Lintah adalah hewan yang tergabung dalam filum Annelida subkelas Hirudinea. Terdapat jenis lintah yang dapat hidup di daratan, air tawar, dan laut. Seperti halnya kerabatnya, Oligochaeta, mereka memiliki klitelum untuk menyimpan telur-telur pada segmen-segmen tertentu. Seperti Oligochaeta, lintah juga hermafrodit (berkelamin ganda). Lintah Eropa, Hirudo medicinalis, telah sejak lama dimanfaatkan untuk pengeluaran darah (plebotomi) secara medis.

Lintah dibedakan dari pacet bukan berdasarkan taksonomi, tetapi lebih pada habitat kesukaannya. Lintah sehari-hari hidup di air, sedangkan pacet sehari-harinya melekat pada daun atau batang pohon (di luar air). Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.

Semua spesies lintah adalah karnivora. Beberapa merupakan predator, mendapat makanan dari berbagai jenis invertebrata seperti cacing, siput, atau larva serangga.

Daftar isi konten dalam artikel ini

CARA HIDUP LINTAH

Pengertian Tentang Lintah adalah Suatu kelompok binatang tak bertulang belakang. Ciri-cirinya, tubuhnya bulat memanjang mirip cacing dengan bagian depan agak memipih dan mengecil, serta beruas-ruas. Badannya terdiri atas 34 ruas yang terbagi atas kepala 6 ruas, leher 3 ruas, serta perut atau tubuh 25 ruas termasuk dubur 3 ruas, dan ekor atau alat pelekat belakang 7 ruas. Pada setiap permukaan ruas badannya tampak ruas-ruas halus, se­perti cincin-cincin halus tersusun rapi yang jumlah­nya bergantung pada letak dan jenisnya.

Kedua ujung tubuhnya dilengkapi alat pelekat. Alat pelekat depan terletak di sekeliling mulut, berukuran lebih kecil, dan berguna sebagai alat pelekat dan pengisap, sedangkan alat pelekat belakang berotot kuat, berbentuk membu­lat dengan permukaan belakang bundar, dengan ukur­an yang kadang-kadang lebih besar daripada garis te­ngah tubuhnya. Tubuhnya yang lunak dan elastik ditutupi kulit kenyal, liat, kuat, serta berkerut-kerut melintang maupun membujur, berbintil-bintil atau bercabang-cabang, dengan warna beraneka sesuai de­ngan jenisnya.

CIRI CIRI LINTAH

Setiap individu memiliki alat kelamin ganda atau hermafrodit, karena itu masing-masing menghamilkan telur. Lubang-kelamin jantan terletak pada ruas ke-11 atau ke-12, dan lubang kelamin beti­na pada ruas ke-12 atau ke-13. Telurnya agak bulat, terbungkus lendir, dan diletakkan pada benda yang hanyut atau tanah.

Mulut lintah terletak di bidang bawah kepala sam­pai ke ujung depan. Pada mulut ini terdapat bibir te­bal, deretan gigi-gigi kecil, runcing, dan tajam, serta lubang mulut berbentuk mangkuk dengan bintil-bintil atau benjolan berisi cairan ludah yang mengandung hirudin guna mencegah pembekuan darah mangsa dan makhluk yang ditempelinya. Mulut beserta alat . pelekat depannya berfungsi untuk melekatkan diri, menggigit, dan mengisap darah hewan maupun manu­sia.

Matanya berjumlah 0-5 pasang bergantung pada jenisnya; letaknya berpasang-pasangan di bidang atas kepala, mulai ruas ke-2 sampai ke-6.

Tubuhnya dapat dijulur-kerutkan menjadi sangat kecil memanjang atau besar memendek, sehingga dapat melalui lubang ataupun celah yang kecil. Di daratan, lintah papua dapat berjalan seperti ulat ukur ataupun jengkal tangan, dengan melekatkan alat pelekat depan dan belakang secara bergantian, sedangkan di dalam air, binatang ini dapat bergerak seperti belut dan alat pelekat belakangnya berfungsi sebagai sirip ekor.

 

JENIS HEWAN LINTAH

Lintah merupakan binatang parasit pengisap darah maupun cairan jaringan manusia atau hewan. Selama  mengisap darah, lintah tidak akan melepaskan diri sampai sudah merasa kenyang. Ketika kenyang, lintah  menggelembung berbentuk seperti botol; sebaliknya, pada waktu lapar, tubuhnya kecil dan memipih ke de-pan. Setelah kenyang, binatang itu dapat tahan hidup tanpa makan selama beberapa minggu atau bulan.

Lintah hidup di air, dan sering naik ke darat untuk meletakkan telur. Kelompok jenis lintah yang seba­gian besar hidupnya dalam air, yang disebut lintah air, banyak ditemukan di sawah, danau, laut, rawa, dan anak sungai, sedangkan kelompok yang sebagian be­sar hidupnya di darat, yang disebut lintah darat atau pacet, sering dijumpai di tempat becek, lembap, dan ternaung, seperti di hutan dan semak belukar. Lintah darat tahan hidup dalam lumpur kering selama musim kemarau. Setelah turun hujan atau persediaan air cukup, lintah keluar dari tempat persembunyiannya. Lintah Sawah termasuk lintah air yang banyak ditemukan pada bekas kubangan kerbau di sawah. Tubuhnya berukuran besar, tegap, dan kenyal.

Panjangnya kira-kira sejengkal atau 17 sentimeter. Tubuh bagian atas atau punggung lintah berwarna dasar kecokelatan gelap, kadang-kadang cokelat kekuningan, hijau kekuningan redup, atau hijau redup. Warna punggung bagian tengahnya lebih cerah daripada warna dasar, dan di tengahnya terdapat sederetan garis-garis patah berwarna hitam berjumlah 20 – 25 buah. Titik-titik hitam tersebar di seluruh permukaan tubuh bagian atas. Tubuh bagian bawah lintah merah pucat, seperti warna bata merah. Tepinya berwarna seperti warna dasar dan bagian luarnya kuning kemerahan diselingi titik- titik tipis hitam dan titik-titik tebal hitam yang jarak­nya jarang. Kedua alat pelekatnya berwarna kelabu kebiruan.

  • Lintah Sawah tersebar dari India sampai AsiaTenggara, terutama di daerah berketinggian 0-780 meter di atas permukaan laut. Berat tubuhnya ketika lapar lebih kurang 4 gram, sedangkan setelah kenyang seki­tar 46 gram. Waktu mengisap darah sejak mulai sam­pai kenyang benar 10 menit sampai 3 jam. Binatang ini merupakan parasit pengisap darah pada kerbau, ternak lainnya, maupun manusia yang sedang bekerja di sawah. Binatang ini digunakan dalam bidang ke­dokteran.
  • Lintah Air berukuran tubuh sangat besar dengan panjang lebih kurang sejengkal atau 20 – 25 sentime­ter. Warnanya hijau gelap tanpa noda hitam. Hidup­nya bebas dalam air, kecuali jika sedang mengisap da­rah mangsa. Di dalam air, alat pelekat belakangnya yang besar selalu mengembang seperti cakram atau gepeng dengan permukaan belakang bundar berukur­an lima kali garis tengah alat pengisap depan atau le­bih kurang sama dengan garis tengah tubuhnya.

Biasanya, lintah air hidup bebas dalam air dan ber­tindak sebagai parasit pengisap darah manusia mau­pun ternak, terutama sapi, karena itu sering disebut juga lintah sapi. Untuk melekat dan mengisap makan­an, jenis lintah ini memilih tempat yang kulitnya lu­nak, seperti rongga hidung, tekak, pangkal tenggorok, mulut, dubur, dan lubang alat kelamin luar. Lintah ini menyerang manusia yang sedang mandi di sungai atau danau. Karena gigitannya tidak terasa, lintah dapat bersarang dalam rongga hidung atau alat tubuh lain­nya tanpa diketahui. Bila menempel di rongga hidung, penderita akan pilek disertai keluarnya darah dari hi­dung selama beberapa minggu.

  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly