Seperti halnya manusia ikan memerlukan nutrisi yang baik agar bisa hidup dengan sehat. Oleh karena itu ikan perlu diberi makan dengan makanan yang mengandung kadar nutrisi yang memadai. Nutrisi yang harus ada pada ikan adalah protein, karbohidrat, lemak, mineral, dan vitamin.

Protein

Sekitar 50 % dari kebutuhan kalori yang diperlukan oleh ikan berasal dari protein. Bahan ini berfungsi untuk membangun otot, sel-sel, dan jaringan tubuh, terutama bagi ikan-ikan muda. Kebutuhan protein sendiri bervariasi tergantung pada jenis ikannya. Meskipun demikian, protein adalah unsur kunci yang diperlukan untuk pertumbuhan dan kesehatan pada seluruh jenis ikan. Pada umumnya kebutuhan ikan terhadap protein dapat digolongkan secara garis besar sebagai berikut : 15 – 30 % dari total pakan bagi ikan-ikan herbivora, dan 45% bagi ikan karnivora. Sedangkan untuk ikan-ikan muda diperlukan diet dengan kandungan protein 50 %.

Lemak

Lemak merupakan sumbar utama energi pada ikan. Lemak tersimpan dalam jaringan dan berfungsi untuk menjaga stamina yang prima pada ikan yang bersangkutan. Selain itu, juga sebagai media penyimpan vitamin-vitamin yang larut dalam lemak, seperti vitamin A, D, E, dan K.

Pada makanan ikan, lemak direkomendasikan supaya tidak terlalu tinggi kandungannya. Bahkan ikan-ikan pemakan daging pun (karnivora) kebutuhan akan lemaknya tidak lebih dari 8 %, sedangkan  ikan-ikan herbivora kebutuhannya tidak lebih dari 3%. Kelebihan lemak pada ikan diketahui dapat menyebabkan kerusakan hati, menyebabkan timbulnya beberapa penyakit dan sering menimbulkan kematian dini. Ikan sering mengalami kesulitan untuk mencerna lemak-lemak keras, seperti yang terdapat pada daging sapi misalnya. Lemak jenuh bisa membahayakan ikan, oleh karena perlu dihindarkan. Sedangkan lemak-lemak jamak tak jenuh, seperti terdapat pada artemia sangat mudah dicerna dan diketahui dapat memicu pemijahan.

Karbohidrat

Pada ikan, karbohidrat diperlukan untuk pertumbuhan dan energi. Meskipun demikian, ikan tidak memerlukan karbohidrat dalam julmah besar pada makanannya. Kebanyakan karbohidrat diketahui malah dapat menghambat pertumbuhan ikan. Hal ini tampaknya berkaitan dengan kenyataan bahwa kandungan kadar karbohidrat yang tinggi pada makanan ikan sering berkaitan dengan rendahnya kadar nutrisi esensial lainnya.

Mineral

Dihabitatnya sumber-sumber mineral bagi ikan banyak tersedia secara alamiah. Tapi dalam lingkungan akuarium yang tertutup dan serba terbatas hal demikian tidak bisa dipenuhi. Oleh kerena itu mineral perlu disediakan melalui makanannya.

Mineral pada ikan diperlukan untuk menjaga kesehatan tulang, gigi, dan bahkan sisik. Mineral utama yang diperlkukan adalah kaslium dan fosfor. Selain itu mereka juga memerlukan besi, iodine, magnesium, natrium, kalium, tembaga dan seng. Kalsium dapat dijumpai pada air-air berkesadahan tinggi sedangkan fofor bisa dijumpai pda tanaman air. Apabila air yang digunakan berkesadahan rendah, dan dalam akuarium tidak ada tanaman airnya maka sangat penting untuk memberikan tambahan mineral pada makanan ikan. Tulang dan daging merupakan sumber kalsium dan fosor yang baik. Meskipun demikian, mereka bisa juga dijumpai pada makanan kering (flake) yang berkualitas baik.

Serat

Serat relatif banyak dijumpai pada sayuran. Meskipun dalam jumlah sedikit dapat membantu proses pencernaan, serat tidak boleh diberikan terlalu banyak. Ikan karnivora bahkan tidak bisa mencerna serat sama sekali, dan direkomendasikan kendungannya pada makanan karivora tidak lebih dari 4 %. Sedangkan untuk ikan herbivora dianjurkan untuk memberikan serat dengan kadar 5 – 10 %

Vitamin

Berbeda dengan mineral, vitamin bersifat tidak stabil pada pakan jadi. Flake misalnya, mengandung cukup vitamin pada awalnya, tapi setelah berjalannya waktu vitamin ini akan mengalami kerusakan. Penyimpanan dalam freezer bisa membantu dalam mengawetkan kandungan vitamin, meskipun demikian dianjurkan untuk membeli pakan ikan untuk digunakan dalam waktu dekat. Vitamin utama yang diperlukan oleh ikan adalah A, D3, E, K, B1, B2, B3, B5, B6, B12, H, M dan inositol.

Banyak para hobiis ikan hias yang tidak menyadari peranan penting vitamin dalam kesehatan ikan. Kekuarangan vitamin A misalnya, dapatmenyebabkan pertumbuhan ikan menjadi terhambat dan dapat menyebabkan terjadi tulang punggung yang melengkung. Vitamin E dan A merupakan faktor penting untuk menjaga ikan berada dalam kondisi prima untuk memijah. Vitamin K merupakan vitamin penting dalam penggumpalan darah. Vitamin B1, B2, dan B6 penting untuk pertumbuhan normal. B3 dan C diperlukan dalam proses pencernaan yang baik. Vitamin C juga diperlukan dalam pertumbuhan tulang dan gigi. Vitamin B5 dan M secara bersama-sama merupakan faktor utama dalam proses metabolisme. Kekuarangan vitamin H dapat mengurangi pembentuk sel darah dan menyebabkan anemia.

Membeli makanan ikan dalam jumlah sedikit tapi bervariasi merupakan salah satu cara utnuk memastikan bahwa ikan akan mendapatkan pasokan nutrisi yang bukup untuk tumbuh, sehat dan berumur panjang

Gejala Kekurangan Nutrisi

Beberapa contoh kelainan pada ikan sebagai akibat kekurangan jenis nutrisi tertentu (Sumber: DP Bureau dan CY Cho. Fish Nutrition Research Laboratory)

Gejala kekurangan

Nutrisi

Anemia

Folic Acid, Inositol, Niacin, Pyrodoxine, Rancid Fat, Riboflavin, Vitamin B12, Vitamin C, Vitamin E, Vitamin K

Anorexia

Biotin, Folic Acid, Inositol, Niacin, Pantothenic Acid , Pyrodoxine, Riboflavin, Thiamin, Vitamin A, Vitamin B12, Vitamin C

Acites

Vitamin A, Vitamin C, Vitamin E

Ataxia

Pyrodoxine, Pantothenic acid, Riboflavin

Atrophy of Gills

Pantothenic Acid

Atrophy of Muscle

Biotin, Thiamin

Caclinosis : renal

Magnesium

Cartilage abnormality

Vitamin C, Tryptophan

Cataracts

Methionine, Riboflavin, Thiamin, Zinc

Ceroid liver

Rancid Fat, Vitamin E

Cloudy lens

Methionine, Riboflavin, Zinc

Clubbed gills

Pantothenic Acid

Clotting blood: slow

Vitamin K

Colouration: dark skin

Biotin, Folic Acid, Pyrodoxine Riboflavin

Convulsions

Biotin, Pyrodoxine, Thiamin

Discolouration of skin

Fatty Acids, Thiamin

Deformations: bone

Phosphorous

Deformations: lens

Vitamin A

Degeneration of gills

Biotin

Dermatitis

Pantothenic Acid

Diathesis, exudative

Selenium

Distended stomach

Inositol

Distended swimbladder

Pantothenic Acid

Dystrophy, muscular