Banyak orang yang sudah mengenal ikan koi. Ikan itu bentuknya persis ikan mas, tapi memiliki pola warna yang indah.
Harga ikan yang lebih dikenal berasal dari Jepang ini, juga tak murah. Ada yang harganya jutaan rupiah per ekor, bahkan ada yang miliaran rupiah. Namun, ada juga yang berharga puluhan ribu, yaitu ikan koi lokal, atau yang telah dikembangbiakkan di Indonesia. Namun, yang murah itu kualitasnya dinilai kurang bagus. Bila ingin yang kualitas baik atau kualitas lomba (Show Quality) , harga untuk koi lokal bisa diatas Rp 1 juta per ekor.

Kriteria koi yang baik adalah tubuhnya harus berimbang, baik antara panjang dengan lebar tubuh, juga lekukan tubuh pada bagian kiri dan kanannya. Warnanya pun harus mencolok. Kalau berwarna putih, harus benar-benar putih. Merah harus benar-benar merah, dan hitam yang benar-benar hitam.

Corak atau pola warnanya juga harus seimbang antara warna yang satu dengan yang lainnya. Pemisahan warna atau garis pola, yang disebut dengan istilah kiwa, harus jelas dan tajam, tanpa gradasi. Pada perkembangannya, banyak varietas koi yang memperlihatkan perbedaan dari bentuk corak serta ragam warnanya.

Asosiasi Koi Jepang sendiri menggolongkan koi hanya menjadi 13 kelompok. Ada kelompok Utsurinomo, Kawarimono, Bekko, Asagi Shusui, atau Goromo. Menurut beberapa sumber, di Jepang, koi yang menjadi primadona adalah dari varietas Kohaku. Ada pepatah mengatakan: “Jika ingin memelihara koi, mulailah dari kohaku dan akhiri juga dengan kohaku”.

Jenis ikan koi yang hanya memiliki dua kombinasi warna kontras merah dan putih itu, dianggap sebagai lambang kedamaian, keberanian, dan cinta. Tentunya, tak lepas juga dari warna bendera negara matahari terbit itu.

Mengapa koi harganya mahal? Kebanyakan penggemarnya menyebut terletak pada keelokan ikan itu.
Di Jepang, ikan koi dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki (Kodomo no Hi), setiap 5 Mei, yang ditandai dengan diadakannya festival. Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan akan kesehatan dan kemakmuran itu, dijadikan hari libur nasional.

Menurut Legenda Jepang

Sekitar abad ke-12 di Jepang. Kaisar Jepang senang sekali memelihara ikan koi, suatu ketika kaisar melihat tingkah laku yang aneh pada ikan koinya. Ikan itu melompat-lompat seperti ingin keluar dari kolam oleh kaisar ikan itu dibawa keluar istana. Baru saja kaisar keluar dengan membawa ikan koi kesayangannya itu, terjadilah gempa yang sangat dashyat, dan kisar selamat karena ia berada diluar halaman kerajaan. Itulah awal mula mengapa ikan koi disebut ikan keberuntungan dan berharga mahal.

Para Samurai di Muromachi di Jepang menghargai ikan ini sebagai simbol keberanian dan usaha keras/pantang menyerah dan secara khusus juga dianggap sebagai simbol dari anak lelaki yang kemudian dikaitkan dengan perayaan hari anak laki-laki (Kodomo no Hi), setiap 5 Mei, yang ditandai dengan diadakannya festival.

Sejak tahun 1948, hari anak-anak yang menjadi simbol harapan akan kesehatan dan kemakmuran itu, dijadikan hari libur nasional. Pada perayaan itu, akan ditampilkan boneka kesatria yang membawa bendera koinobori berbentuk ikan-ikanan. Bendera itu juga yang akan dikibarkan di Jepang untuk menandai perayaan Kodomo no Hi itu.

Bendera itu muncul dari kebiasaan yang dimulai sejak pertengahan zaman Edo (1600-1868). Bermula dari legenda Cina tentang ikan koi (karper), yang berenang mendaki melawan arus, lalu menjadi naga. Di Jepang, ikan karper kemudian menjadi simbol kesuksesan.
Dalam buku berjudul Koi karya penulis Jepang yang bernama Takeo Kuroki. Ia menyebutkan bahwa sesungguhnya ikan cantik ini berasal dari Persia yang kemudian dibawa ke Jepang oleh orang-orang Cina lewat daratan Cina dan Korea.

Ikan Koi, datang ke Indonesia diperkirakan tahun 1981 s/d 1982. Koi pertama ini panjangnya mencapai 100cm, dan bisa berumur 50 s/d 75 tahun. Ikan ini dibawa oleh seorang pecinta ikan bernama Hani Moniaga. Ia kemudian mengembangkan peternakan koi di Cipanas, Jawa Barat. Sejak saat itu, ikan koi jadi populer di kalangan masyarakat pecinta ikan.

Legenda dari Cina

Legenda Koi di dataran Cina, tepatnya di sungai Huang Ho (sungai kuning), dimana anak-anak ikan mas harus berenang dari muara menuju hulu sungai tersebut menyebrangi dataran Cina, mendaki air terjun-air terjun curam di pegunungan Jishishan hingga mencapai pusat hulu sungai tersebut di gunung Kunlun. Kalau ikan Koi tersebut dapat mencapai sumber air yang mengaliri sungai kuning tersebut, maka ikan koi tersebut akan berubah menjadi Naga.

Karena legenda inilah ikan Koi juga dijadikan lambang kesuksesan. Legenda ikan koi yang lain menceritakan mengapa ikan ini disucikan oleh masyarakat cina, karena ada sebuah legenda seekor ikan koi yang membantu raja dengan melawan arus sungai, demikian derasnya arus itu sehingga saat koi kembali dia memiliki tubuh yang jauh lebih panjang hingga menyerupai naga, maka dari itu ikan ini sangat gemar sekali berenang melawan arus.

Menurut Fengshui ikan koi dipercaya membawa kedamaian bagi si pemilik, selain itu dengan memelihara koi dipercaya bahwa si pemilik akan memiliki putra putri yang cerdas dan berhasil di masa depannya.

Ikan koi memang ikan yang indah dan sarat makna . Banyak yang mempercayai bahwa ikan koi ini dilambangkan sebagai pembawa hoki atau kebentungan. Selain itu ikan koi juga merupakan sebuah ikon karakter positif. Ada beragam pendapat yang muncul dari bermacam budaya dan latar belakang. Bukan hanya sebagai binatang peliharaan, pada saat ini ikan koi pun makin marak muncul dalam seni lukis, tato dan produk seni lainnya, selain itu juga sudah banyak dijadikan produk perhiasan.

Contohnya sering kita temukan lukisan koi di tempat tempat usaha seperti restoran maupun hotel sebagai perlambang hoki dan kesejahteraan.

Memelihara ikan di kolam pekarangan rumah pun tetap menjadi trend. Selain dipercaya bisa mendatangkan keberuntungan, Ikan koi ini juga sering disebut sebagai “perhiasan hidup” dengan harganya yang lumayan mahal namun ada juga yang menyebut sebagai “bunga berenang” karena warna dan keindahan ikan koi.

Dari berbagai budaya dan kepercayaan itu , warna pada ikan koi diinterpretasikan kedalam arti yang berbeda-beda. Berikut ini Makna simbol koi berdasarkan warnanya:

  1. Ikan Koi Emas simbol kekayaan dan kesejahteraan
  2. Ikan Koi Perak atau platinum simbol sukses dalam usaha
  3. Ikan Koi Hitam simbol simbol sukses setelah perubahan
  4. Ikan Koi Putih simbol keunggulan dalam kedudukan sosial, baik dalam karir maupun keluarga
  5. Ikan Koi Merah simbol sukses dalam urusan cinta dan romansa.

Memiliki satu koi hitam dalam kolam Anda juga dipercayai membawa banyak untung, karena koi hitam dapat menyerap sial atau peruntungan buruk yang ada.

Dalam kepercayaan Cina, bukan hanya warna namun angka juga membawa feng shui, kombinasi jumlah koi yang kita pelihara dalam satu kolam pun bukan menjadi sekedar jumlah namun ada kombinasi angka tertentu yang menjadi symbol keberuntungan.

Dalam kepercayaan tersebut angka ganjil 3 dan 7 adalah sebuah symbol keberuntungan, maka banyak yang menyebut memelihara tujuh koi emas membawa keberuntungan yang besar. Mungkin anda sering menemui Ikan koi dengan jumlah tertentu dengan warna yang berbeda-beda ditemui dalam sebuah lukisan.

Setiap orang pasti memiliki hewan peliharaan masing-masing. Banyak sekali hewan peliharaan yang bisa anda pelihara seperti ikan, kucing, anjing, burung, kelinci dan lainnya. Namun dari beberapa hewan peliharaan tersebut, yang sering dipelihara atau memiliki banyak penggemar adalah ikan. Ikan air tawar sering dijadikan hewan peliharaan dirumah.

Selain menjadi hobi, ikan air tawar juga bisa membuat sebuah ruangan menjadi lebih indah dan menarik. Salah satu ikan yang sering dipelihara adalah ikan koi. Ikan cantik ini sangat bagus jika dijadikan ikan peliharaan, namun anda harus tetap mengetahui tips cara merawat ikan koi didalam akuarium agar tidak mudah mati.