Bolehkah kita makan daging cicak? Kalau iya apa yang terkadung dari daging cicak? Dan mitos apa saja apabila kamu makan daging cicak? Jika kamu penasaran maka kamu di artikel yang tepat. temukan semua jawabannya disini.

Kandungan Daging Cicak

Daging cicak mengandung protein, lemak, karbohidrat, mineral seperti kalsium, fosfor, dan zat besi, serta vitamin B kompleks. Namun, karena konsumsi daging cicak jarang dilakukan secara umum, data ilmiah yang dapat memberikan informasi lebih rinci mengenai kandungan nutrisi dan kesehatan dari daging cicak masih terbatas.

Selain itu, perlu diingat bahwa konsumsi hewan apapun, termasuk cicak, memiliki risiko tertentu terkait dengan potensi terjadinya penularan penyakit dari hewan ke manusia. Oleh karena itu, jika seseorang ingin mencoba konsumsi daging cicak, disarankan untuk memastikan bahwa daging tersebut berasal dari sumber yang terpercaya dan diolah dengan baik agar aman untuk dikonsumsi. Sebaiknya juga berkonsultasi dengan ahli gizi atau dokter sebelum mencoba konsumsi daging cicak atau hewan lain yang tidak umum dikonsumsi.

hukum memakan hewan cicak menurut islam

Dalam Islam, terdapat pandangan berbeda mengenai hukum memakan hewan cicak. Beberapa ulama dan mazhab menganggap bahwa memakan hewan cicak hukumnya haram, sementara yang lain menganggap hal tersebut diperbolehkan.

Pendapat yang menganggap memakan hewan cicak haram biasanya didasarkan pada hadis yang mengatakan bahwa Nabi Muhammad saw. pernah melarang memakan hewan yang memiliki taring dan kuku, yang dapat diartikan sebagai cicak. Selain itu, hewan cicak juga dianggap sebagai hewan menjijikkan oleh sebagian orang, sehingga dikatakan tidak layak untuk dikonsumsi.

Namun, ada juga pendapat yang menganggap memakan hewan cicak diperbolehkan selama hewan tersebut dianggap halal dan diproses dengan cara yang benar. Pendapat ini mengatakan bahwa larangan memakan hewan yang memiliki taring dan kuku sebenarnya tidak merujuk secara khusus pada cicak, melainkan pada hewan yang memang memiliki ciri tersebut.

Secara umum, meskipun terdapat pandangan yang berbeda-beda, namun dalam praktiknya, konsumsi hewan cicak jarang ditemukan dalam makanan yang umum dikonsumsi di masyarakat Muslim. Oleh karena itu, penting untuk selalu berhati-hati dan memastikan bahwa makanan yang dikonsumsi halal dan sesuai dengan aturan-aturan agama yang dianut.

mitos memakan daging cicak

Makanan seringkali dihubungkan dengan berbagai mitos dan kepercayaan yang berkembang di masyarakat. Begitu pula dengan memakan daging cicak, terdapat beberapa mitos yang berkembang di masyarakat, di antaranya:

  1. Meningkatkan kekuatan seksual: Mitos ini tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Kekuatan seksual dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti kesehatan fisik dan psikologis, pola makan yang seimbang, dan gaya hidup sehat secara keseluruhan. Makan daging cicak tidak akan secara langsung meningkatkan kekuatan seksual.
  2. Meningkatkan daya tahan tubuh: Dalam beberapa kultur, daging cicak dianggap memiliki sifat yang “panas” sehingga dapat meningkatkan kekebalan tubuh. Namun, tidak ada bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa daging cicak memiliki khasiat khusus untuk meningkatkan daya tahan tubuh.
  3. Bisa membuat awet muda: Mitos ini juga tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Penuaan adalah proses alami yang terjadi pada setiap orang, dan tidak dapat dicegah sepenuhnya dengan mengonsumsi jenis makanan tertentu, termasuk daging cicak.

Dalam kesimpulannya, mitos-mitos yang beredar di masyarakat mengenai memakan daging cicak tidak memiliki dasar ilmiah yang jelas. Meskipun demikian, apabila ingin mencoba konsumsi daging cicak atau hewan lain yang tidak umum dikonsumsi, pastikan untuk memperhatikan faktor kesehatan dan keselamatan makanan agar terhindar dari risiko yang dapat membahayakan kesehatan.