Telur burung Perkutut bisa menetas ketika kondisinya dibuahi atau fertil. Tanpa proses pembuahan, maka guratan merah di dalam telur tak akan muncul. Guratan berwarna merah menyerupai akar disebut juga pembuluh vena. Hal itu juga sebagai penanda bahwa embrio mulai hidup dan berkembang dalam telur.

Kira-kira sepasang burung Perkutut butuh waktu 10-14 hari untuk proses kawin hingga bertelur. Saat itulah Perkutut jantan akan banyak menghabiskan waktunya mengeram dan berbunyi di sarang sembari mengundang burung betina untuk segera bertelur.

Namun, intensitas berbunyi yang sangat rapat tadi seketika akan hilang tergeser oleh siklus dari sepasang burung ini untuk mengeram. Secara alami, burung jantan yang semula rajin berbunyi akan berubah jadi jarang manggung (berbunyi). Hanya sesekali saja berbunyi dan tak mau menyaut meski dipancing suara MP3.

Lama Waktu Proses Mengeram Telur Perkutut

Bertelur sebanyak dua butir, biasanya telur yang kedua akan dihasilkan dua hari setelah yang pertama. Proses mengeram sudah dimulai ketika telur yang pertama sudah keluar.

Burung Perkutut jenis wild akan mengeram selama kurang lebih 14-16hari. Bisa mengeram secara bergantian atau bisa juga keduanya mengeram secara bersamaan ketika sarangnya cukup besar.

Ciri Telur Perkutut yang akan Menetas

Pengecekan fertil atau tidaknya kondisi telur bisa dilakukan pada hari 4 atau 5. Sejak umur tersebut, maka semburat merah berupa pembuluh vena sudah mulai terbentuk dengan jelas. Cara memeriksa bisa dengan cara menerawang atau meneropong telur.

Ketika telur yang dierami sudah berumur 14hari, maka kondisi bagian dalam telur sudah mulai gelap atau menghitam. Jika sudah waktunya menetas, terdapat kulit telur yang mulai retak akibat dipatuk dari dalam. Biarkan induk mengerami telur tersebut hingga nantinya telur-telur tadi bisa menetas secara normal.