Dalam melakukan persilangan ayam aduan, kita perlu mendasarkan pada tujuan kita ingin memiliki ayam yang memiliki keutamaan dalam hal apa, misal pukulan, teknik, ketahanan, dan lainnya. Ibaratnya manusia, pasti ada gen yang terkuat dan gen terlemah, untuk manusia gen terkuat adalah dari bangsa negro, kemudian eropa, dan terakhir adalah bangsa asia.

Bangsa asia mempunyai gen yang paling lemah. Di dunia ayam, urutan gen mulai yang terkuat hingga terlemah adalah ayam saigon/vietnam (terkuat), bangkok, burma dan terakhir ayam kampung (asli indonesia). Untuk ayam kampung tidak dibahas disini, kita akan membahas 3 ayam aduan yaitu vietnam, bangkok & burma. Dengan dasar urutan gen tersebut, maka kita bisa memulai untuk melakukan persilangan ayam aduan dengan berbagai tujuan.

Kawin Silang Gen Ayam Aduan Terbaik

Ayam yang tahan pukul dengan teknik bagus sisa disilangkan ayam saigon dengan ayam bangkok. Sang anak nantinya akan mempunyai sifat saigon yang dominan, dia akan mempunyai pukulan yang keras dan tahan pukul, namun teknik bertarungnya masih di bawah pure ayam bangkok (induknya).

Untuk mendapatkan bibit yang tekniknya mendekati ayam bangkok, maka hasil anakan tersebut harus disilangkan lagi dengan ayam pure bangkok (bisa juga induknya), sehingga dengan tetap mempunyai pukulan yang keras dan tahan pukul, teknik bertarungnya akan mendekati teknik bertarung ayam bangkok, misalnya ngalung atau ngelock dan bongkar.

Ayam yang pukul keras dan tempel pukul Bisa disilangkan ayam saigon dengan ayam burma. Hasil anaknya akan mempunyai pukulan keras dan tahan pukul, namun sifat pukulan nyawatnya akan berkurang atau hilang sama sekali. Untuk mendapatkan sifat pukulan nyawat, sangat susah sekali karena jauhnya gen burma dan saigon.

Namun sang anak akan mempunyai sifat tempel pukul (pukulan cepat) karena masih ada gen ayam burma yang mempunyai ciri selalu memukul walau tanpa mematok. Jadi bila kita menginginkan ayam yang masih punya pukul nyawat namun dengan postur tubuh yang msh besar, paling tidak harus kita silangkan ayam burma dengan ayam bangkok, yang nantinya sifat pukulan nyawat masih ada sedikit.

Untuk mendapatkan turunan yang masih mempunyai banyak pukulan nyawat, hasil silangan bangkok dengan burma tadi kita kawinkan lagi dengan ayam pure burma atau induk burmanya Topik yang selalu menarik untuk dibahas.

Bahasan topik menjurus pada pencapaian dan keinginan untuk mendapatkan ayam yang memiliki teknik tarung yang ideal. Tentu membutuhkan sebuah persilangan yang selektif dimana materinya harus mampu mempresentasikan dari hasil yang diharapkan. Saat ini sedang ingin membuktikan sebuah teori yaitu :

  1. Ada fenomena babon yaitu ketika disilangkan dengan jago yang biasa aja pun tetep mampu menurunkan anakan yang bagus.
  2. Ada fenomena babon cetak yaitu ketika disilangan dengan jago apapun, anakannya selalu mengikuti jagonya tersebut.

2 teori di atas sebenarnya sangat berhubungan erat sehingga bukan merupakan buah teori yang berbeda. Teori 1 adalah penurunan genotype dan teori 2 merupakan penurunan fenotype dimana dalam sebuah persilangan selalu akan diturunkan genotype dan fenotype. Dalam konteks ini pahami “genotype” sebagai gen atau sifat tarung, dan “fenotype” sebagai sifat fisik.

Tentu ini pendapat pribadi, bukan menjadi sesuatu yang bersifat mutlak. Dan karena judulnya “persilangan” maka memahami hasilnya akan menyilang dalam konteks genotype, yaitu bapak turun ke anak betina dan babon turun ke anak jantan. Kemudian mulai bereksperimen karena hasilnya menyilang, akan mencoba mencari babon anak champion. Karena babon inilah yang mewarisi kechampionannya dan akan menurunkan ke anak-anak jantannya.

Tentu akan lebih merasa afdol kalo melihat dan mengetahui secara pasti bahwa teknik tarung si champion ini persis seperti yang diharapkan. Selanjutnya akan mencari pejantan yang teknik tarungnya minimal mirip atau lebih bagus dari si champion tersebut. Mengapa harus mencari pejantan yang begitu? Caagar anakan betina si pejantan nanti bisa dijadikan regenerasi.