Bisa dibilang serangga paling bersinar yang pernah kamu lihat, kepik emas (Charidotella sexpunctata) benar-benar terlihat seperti terbuat dari emas. Serangga dewasa, panjangnya sekitar inci (5 hingga 8 mm), menyerupai perisai oval transparan berkubah di mana terdapat serangga emas yang sangat mengkilap. Ketika merasa terancam, ia menarik kembali ke dalam kubahnya, menyembunyikan kaki dan antenanya di bawahnya, seperti kura-kura yang ketakutan bersembunyi di cangkangnya.

Warna keemasan cerah berasal dari lapisan cair yang menipis (mengungkapkan warna sebenarnya dari serangga) atau mengental (memulihkan penyepuhannya) tergantung pada kondisi dan keadaan pikiran kepik. Jika terlalu takut, misalnya, cairannya menipis dan lapisan emasnya hilang.

Lingkaran Kehidupan

Pada musim semi, kepik emas betina dewasa bertelur antara sepuluh dan lima belas telur datar, putih, oval dalam kelompok di bagian bawah daun, sementara kepik hijau bertelur tunggal dalam jumlah yang jauh lebih besar. Telur membutuhkan waktu antara lima dan sepuluh hari untuk menetas.

Larva segera mulai memakan dedaunan tanaman. Tubuh mereka yang datar dan berbentuk oval berwarna coklat muda, kuning, atau hijau muda, dan mereka memiliki pinggiran berduri. Ketika mereka berganti kulit, mereka akan menempelkan eksoskeleton gudang mereka ke garpu anal (juga dikenal sebagai garpu tinja) yang terletak di segmen perut terakhir.

Anus teleskopik memungkinkan mereka untuk menempatkan kotoran mereka ke garpu tinja juga. Mereka membawa kulit dan kotoran di atasnya seperti payung, dan mampu memiringkannya seperti perisai untuk melindungi diri dari beberapa pemangsa. Larva matang dalam waktu sekitar dua sampai tiga minggu, setelah itu mereka akan menjadi kepompong sebelum menjadi kumbang dewasa.

Seluruh siklus hidup, dari telur hingga kumbang dewasa, membutuhkan waktu sekitar empat puluh hari untuk menyelesaikannya. Beberapa generasi dimungkinkan setiap tahun, terutama di iklim yang lebih hangat. Kumbang kura-kura dewasa hidup antara dua dan tiga bulan.

Habitat Kepik Emas

Kepik Emas
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Kepik emas ditemukan hampir di mana saja. Beberapa memakan pohon anacua, sementara yang lain menargetkan bindweed, tomat, paprika, jagung, milkweed, terong, kubis, stroberi, zinnias, bunga bulan, morning glory, dan tanaman merambat ubi jalar.

Baik orang dewasa maupun larva bersembunyi di bagian bawah daun dan paling aktif di musim semi dan musim panas. Mereka cenderung hidup berkelompok, meskipun yang saya temukan di kebun saya biasanya sendiri. Orang dewasa akan menahan musim dingin di serasah daun, puing-puing taman, dan di bawah kulit pohon.

Bisa Berubah Warna

Kepik emas dapat mengubah warna mereka, tidak untuk menyesuaikan lingkungan mereka, tetapi lebih sebagai cerminan suasana hati mereka. Mereka berwarna emas saat istirahat atau saat berkembang biak, dan berubah menjadi oranye dengan bintik-bintik hitam atau menjadi coklat dengan bintik-bintik ketika stres. Perubahan warna juga dapat terjadi karena usia kumbang, terutama saat mendekati akhir masa hidupnya.

Mekanisme Bertahan Hidup

Kepik emas dewasa menggunakan beberapa fitur unik untuk melindungi diri dari pemangsa. Mereka dapat menutupi diri mereka dengan pronotum dan elytra yang jelas, yang merupakan struktur seperti pelat bergelang yang melampaui tubuh berbentuk oval mereka.

Fitur ini menyulitkan predator untuk menangkapnya. Mereka juga dapat menghindari pemangsa dengan tiba-tiba menjatuhkan daun tempat mereka duduk. Ini adalah “tindakan menghilang” yang efektif. Seperti kumbang mentimun, mereka juga bisa terbang ke tempat yang aman.