Wanita yang sedang hamil di larang memakan laron, sirikan ini telah lama menjadi kepercayaan banyak orang yang sedang hamil. Larangan makan laron bagi orang hamil kebanyakan di bawa secara turun temurun, dari nenek ke anak dan cucunya berpesan saat hamil untuk tidak mengosumsi laron dengan cara apa pun baik itu di goreng atau juga di jadikan rempeyek laron.

Mitos Orang Hamil di Larang Makan Laron

Orang hamil yang makan laron dalam sirikan Jawa akan membuat si bayi menjadi banyak bulunya dan berbau amis, hal semacam ini bisa di katakan hanyalah mitos belaka dan tidak perlu di percayai. Walaupun demikian, banyak para bidan menyarankan pada ibu hamil untuk tidak mengosumsi laron, jika larangan ini dari medis apakah benar fakta atau hanya mitos belaka? Mari kita ketahui lebih jauh lagi.

Mitos Makan Laron, Bayinya Banyak Bulu dan Berbau Amis

Hal ini memang Mitos dan tidak perlu kamu percaya, bayi yang memiliki banyak bulu bukan karena si ibunya memakan laron, hal ini memang terjadi dari faktor genetik. Terlepas dari itu, bayi yang berbau amis juga bukan berasal dari laron yang di makan ibunya, bau amis tersebut bisa di sebabkan banyak faktor yang bukan berasal dari mengosumsi laron.

Tenaga medis yang bukanlah melarang wanita yang sedang hamil mengosumsi laron, semua itu di perbolehkan saja asalkan si ibu tersebut tidak alergi memakan laron. Seperti yang kita ketahui, ada orang yang cocok dan tidak alergi mengosumsi laron dan ada pula yang alergi, sehingga saat mengosumsi laron tubuhnya akan menjadi memerah dan gatal-gatal hal inilah yang di larang oleh bidan untuk di kosumsi wanita yang sedang hamil karena di kuatirkan akan berefek tidak baik pada kandunganya.

Dari kesimpulan diatas bisa kita ambil, mitos dan tidaknya wanita hamil di larang memakan laron.