Mitos sendiri dalam kepercayaan orang orang jawa memang sering menjadi pembicaraan yang selalu menarik untuk dibahas dan sebagian besar orang indonesia pun percaya dengan yang namanya sebuah mitos. Mitos sendiri memang beredar dan menyebar di indonesia melalui omongan omongan para leluhur terdahulu yang sebagian besar ada di wilayah jawa yang dapat memberikan gambaran terhadap suatu kejadian berdasarkan tafsiran yang terjadi pada suatu peristiwa.

Adat jawa sendiri terkenal sebagai salah satu dari sekian banyak adat yang memiliki sangat banyak membahas seputar mitos. Seperti hanya mitos burung tekukur atau derkuku yang sering sekali banyak dibahas oleh orang orang karena burung tekukur sendiri pada dasarnya merupakan sebuah burung yang sering kita jumpai dan banyak dipelihara oleh pecinta burung.

Mitos ini sendiri berawal dari kepercayaan terhadap prinsip prinsip Limo Wasto, yaitu Wisma berarti tempat tinggal, curigo atau pusaka, kukila yang berarti burung, turangga atau kendaraan, gangsa atau gamelan, serta garwa atau istri.

Burung Tekukur juga dikenal sebagai seekor burung yang dipenuhi dengna hal hal yang sangat gaib, dimana jika kita berjalan jalan pada malam hari dan melihat seekor burung tekukur sedang terbang atau diam di pohon sambil berbunyi, ada yang beranggapan bahwa ada sesosok hantu ataupun arwah di sekitar kamu lho.

Burung tekukur sendiri sering banyak diartikan menjadi sebuah mitos mitos tertentu yang dapat diartikan sebagai pertanda terhadap seseorang, baik itu pertanda baik atau buruk lho. Oleh karena itu, berikut penjelasan lengkapnya mengenai arti dari mitos ini.

1. Pembawa Sebuah Keberuntungan Bagi Pemiliknya

Sama halnya dengan mitos bunga wijaya kusuma, menurut kepercayaan jawa sendiri, burung tekukur sering dijadikan sebagai lambang dan simbol sebuah keberuntungan dan masyarakat jawa sendiri percaya bahwa memelihara burung tekekur atau derkuku ini bisa manjadi pembawa keberuntungan bagi sang pemilik.

Sehingga, jika kamu berjalan jalan ke wilayah jawa, khususnya jawa tengah maka di sana cukup banyak masyarakatnya yang setidaknya memelihara satu ekor burung tekukur.

2. Mendatangkan Kesejahteraan

Burung tekukur juga dipercaya mampu mendatangkan kesejahteraan lho terhadap sang pemiliknya, akan tetapi bukan sembarangan tekukur saja yang dipelihara, melainkan harus melihatnya dari jenis dan corak bulunya.

Menurut penuturan primbon jawa sendiri, burung tekukur yang dapat mendatangkan kesejahteraan yaitu antara lain adalah tekukur putih, tekukur katuranggan, tekukur daringan, tekukur lurah, tekukur songgo ratu, serta tekukur hitam ataupun kol buntet.

3. Pertanda Sial dan Juga Malapetaka

Ada juga yang berpendapat bahwa burung tekukur dalam mitosnya menjadi pertanda pembawa sebuah kesialan dan juga malapetaka, akan tetapi tidak semua jenis tekukur lho. Ciri ciri burung tekukur pembawa sial biasanya dapat dikenali dari bunyinya yang hanya berbunyi pada malam hari saja. arti suara burung tekukur di malam hari dianggap sebagai panggilan malapetaka dan juga kesialan.

Mitos burung tekukur bunyi di malam hari (biasanya burung tekukur kalung tepung) juga harus kamu waspadai dan jika kamu kebetulan memelihara burung tekukur yang berbunyi di malam hari, sebaiknya kamu lepas dan bebaskan saja burung tersebut.

4. Mitos Burung Derkuku Putih

Warna putih sendiri dilambangkan sebagai sebuah warna yang halus dan suci dimana sama halnya seperti arti kedutan, jika diartikan dalam mitos burung derkuku tumpangsari putih ini bisa diartikan sebagai pertanda bahwa ketenangan akan kamu rasakan dan peroleh dengan sangat mudah di dalam kehidupan kamu.

5. Media Pesugihan

Burung tekukur sendiri nyatanya seringkali dijadikan sebagai hewan yang digunakan untuk melakukan pesugihan lho agar orang tersebut bisa cepat kaya tanpa melakukan hal hal ataupun kerja keras dengan bantuan burung tekukur dan jin sama halnya seperti mimpi hamil, ini bisa menyebabkan syirik dan nyatanya sangat dilarang dalam agama apapun.

Itulah beberapa penjelasan lengkap mengenai mitos burung tekukur atau derkuku yang mungkin dapat membantu kamu dalam mempelajari arti dari mitos tersebut. Tetapi, tetapi kembali bahwa semua itu hanya mitos, kebenaran sejati mutlak hanya ada di tangan Tuhan yang maha Esa.