Cara Komodo Makan Mangsanya– Studi internasional mengungkapkan bagaimana komodo bisa jadi mesin pembunuh yang efisien walaupun gigitannya tidak terlalu kuat & tulang tengkoraknya ringan. Komodo memakai kombinasi 60 gigi kecil yang tajam, kekuatan otot leher dan tengkorak ‘space-frame’ untuk membantai mangsanya dengan efisien.

Komodo memiliki tengkorak yang ringan & kekuatan menggigit yang tidak terlalu kuat, tapi kombinasi dari mekanisme yang cerdas & gigi yang tajam membuatnya bisa melukai mangsanya dengan parah. Komodo memperlihatkan teknik makan  ‘tahan & tarik’. Tengkoraknya sangat berbeda dari sebagian besar tengkorak pemangsa terestrial, tetapi tengkorak komodo adalah instrumen presisi  yang dioptimalkan dengan baik.

Tidak seperti predator modern, komodo meminimalkan penggunaan otot rahang saat membunuh mangsanya. Tapi hal ini diimbangi dengan serangkaian aksi yang terkontrol oleh otot  postcranialnya. Fitur menarik dari tengkorak ini menunjukkan tekanan rendah pada keseluruhannya saat kekuatan leher ditambahkan saat otot rahang mengatup. Penurunan tekanan yang luar biasa sebagai respon untuk kekuatan tambahan sebagian difasilitasi oleh bentuk tulang, tetapi juga oleh bagaimana tulang dengan kekuatan yang berbeda diatur dalam tengkorak.

Komodo bisa tumbuh hingga 3 meter dengan berat 70 kilo. Ukuran yang tidak biasa ini disebabkan karena tidak ada mamalia karnivora lain yang menjadi saingan mereka. Karena ukuran mereka, komodo menjadi predator teratas yang mendominasi ekosistem tempat mereka tinggal. Meskipun kebanyakan Komodo makan bangkai, mereka juga berburu dan menyergap mangsa termasuk invertebrata, burung dan mamalia. Air liur komodo seringkali bercampur darah, karena hampir seluruh giginya dilapisi jaringan gingiva yang secara alami terkoyak selama makan. Ukuran komodo yang besar dan reputasinya yang menakutkan membuatnya menjadi pameran di kebun binatang yang populer. Diperkirakan di alam liar total populasi komodo ada 4,000-5,000 ekor.