Pada umumnya, merawat akuarium air tawar sangatlah tidak sulit tentunya bagi siapapun yang dibekali pengetahuan yang cukup. Banyak hal yang tidak disadari para penghobi aquarium air tawar bahwa perlakuannya dapat menganggu kelangsungan hidup biota air dan memperburuk kualitas air di dalam akuarium sehingga perawatan yang sebenarnya mudah malah menjadi sulit. Oleh karena itu, disini akan dibahas mengenai “10 kesalahan perawatan akuarium air tawar” berikut ini agar dihindari :

1. Langsung memasukkan ikan ke dalam akuarium tanpa melewati proses Siklus Nitrogen

Ketika memiliki akuarium baru, biasanya banyak di antara kita membeli ikan dan memasukannya pada akuarium di hari yang sama. Ini adalah kesalahan yang paling umum yang sering terjadi namun sangat fatal karena selain menyebabkan penyakit juga dapat membunuh ikan pada akuarium. Penyebabnya adalah belum terbentuknya koloni bakteri baik yang dapat mengurai racun mematikan bagi ikan. Maka dalam hal ini, dikenal sebagai proses “Siklus Nitrogen” atau “Nitrogen Cycle”.

Pada akuarium baru dibutuhkan pendewasaan air dengan melakukan “cycling”, yaitu sebuah proses di mana bakteri baik tumbuh untuk menangani zat beracun seperti amonia, nitrit dan nitrat di dalam air. Amonia berasal dari makanan dan kotoran ikan. Dalam prosesnya maka dibutuhkan waktu dan penanganan khusus untuk memicu pertumbuhan bakteri tersebut. Baca Siklus Nitrogen.

2. Buruknya Kualitas Air dalam Akuarium

Banyak penghobi memilih untuk menggunakan air langsung dari keran atau air dari sumber lain namun tanpa disadari bahwa hal tersebut dapat menyebabkan banyak masalah pada kualitas air di akuarium. Terutama bila menggunakan air keran, berhati-hatilah karena air tersebut mengandung kaporit/klorin dan unsur kimia beracun lainnya seperti kloramin yang dapat merusak insang ikan.

Ada dua cara ampuh untuk menetralisir gas klorin dan kloramin tersebut :

  • Mengendapkan air di penampungan atau membuang gas beracun tersebut dengan aerator selama 12-24 jam.
  • Membeli dan menggunakan obat Anti-klorin.

Bersamaan dengan amonia, zat klorin adalah salah satu musuh besar yang paling berbahaya bagi ikan.

3. Menguras Habis Air di Akuarium

Apa yang terjadi bila teman-teman berjalan di tempat tiba-tiba suhu menjadi terasa dingin, panas, bahkan sumpek dengan udara yang memiliki bau bermacam-macam?. Tentu saja ini mustahil karena tuhan kita maha adil, tidak merubah parameter lingkungan kita secara instan karena kalaupun terjadi tentu saja teman-teman akan stress, sakit atau mungkin meninggal dunia.

Sama saja dengan biota di air akuarium, hal ini akan menyebabkan stress sampai kematian bukan hanya bagi ikan namun bakteri baikpun akan mati bila air yang diganti bersumber dari keran. Sehingga proses siklus nitrogen terpaksa harus diulang kembali. Sangat disayangkan mengingat ammonia yang tidak diuraikan bakteri dengan baik justru membunuh ikannya sendiri.

Untuk mencegahnya sangat mudah, yaitu mengganti air 10-20% setiap 2 minggu sekali. Tujuan ini adalah untuk menjaga kejernihan air, menambah mineral dan mengurangi kadar ammonia, nitrit, dan nitrat secara bertahap.

4. Overstocking atau terlalu banyak ikan dalam akuarium

Terkadang kita memiliki kecenderungan untuk menempatkan dekorasi dan ikan terlalu banyak ke dalam akuarium sekaligus. Terutama dalam akuarium yang baru ketika air belum stabil, atau baru saja menyelesaikan proses nitrogen cycling. Bahkan air yang sudah dewasa, bagaimanapun menempatkan terlalu banyak tambahan baru ke dalam akuarium dengan cepat dapat menyebabkan New Tank Sindrom.

Maka berhati-hatilah dalam memasukan jumlah ikan ke dalam akuarium karena dapat meningkatkan ammonia dan menguras kadar oksigen yang terdapat dalam akuarium.

5. Overfeeding atau memberi makan ikan terlalu berlebihan

Apa tujuan kita memelihara ikan di akuarium, apakah sebagai dekorasi atau untuk berternak agar ikan tumbuh cepat?. Bila tujuannya untuk dekorasi maka hal yang perlu diutamakan adalah kerapihan dan kesehatan.

Dalam beberapa kasus, memberikan makan ikan terlalu berlebihan justru tidak baik karena dapat memicu ikan untuk buang air besar lebih banyak. Kotorannya akan meningkatkan ammonia sehingga dengan cepat dapat mencemari lingkungan dan memperburuk kualitas air di dalam akuarium.

Oleh karena itu diperlukan aturan memberi pakan yang cukup, misalnya dilakukan 2-3x sehari dengan takaran yang wajar berdasarkan jumlah ikan.

Bila teman-teman sering melakukan overfeeding maka jangan berpikiran bahwa memberi pakan banyak dapat menyehatkan ikan karena pada kenyataannya justru akan membunuh ikan itu sendiri.

6. Menggabungkan ikan Agresif ke dalam akuarium berkomunitas

Sebagai pemula biasanya kita tidak pusing memilih-milih ikan. Melihat yang bagus dan lucu, ikannya langsung dibungkus dan dimasukkan ke dalam akuarium yang isinya banyak jenis ikan. Kadang tanpa disadari bahwa ikan yang dibeli tersebut tiba-tiba stress sampai mati karena dibully atau dikejar-kejar ikan lainnya. Dalam akuarium berkomunitas (campuran) sewajarnya dipilih hanya jenis-jenis ikan tertentu yang menganggap ikan lainnya adalah teman. Memasukkan ikan yang berkarakter agresif atau territorial sangatlah tidak dianjurkan. Jadi sebelum membeli ikan lebih baik tanyakan ikan tersebut kepada si penjual.

7. Akuarium disimpan di luar atau tersorot sinar matahari langsung

Menyimpan akuarium di luar rumah atau tersorot sinar matahari langsung dapat memicu pertumbuhan alga/lumut secara drastis. Berbagai jenis alga akan mungkin tumbuh di dalam dekorasi, kaca bahkan pada substrat dan warna air menjadi hijau. Sehingga dapat merusak pemandangan akuarium. Selain itu juga hal ini dapat membuat perawatannya menjadi semakin sulit.

8. Kurangnya Oksigen atau mesin filter yang tidak memupuni

Filter atau aerator memiliki peran yang sangat vital bagi kehidupan di akuarium. Tidak hanya memberikan oksigen tetapi juga dapat menyaring air secara mekanis. Dalam akuarium, perlu dipasang mesin filter atau aerator karena tidak adanya oksigen yang mencukupi secara natural. Ikan yang kekurangan oksigen biasanya terlihat dari pernapasan yang cepat melalui mulut dan insang.

9. Membersihkan media filter dengan air keran

Hal ini sering dilakukan karena kurangnya pengetahuan mengenai akuarium. Membersihkan media filter dengan air keran sangat tidak dianjurkan, karena klorin yang terkandung di dalam air tersebut dapat membunuh bakteri baik pada media filter. Bila diperlukan untuk membersihkannya, janganlah sekali sekali menggunakan air keran. Menggunakan air akuarium adalah cara aman untuk mempertahankan koloni bakteri tersebut.

10. Menyalakan Lampu dalam 24 jam atau non-stop

Seringkali kita tidak rela mematikan lampu akuarium demi menikmati pemandangan ikan di dalam akuarium. Sehingga terkadang lampu tersebut dibiarkan menyala non-stop. Namun jangan pusing bila lumut di dalamnya akan cepat tumbuh dan merusak pemandangan yang sesungguhnya. Hal ini sangat tidak baik, karena akan mempersulit perawatan akuarium.

Akuarium hanya memerlukan waktu terang selama 8-12 jam, selebihnya diperlukan gelap untuk memaksimalkan proses respirasi ikan maupun tanaman di dalamnya. Dengan demikian, pengaturan yang tepat akan menghasilkan lingkungan yang sehat dan minimnya perawatan !

 

Terlepas dari apa pun yang teman-teman lakukan, akuarium memiliki sistem ekologi yang dinamis dan tentunya akan memicu zat nitrat yang tinggi pada air akuarium, wabah bakteri, atau masalah kualitas air lainnya sehingga dalam hal ini diperlukan aturan serta rutinitas untuk perawatannya dan satu hal yang sangat penting adalah mencegah 10 kesalahan perawatan akuarium air tawar tersebut.