Penyakit pencernaan masih menjadi salah satu yang paling sering menyerang kelinci peliharaan. Dengan kondisi penyakit pada pencernaan, maka kematian kelinci akan terjadi dengan sangat mudah.  Diare ataupun karena kondisi perut yang kembung menjadi penyakit yang saling berhubungan erat. Biasanya karena perut kembung, maka kondisi feses yang dikeluarkan juga menjadi encer.

Jika sudah dalam kondisi demikian, maka banyak diantara kita berinisiatif untuk memberikan obat diare beserta gula merah yang dianggap akan menjadi asupan tenaga bagi kelinci yang sedang sakit pencernaan.

Mulai dari obat diare untuk manusia yang berbentuk kapsul ataupun tablet, gula merah, garam, rebung, madu, teh pahit hingga obat diare untuk kelinci juga akan coba diberikan. Namun, karena kondisi kelinci sudah sangat lemah, kaki-kakinya pun sudah terlanjur tak bisa dipergunakan untuk bergerak ataupun berjalan. Jika sudah dalam kondisi seperti itu, berbagai usaha penyembuhan sepertinya akan sia-sia ketika dilakukan.

Kemungkinan untuk kelinci kembali pulih sudah sangat kecil. Tanpa asupan makanan ataupun cairan nutrisi sedikitpun ditambah kondisi perut yang sedang diare, maka dalam satu atau dua hari kelinci akan berhenti bernafas mati lemas.

Kejadian mengenai kelinci diare pasti ada penyebabnya. Jika memang sudah beberapa kali terjadi, maka perlu dilakukan pemeriksaan secara mandiri tentang kondisi pakan yang diberikan serta periksa juga kondisi kandang kelincinya.

Dua hal tersebut menjadi yang paling berpengaruh terhadap kondisi kesehatan pencernaan kelinci kesayangan kita.

Pakan Kelinci agar tidak diare

Berbagai pakan alami sebenarya bisa diberkan. Namun ketika kita sudah mengetahui bahwa kandungan di dalam hijauan tertentu akan berdampak negative pada pencernaan kelinci, maka harus dihindari.

Sebagai contoh, daun bayam yang mengandung tinggi oksalat sebaiknya dihindari untuk dijadikan pakan kelinci. Kemudian, daun singkong yang memiliki kandungan tanin juga sebaiknya dihindari. Sayuran sawi dan kerabat dekatnya , begitu juga wortel sebaiknya tidak diberikan setiap hari. Ganti dengan azolla yang diberi campuran fermentasi dedak bekatul akan lebih baik.

Sebagai tambahan, pemberian mineral, kalsium dan berbagai asupan gizi guna mendukung pertumbuhan yang optimal bagi anak-anak kelinci, serta untuk mendukung asupan gizi bagi induk kelinci yang akan dan sedang menyusui juga sangat diperlukan.

Merawat Kandang Kelinci agar tidak Diare

Hal ini menjadi sangat penting karena kelinci tidak hidup satu kandang dengan binatang lainnya. Apalagi ketika berdekatan dengan kandang hewan lainnya yang kondisi kebersihannya kurang diperhatikan dengan baik. Virus, bakteri dan parasit yang berkeliaran di kandang apalagi dengan kondisi kandang kotor sangat berpotensi terhadap jumlah mortalitas kelinci.

Urine kelinci dan amoniak yang dihasilkan menjadi salah sat yang sangat berbahaya bagi kesehatan kelinci. Jika terdapat pula amoniak yang dihasilkan oleh kotoran hewan lainnya, maka double trouble adalah yang dihadapi oleh peliharaan kelinci kita.

Bersikan selalu jika memang kelinci yang kita pelihara ditempatkan di dalam kandang. Tampung kotoran padat serta urinnya untuk dimanfaatkan sebagai pupuk tanaman. Selain itu, melakukan penampungan kotoran padat dan urin kelinci juga akan mencegah amoniak untuk tertinggal diantara kandang dan menjadi bibit penyakit.

Jika memang ditempatkan pada kandang umbaran, usahakan agar alas kandang berupa tanah kering yang mempermudah urin langsung mengalir ke dalam tanah. Tampias air hujan sebaiknya segera ditangani agar tidak menimbulkan kondisi lembab apalagi hingga membasai alas kandang umbaran.

Pakan Alami untuk Mengobati Diare

Ada satu tanaman yang ampuh mencegah dan mengobati kelinci yang diare. Bernama daun afrika atau dengan nama latin disebut Vernonia amygdalina atau dalam bahasa inggris disebut bitter leaf ini memang bukan sembarang tanaman hijau. Salah satu fungsinya adalah untuk menghentikan masalah pencernaan.

Oleh karena itu, sedari umur kelinci masih sangat muda sebaiknya sudah diperkenalkan untuk memakan daun dari tanaman ini. Tanpa perlu dilayukan ataupun diproses terlebih dahulu dengan segala macam cara, tinggal petik daunnya dan berikan langsung pada kelinci untuk menjaga kesehatan fungsi pencernaanya.

Jika sebelumnya tak pernah mengenal aroma dan rasa dari daun afrika, ada kemungkinan kelinci tak mau memakannya. Jadi, mulai dari sekarang cari tanaman daun afrika ketika ingin memiliki kelinci dengan pencernaan yang selalu sehat.

Jika kedua hal tadi sudah mampu kita kendalikan dengan baik, maka besar kemungkinan untuk kelinci-kelinci kesayangan yang kita pelihara tidak akan lagi menderita penyakit pencernaan. Ditambah dengan pemberian daun afrika sebagai herbal pencegahnya, maka tidak perlu lagi kita bingung mempertanyakan pada orang-orang penyebab kelinci yang kita rawat mati secara tiba-tiba. Jika memang mortalitas kellinci tinggi dengan tanda-tanda yang sama yaitu persoalan pencernaan, selalu ingat pada dua point di atas tadi.

Nah kamu bisa juga melihat berbagai contoh obat diare dan makanan untuk menangani kelinci yang diare pada link shopee toko khusus kelinci. Semoga bermanfaat