Burung perkutut (merpati jawa) atau disebut juga dengan nama burung merbok dinegara lain selain indonesia, dipercaya memiliki tuah (kekuatan) mistis tersendiri bagi pemiliknya. Kepercayaan ini sudah ada sejak turun- temurun terutama masyarakat jawa, tuah (kekuatan) hanya berlaku pada kutut lokal jawa saja. Era kerajaan di pulau jawa, burung ini dianggap sakral yang hanya boleh dimiliki dikalangan tertentu saja, misalkan dimiliki keluarga kerajaan dan golongan pemerintahan tempo itu.

Bagi orang jawa, burung satu ini dianggap memiliki yoni (kekuatan mistis), tentunya tidak semua perkutut lokal memiliki kekuatan tersebut, Kekuatan mistis burung ini dipercaya hanya terdapat pada kutut bercorak tertentu, tuah tersebut diantaranya dapat memperlancar usaha – bisnis (kerejekian), menjaga dari adanya gangguan ghoib, memperlancar kenaikan jabatan, dan bertuah sebagai pertanda pertanda baik dan buruk bagi pemiliknya.

Mistis burung perkutut sudah banyak diulas diblog lain dan banyak juga yang sudah share tentang katurangga perkutut lokal yang baik dimiliki karena bertuah. Hewanpedia, sekedar menambahkan selain yang sudah ada diblog lainnya, misalkan yang sudah dishare dilihat dari warna dan corak bulunya seperti warna cenderung hitam total dikenal dengan sebutan burung majapahit (kol buntet), burung bercorak seperti kalung tak terputus disebut pedaringan kebak (kutut kalung) dllnya.

Memberikan sedikit pengetahuan dari leluhurnya. “Perkutut jawa yang bertuah dapat dilihat diantaranya;

1. Postur Tubuh Perkutut

Amati dari postur tubuhnya yang berbeda dengan perkutut lainnya, perkutut ini jika dipandangi matanya dari dekat (kutut jinak type diam) selalu berpaling, beda jika sudah gacor ia cenderung menantang dan berkoar koar kepemiliknya.

2. Warna Bulu

Amati warna bulu ada yang mencolok berbeda dengan burung perkutut lokal secara umum lainnya, seperti bulu cenderung keputihan keseluruhan, burung ini cocok dimiliki bertuah sebagai pertanda bagi pemiliknya

  1. Warna cenderung kekuningan (keemasan) disebut juga perkutut pancuran emas jika terlihat bulu seperti terbagi dua (2) dari leher,dada sampai (dubur) bulu ekornya, bertuah untuk kerejekian, usaha dan bisnis
  2. Warna kecoklatan keseluruhan disebut juga kutut sribumi, bertuah untuk pertanian
  3. Warna kehitaman keseluruhan disebut juga perkutut majapahit atau ada yang menamai kol buntet, bertuah untuk jabatan atau karier
  4. Warna kemerahan keseluruhan disebut juga perkutut blambangan, bertuah untuk ksatria, jabatan perang, penegak keadilan dan sebagai pelengkap bagi pemilik pusaka yang beryoni tinggi
  5. Warna keabu abuan keseluruhan jenis perkutut biasa, namun jika bercorak teratur,rapat dan tampak padat, garis jelas tebal, disebut perkutut pajajaran, bertuah untuk kepemimpinan, kalangan hiburan, cendikiawan, budayawan, keagamaan, burung ini biasanya rajin manggung

Warna dua (2) disebut perkutut dwiwarna, cirinya ada bulu putihnya satu lembar, misal dikepala,leher,badan,punggung, jenis ini banyak namanya melihat posisi bulu tersebut berada, dwi warna bertuah dalam kepentingan hajat

3. Jumlah ekor diyakini memiliki tuah tersendiri

sebaiknya memiliki ekor ganjil dari ekor (13,15,17) dan yang genap biasanya perkutut biasa, jarang bertuah tetapi jika memiliki yang bertuah dengan ciri ciri selain jumlah ekor ganjil, sebaiknya miliki jumlah ekor (12,14,16)

Ekor jumlah 15 diminati penggemar perkutut lokal sering disebut dengan nama perkutut pandawa lima, bertuah untuk usaha,bisnis dan pelengkap dari pemilik pusaka keris,tombak dllnya.

4. Sisik kaki perkutut

untuk sisik secara umumnya miliki sisik yang tampak teratur alurnya atau disebut berantai (renteng jawa), sisik akhir tampak ada yang pecah kedalam atau disebut sisik tutup, sebaliknya jika pecah keluar disebut sisik buang jangan dimiliki, dipercaya membawa kesialan atau boros keuangan, dan lainnya pedoman jumlah sisik yang sama seperti jumlah ganjil atau genap, jumlah sisik yang sama kaki kanan kiri bertuah sangat kuat.

5. Burung dilihat dari sewaktu diam dan tertidur

bertuah bagi burung yang tidur di tempat makannya disebut perkutut pedaringan, tidur diair minum disebut perkutut tirtoaji (kehidupan), diam dan tertidur ditengah hingga kotorannya tetap ada ditengah disebut perkutut gunung gede (kutut dewa bumi) bertuah tinggi untuk kekayaan dan terakhir yang diam tertidur dibawah disebut perkutut penjaga atau lurah bertuah memilih biasanya untuk pertanda”, tutur ki hajar.

 

Selain itu, menurutnya bagi ahli sepiritual tentu cukup melihat perkutut dari fisiknya, sudah bisa menebak mana yang bertuah atau tidak, sekedar perkutut biasa.

Semua itu sekedar tradisi dan warisan kepercayaan dari leluhur yang wajib kita lestarikan dan dijaga, bukanlah murni bertujuan untuk penentu kehidupan kita, karena segala daya kekuatan itu ada atas keyakinan diri kepada tuhan yang esa. Dan burung perkutut itu merupakan salah satu sarana wujud dari adanya kebesaran serta kuasa illahi (tuhan yme),terjadi nyata jika benar kita menyakininya.