Kroto adalah jenis pakan tambahan untuk burung ocehan baik sebagai burung hobi maupun untuk burung kontes. Sayangnya sekarang ini keberadaannya di alam sudah semakin menipis, bahkan dikhawatirkan akan punah. Seperti misalnya di daerah Kebumen, sekarang ini sudah sangat sulit menemukan sarang semut rangrang di alam.

Di beberapa daerah masih banyak sarang kroto, namun keberadaannya juga terancam punah karena perburuan liar. Mengapa perburuan liar, alasannya adalah karena harga kroto sangat tinggi sebagai pakan burung ocehan.

Seperti di Pekalongan, yang dulu merupakan daerah kantung sarang semut rangrang sekarang ini juga sangat sulit di temukan. Dulu pepohonan di pedesaan sangat mudah ditemukan sarang semut rangrang, namun sekarang, jika ingin melihat sarang semut rangrang kita harus pergi ke hutan di pegunungan.

Perburuan kroto secara besar-besaran ini diakibatkan oleh semakin banyaknya pecinta burung kicauan, dari mulai pedesaan hingga sampai perkotaan. Diyakini kroto merupakan pakan tambahan terbaik untuk burung ocehan. Sebenarnya banyak jenis pakan tambahan lainnya, seperti misalnya ulat hongkong dan jangkrik, namun nilai gizi dan protein kroto jauh lebih tinggi dibanding ulat hongkong dan jangkrik. Di samping itu, kroto masih sangat sulit dibudidayakan, berbeda dengan ulat hongkong dan jangkrik. Permintaan pasar akan kroto yang sangat tinggi di Indonesia belum terpenuhi, karena selama ini hanya mengandalkan kroto dari alam yang semakin menurun jumlahnya.

Jangankan kota-kota besar, sedang di pedesaan saja saat ini permintaan kroto sangat tinggi. Peluang pasar kroto yang sangat bagus di antaranya di daerah Jakarta dan Provinsi Jawa Barat karena di daerah tersebut permintaan kroto sangat tinggi dan baru 50 persen saja yang terpenuhi. Woow, peluang yang sangat bagus jika kita bisa memproduksi kroto karena banyak manfaatnya.

Sementara ini pasokan kroto ke Jakarta berasal dari daerah yang cukup jauh yang masih banyak terdapat sarang semut rangrang, yaitu misalnya Bali dan Lombok. Sebenarnya masih ada beberapa daerah yang menjadi sumber kroto di Indonesia, namun daerah tersebut sangat jauh, ini menjadi kendala karena kroto tidak tahan lama. Daerah tersebut di antaranya adalah Kalimantan, Sumbawa, Lombok, dan Bali.

Sebenarnya jika kita bisa melakukan budidaya kroto secara besar-besaran, kita akan sangat diuntungkan, karena bukan pasar di Indonesia saja yang kekurangan kroto, namun pasar luar negeri juga masih membutuhkan kroto dalam jumlah yang sangat banyak, misalnya di Negara Malaysia. Kalimantan bisanya memasarkan krotonya ke Malaysia. Harapan ke depan, pemerintah segera melirik peluang usaha budidaya kroto, karena bisa menciptakan lapangan kerja baru yang memiliki prospek cerah.