Siapa yang tahu burung Kuntul? Burung yang sewaktu terbang lehernya membentuk seperti huruf “s” dan tidak diluruskan. Burung Kuntul adalah sebutan untuk burung dari keluarga Ardeidae. Burung ini berkaki panjang, berleher panjang, dan tersebar di seluruh dunia.

Apakah sama dengan burung Blekok? Kuntul (Bubulcus ibis) dan blekok (Araeola speciosa) adalah dua jenis burung hampir sama tetapi berbeda. Perbedaan yang terlihat dari kedua jenis burung ini adalah burung blekok relatif lebih kecil, bulu punggungnya berwarna hitam dan coklat didadanya. Sedangkan burung kuntul warna bulunya didominasi putih, tubuhnya agak besar dan mempunyai punggung berwarna jingga.

Kuntul dan Blekok adalah dua jenis burung yang keberadaannya mendominasi di Srondol Indah, Banyumanik, Semarang. Burung itu telah mencipta ruang yang indah dan damai. Habitat burung Kuntul dan Blekok yang berkembang biak dan menetap di Srondol menjadi pemandangan tersendiri yang memang dicari. Burung-burung tersebut telah membangun habitatnya tanpa ada rekayasa dari tangan-tangan manusia, sehingga terlihat begitu alami dan menambah kekaguman pada Sang Maha Pencipta. Terlebih, habitat sebenarnya burung Kuntul dan Blekok di sawah, rawa, daerah berair,tambak dan mangrove. Sedangkan di Srondol Indah adalah sebuah tempat yang ramai lalu lintas tetapi mereka tetap nyaman tinggal di sana.

Setiap subuh baik sendirian atau dalam kelompok tersebar burung-burung ini terbang mencari sarapan. Mereka terbang ke arah laut karena makanan mereka adalah ikan laut. Sekitar jam delapan pagi burung Kuntul dan Blekok kembali ke habitatnya.

Pada pertengahan 80-an sampai pertengahan 90-an, populasinya sekitar 2.000. Berdiam di pohon-pohon depan markas BR dari ujung gang Jl Kyai Mojo sampai depan puskesmas Srondol. Berdiam di sekitar 25 pohon. Saat ini tinggal sekitar 100 ekor dan berdiam di 4 pohon saja. Diperkirakan sebagian besar bermigrasi di sekitar pantai demak yang hutan bakaunya sudah mulai baik. Mereka pindah ke tempat yang lebih dekat dengan tempat mencari makan.

Fakta Mitos Burung Kuntul atau Blekok

Menurut Adi, Prajurit Kepala Asrama Yohanes 400 Raeders mengatakan bila ada burung mati dan jatuh dari pohon menandakan ada seorang personil yang bertugas di daerah telah meninggal dunia. Tidak hanya sekali dua kali kejadian tersebut terjadi beberapa kali dan memang terjadi .

Tak hanya itu, bila Anda menjadi korban timpaan kotoran burung Kuntul dan Blekok maka tidak berapa lama lagi akan berjodoh dengan parjurit asrama Yohanes 400 Raeders. Namun tidak semua korban timpaan kotoran burung Kuntul dan Blekok mengalami hal demikian.

“Saya pernah tertimpa kotoran burung Kuntul dan Blekok. Sudah lama kejadiannya, tetapi sampai sekarang juga belum menikah.,“ tutur Handa, korban timpaan kotoran burung Kuntul dan Blekok ketika perjalanan pulang dari Ungaran.

Berbeda dengan salah seorang prajurit yang tak mau disebut namanya, mengaku bahwa istrinya dulu pernah kejatuhan kotoran burung Kuntul dan Blekok. Tak lama kejadian itu mereka menikah.

Bagi orang yang percaya itu menjadi pertanda bukan hanya kebetulan. Sedangkan bagi orang yang tidak percaya akan hal-hal yang sudah menjadi hak Tuhan maka ia akan menganggap itu hanya sebuah mitos yang berujung pada kesyirikan.