Burung pemakan biji-bijian banyak tersebar di dunia. Burung Pemakan biji-bijian ini dapat dijumpai dengan mudah di sawah-sawah. Burung pemakan biji-bijian mempunyai bentuk paruh yang khusus. Bentuk paruhnya yang memiliki ukuran pendek, tebal, runcing serta tajam. Bentuk paruh yang sedemikian itu mempunyai fungsi untuk mengambil biji-bijian pada tumbuhan lalu juga berfungsi untuk memecah biji-bijian tersebut dengan lebih mudah. Berikut adalah contoh-contoh burung pemakan biji-bijian :

1. Burung Gelatik Jawa (Padda oryzivora)

Burung Gelatik Jawa
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Gelatik Jawa

Burung Gelatik Jawa bisa kita ditemuai di area persawahan Padi. Burung ini akan memakan padi biasanya dengan berkelompok. Namun keberadaan burung gelatik Jawa ini kini mulai berkurang. Hal itu dikarenakan perburuan oleh manusia yang berlebihan. Burung ini banyak diburu untuk dijual. Kerusakan lingkungan juga telah mempengaruhi populasi burung Gelatik Jawa ini.

Bentuk burung ini yang rlatif kecil dan bentuknya yang imut, membuatnya sering dipelihara untuk dijadikan burung hias. Burung gelatik Jawa memiliki kepala hitam, pipi putih dan paruh merah yang berukuran besar. Burung dewasa mempunyai bulu berwarna abu-abu, perut berwarna coklat kemerahan, kaki merah muda dan lingkaran merah di sekitar matanya. Burung jantan dan betina serupa. Burung muda berwarna coklat. Burung ini biasa bersarang di lubang pohon atau lubang-lubang di daerah bertebing. Dalam berkembang biak, burung ini biasa bertelur 2-4 butir tiap sarang.

2. Burung Pipit Bondol (Lonchura maja)

Burung Pipit Bondol
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Pipit Bondol

Burung Pipit Bondol sering juga disebut sebagai Emprit Haji. Hal itu dikarenakan kepalanya yang berbulu putih. Ciri khas bulu kepala putih itu membuat burung ini terlihat unik dan begitu cantik. Burung Emprit haji ini lebih galak terhadap manusia dan suka mematuk. Burung ini biasa ditemui di persawahan dan ladang. Tersebar di Semenanjung Melayu dan Sumatera, Jawa, Bali dan pulau-pulau di sekitarnya. Walaupun di beberapa tempat burung ini sudah mengalami penurunan populasi, karena kerusakan habitat dan perburuan. Burung ini mampu bertelur 3 sampai 7 butir pada tiap sarang. Bentuk burung ini pada tubuh bagian atas berwarna coklat, pada tubuh bagian bawah dan muka kuning tua. Mempunyai iris coklat, paruh abu-abu kebiruan serta kaki berwarna biru pucat.

3. Burung Pipit Peking (Lonchura punctulata)

Burung Pipit Peking
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Pipit Peking

Burung Pipit Peking atau juga dinamakan Bondol Peking merupakan burung pemakan biji-bijan. Burung ini dapat ditemui di daerah persawahan. Burung ini akan memakan padi, maka dari itu akan mudah ditemui saat usia padi sudah menguning atau siap panen. Saat menjelang panen burung ini dapat terlihat berkelompok hingga puluhan bahkan ratusan burung. Hal ini sering merepotkan petani ketika musim panen tiba.

Sehingga petani sering menunggu di sawah untuk menunggui padinya. Nama latin punctulata berarti berbintik-bintik, hal ini menunjuk kepada warna bulu-bulu di dada burung ini yang berbintik-bintik hitam putih seperti sisik. Burung ini hidup secara berkelompok, maka kita bisa melihatnya terbang denga kelompoknya dengan mengeluarkan suara yang khas. Pada saat musim kawin tiba burung ini akan bersama pasangannya untuk berkembang biak. Burung ini akan membuat sarang, sarangnya bisa kita jumpai berada di atas ranting-ranting pohon. Berbentuk bola yang cukup besar dengan satu lubang kecil untuk keluar masuk. Burung Pipit Peking ini dapat bertelur dan menetasakan telurnya yang umumnya berjumlah 4-6 butir.

4. Burung Pipit Dada Putih (Lonchura leucogastroides)

Burung Pipit Dada Putih
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Pipit Dada Putih

Jenis burung pipit ini juga biasa ditemui di daerah sawah. Burung Pipt Dada Putih ini ketika dewasa warnanya dominan coklat tua di punggung, sayap dan sisi atas tubuhnya, tanpa adanya coretan-coretan. Pada bagian muka, leher dan dada atas mempunyai warna hitam. Lalu pada bagian dada bawah, perut dan sisi tubuh berwarna putih bersih. Sehingga akan nampak kontras dengan bagian atasnya. Burung ini bila tidak sedang makan maka akan lebih banyak menghabiskan waktunya bertengger di tempat-tempat yang teduh seperti di sekitar aliran air. Burung ini juga kerap mengunjungi sawah, padang rumput, lapangan terbuka yang memiliki vegetasi dan kebun. Burung ini biasa bersarang di pohon-pohon yang rimbun seperti pohon mangga, mahoni dan cemara. Bentuk sarang burung pitit dada putih ini terdiri dari rumput-rumput kering pada bagian luarnya. Kemudian untuk bagian dalamnya di susun dengan ijuk.

5. Burung Merpati (Columba livia)

Burung Merpati
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Merpati

Burung Merpati dapat kita jumpai di berbagai tempat. Hal itu karena burung ini banyak dibudidayakan oleh masyarakat. Burung ini bisa dijadikan burung hias, burung keplek (Balap), atau sebagai bahan konsumsi. Perawatannya yang sederhana dan mudah dikembangbiakan membuatnya dipelihara banyak orang. Burng merpati memiliki karakter tubuh yang gempal dan berleher pendek. Paruhnya mempunyai ukuran pendek dan ramping. Burung merpati ini juga sering dinamai atau disebut sebagai burung Dara. Burung merpati membangun sarangnya dari ranting pohon, rumput kering, jerami dan jenis rerumputan kering lainnya. Sarangnya akan ditempatkan di pepohonan, birai, atau tanah. Burung merpati ini dikenal dengan burung yang setia, karena hanya memiliki satu pasangan saja. Burung ini biasa memakan biji-bijian, seperti jagung.

6. Burung Kenari (Serinus canaria)

Burung Kenari
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Kenari

Burung kenari pertama ditemukan Oleh Pelaut Perancis Jean de Berthan Cout di Kepulauan Canary pada abad ke-15. Burung kenari adalah salah satu burung pemakan biji-bijian yang banyak dipelihara oleh masyarakat. Burung yang memiliki tubuh ramping ini disukai karena memiliki warna yang menarik serta dapat berkiacau dengan merdu. Burung ini mempunyai bulu yang tebal dan mempunyai bentuk yang serba “bulat”. Dengan dada bidang. Burung ini mempunyai punggung yang pendek namun lebar, sayap pendek, ekor pendek, dan juga paruh pendek. Burung kenari jantan memiliki mata yang sejajar dengan paruh, sedangkan mata kenari betina berada di atas paruhnya.

7. Burung Parkit (Melopsittacus undulatus)

Burung Parkit
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Burung Parkit

Burung parkit banyak dibudidayakan karena memiliki warna yang begitu eksotik. Burung Parkit memiliki banyak warna seperti hijau, merah, biru, kuning, oranye dan ungu. Burung parkit adalah salah satu burung yang cerdas. Burung parkit merupakan burung sosial yaitu burung yang lebih suka berada dalam kelompok. Burung parkit dapat memakan biji-bijian, buah dan juga sayuran. Burung Parkit diidentifikasikan sebagai kerabat dari burung betet dikarenakan memiliki paruh yang bengkok. Seekor burung parkit betina biasanya bertelur sebanyak 5 butir. Sedangkan waktu hamil parkit betina sampai 20 hari lebih. Kemudian waktu yang dibutuhkan untuk mengerami telurnya sampai 16 hari untuk menetas.