbuhi akar tanaman dasar. Selain itu juga dapat dilakukan penyuntikan pupuk cair ke dasar substrat untuk menambah nutrisi di dasar ekosistem aquascape. Secara umum pupuk dasar dalam aquascape di atur setebal 3-10 cm (tergantung ukuran aquarium dan banyak tanaman dalam aquarium).

  1. Substrate (Pasir / Soil)

Pasir / soil dalam aquascape biasanya sebagai substrate tempat tumbuhnya tanaman dasar pada ekosistem aquascape. Secara umum pasir yang digunakan untuk set-up aquascape adalah pasir yang memiliki diameter 2-5mm (tergantung selera dan ukuran aquarium). Ukuran tersebut digunakan dengan tujuan agar perakaran tanaman lebih mudah untuk mencapai pupuk dasar agar memperkuat berdirinya tanaman. Selain itu tekstur kasar pasir dapat mengurangi resiko longsornya pasir saat di set-up miring. Substrat yang sering digunakan untuk set-up aquascape biasanya pasir malang, pasir silica, maupun soil. Penggunaan soil biasanya digunakan untuk aquarium aquascape yang tidak menggunakan pupuk dasar karena di dalam soil sudah terkandung nutrisi yang dibutuhkan oleh tanaman.

  1. Air

Air adalah merupakan komponen utama dari aquascape yang merupakan media hidup flora maupun fauna aquatic. Di dalam air biasanya juga ditambahkan bakteri pengurai untuk mengurai sisa-sisa metabolisme fauna (feses) agar menjadi unsur yang tidak beracun bagi fauna aquatic dan dapat dimanfaatkan tumbuhan yang berada di atas substrate untuk tumbuh. Selain penambahan bakteri juga biasanya ditambahkan pupuk cair sebagai sumber nutrisi bagi tanaman yang tidak tumbuh pada dasar substrat aquascape. Dalam aquascape, parameter kualitas air (pH, KH, GH, TDS, Suhu, dll) juga mempengaruhi kualitas pertumbuhan tanaman dalam ekosistem aquascape. Sehingga untuk mendapatkan pertumbuhan tanaman yang optimal, parameter kualiatas air juga perlu dijaga. Selain itu pergantian air juga perlu dilakukan agar air dalam aquascape tidak terlalu jenuh dengan kadar sisa metabolisme (N) maupun pupuk. Pergantian air biasanya dilakukan selama seminggu sekali sampai sebulan sekali  sebanyak 25-50% dari volume total air yang digunakan.