Ekek Keling setidaknya terdapat beberapa jenis yang bisa kita temukan seperti ekek layongan / common green magpie (Cissa chinensis) yang wilayah Persebaran mereka di Cina,Malaysia, dan Sumatera , Ekek Keling Jawa/Short-tailed Green Magpie (Cissa thalassina) Yang wilayah persebarannya berada di Jawa Barat dan Ekek Keling Kalimantan/Bornean Green Magpie (Cissa jefferyi) yang persebarannya berada di Kalimantan.

Burung Ekek Geling/Keling merupakan salah satu jenis burung yang masuk dalam spesies dari famili Corvidae atau keluarga gagak-gagakan, seperti halnya burung cililin. Ekek geling merupakan salah satu jenis burung endemik yang hidup di hutan-hutan pegunungan dengan ketinggian 500-2000 mdpl.

Ekek Keling atau Geling Endemik Yang Eksotis

Khusus untuk Ekek Keling Jawa meski belum dalam status dilindungi oleh undang-undang namun jumlah populasi mereka di alam liar cukup memprihatinkan , menurut beberapa sumber jumlah mereka dialam diperkirakan hanya tersisa 249 ekor saja pada beberapa tahun yang lalu, namun kini banyak lembaga-lembaga tertentu dan juga masyarakat dari kalangan penangkar yang mulai menangkar dan mengembangbiakkan burung jenis Ekek Keling Jawa ini dengan harapan untuk meningkatkan jumlah populasi mereka agar tidak terancam kepunahan seperti jenis-jenis lainnya.

Short-tailed Green Magpie ini sering dikatakan mirip dengan Bornean Green Magpie (Cissa jefferyi) yang bisa ditemukan di wilayah Kalimantan oleh sebab itu ada juga ekek keling Kalimantan untuk perbedaan keduanya bisa kita lihat melalui gambar dibawah ini.

Perbedaan Ekek Keling Jawa dan Kalimantan

Yang membedakan dari jenis ekek geling kalimantan dan ekek geling jawa adalah pada warna yang mengelilingi kornea matanya . Ekek geling kalimantan memiliki iris mata yang berwarna putih sedang eken keling jawa berwarna coklat kemerah-merahan, selain itu ekek keling jawa memiliki paruh yang lebih panjang dan suara keduanya ternyata memiliki suara kicau yang berbeda.

Ciri-Ciri Fisik Burung Ekek Keling

Burung Ekek Keling
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung ekek keling memiliki ukuran tubuh kurang lebih sepanjang 31 hingga 33 cm (termasuk ekor) khusus untuk ekek keling Layongan memiliki ekor yang jauh lebih panjang ketimbang ekek keling Jawa dan Kalimantan, ekornya pendek dan bentuknya lurus tumpul . Warna bulu pada tubuhnya banyak didominasi dengan warna hijau, Sayap lebih luas dan panjang dengan warna coklat tua, iris matanya berwarna merah berbeda dengan jenis ekek keling kalimantan yang irisnya berwarna putih, serta terdapat strip hitam disekitar mata yang melingkar dikepala, memiliki jambul berwarna hijau dengan bulu pendek, bagian tungkai lebih panjang dan paruhnya panjang berwarna merah begitupun dengan kakinya berwarna merah.

Perbedaan Ekek Keling Jantan dan Betina

Membedakan burung jantan dengan betina ekek geling bukan perkara yang mudah dan bahkan bisa dibilang sangat sulit, hal ini karena memang secara fisik baik burung berjenis kelamin jantan dan betina memiliki kemiripan satu sama lainnya.

Makanan Utama Burung Ekek Keling

Ekek geling jawa memiliki nama lama Hunting Cissa, nama tersebut sangat sesuai untuk mendeskripsikan sifatnya yang rakus di alam liar. Burung ekek geling dapat ditemukan secara bersama-sama atau terkadang ditemukan sepasang. Tidak jarang juga burung ini ditemukan dekat dengan burung-burung lain. Makanan utama dari burung ini adalah serangga seperti kecoa, belalang, kumbang kecil, ulat (Lepidoptera), mereka juga sangat mungkin memakan vertebrata kecil lainnya dan juga buah-buahan.

Cara Merawat Burung Ekek Keling

Untuk perawatan burung ekek keling peliharaan sebenarnya tidak terlalu sulit hampir sama halnya dengan burung lainnya , yang terpenting kamu sudah mengerti apa makanan utama dari burung tersebut selain itu lakukan perawatan rutin seperti memandikan dan melakukan penjemuran dengan teratur.

Kini Ekek geling kerap digunakan sebagai burung masteran untuk isian burung peliharaan semacam murai batu, cucak hijau dan cendet serta kacer/koci, karena suara tembakannya yang keras dan unik. Meski tidak serapat suara kicau cililin dan suara tengkek buto, namun suaranya cukup bagus juga jika dinyanyikan oleh burung murai batu.