Tahukah kamu bahwa makluk hidup memiliki berbagai kategori atau klasifikasinya masing-masing ? Nah materi ini pasti pernah dibahas sewaktu kamu SMP atau SMA. Nah mari kita ingat kembali pengertian klasifikasi makhluk hidup beserta contoh dan manfaatnya.

A. Pengertian Tujuan dan Manfaat Klasifisikan Makhluk Hidup

Klasifikasi mahluk hidup adalah pengelompokan mahluk hidup berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang dimilikinya. Ilmu yang mempelajari tentang klasifikasi mahluk hidup disebut dengan Taksonomi. Cara pengelompokannya dilakukan denganberbagai dasar,mulai dari ciri morfologi,anatomi,fisiologo sampai sejarah efolusinya (filogeni).

Makhluk hidup merupakan benda hidup yang memiliki keanekaragaman. Makhluk hidup di dunia ini sangat beranekaragam baik tumbuhan maupun hewan. Keanekaragaman disini meliputi jenis-jenis makhluk hidup dan genetika dari tumbuhan serta makhluk hidup. Adapun faktor penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup itu sendiri. Keanekaragaman makhluk hidup merupakan ungkapan pernyataan berbagai macam keragaman bentuk, penampilan, jumlah, dan sifat yang terlihat pada berbagai tingkatan makhluk hidup, yaitu tingkatan ekosistem,tingkatan jenis,dan tingkatan genetika.

Diberbagai lingkungan juga dapat kita jumpai keanekaragaman makhluk hidup. Keanekaragaman itu meliputi variasi bentuk ukuran, warna dan sifat-sifat lain dari makhluk hidup. Setiap lingkungan memiliki keanekaragamannya masing-masing. Makhluk hidup dari spesies yang sama memiliki ciri yang sama misalnya ayam di Indonesia dengan ayam yang ada di Negara lain memiliki ciri yang sama . Sebaliknya, ciri suatu spesies berbeda dengan spesies lainnya. Jadi dalam spesies yang sama terdapat keseragaman ciri makhluk hidup,sedangkan antar spesies yang berbeda terdapat keanekaragaman.

Keanekaragaman makhluk hidup sangat penting bagi kelangsungan dan kelestarian makhluk hidup. Suatu kelompok makhluk hidup yang memiliki kelestarian yang tinggi ,terdapat keanekaragaman yang tinggi. Sebaliknya makhluk hidup yang memiliki kelestarian rendah,terdapat keanekaragaman rendah dan terancam punah. Keanekaragaman disini meliputi jenis-jenis makhluk hidup dan genetika dari tumbuhan serta makhluk hidup.

Adapun factor penyebab terjadinya keanekaragaman makhluk hidup itu sendiri. Untuk mempelajari lebih lanjut, kita dapat mengamati beberapa contoh hewan dan tumbuhan berdasarkan kesamaan ciri dengan cara mengkelompokan, cara pengelompokannya dapat dilihat dari jenis serta genetika makhluk hidup tersebut, hal ini bertujuan agar mempermudah peneliti dalam mengenal objek yang beraneka ragam dengan cara mencari persamaan dan perbedaan ciri serta sifat pada objek tersebut. Untuk lebih jelasnya disini kami akan membahas konsep keanekaragaman ekosistem, konsep keanekaragaman jenis, konsep keanekaragaman genetik.

Sistem klasifikasi pertama kali dikenalkan oleh Carolus Linnaeus pada abad ke-18. Dia mengelompokan mahkluk hidup berdasarkan persamaan ciri dan pemberian namanya menggunakan sistem nama ganda yang dikenal dengan Binomial Nomencature. Sebenarnya manusia telah lama mengelompokan makhluk hidup, walaupun dengan cara yang berbeda-beda. Pengelompokan tersebut adalah sebagai berikut:

  1. Manusia frimitif mengelompokan makhluk hidup menjadi kelompok makhluk hidup beracun dan makhluk hidup predator (pemangsa hewan lain).
  2. Manusia mengelompokan makhluk hidup berdasarkan tempat hidupnya, yaitu organisme darat dan organisme air.
  3. Pengelompokan mkhluk hidup berdasarkan kegunaanya, baik makhluk hidup yang menguntungkan ataupun yang merugikan.
  4. Pengelompokan tumbuhan berdasarkan besar kecilnya. Kita kenal kelompok tumbuhan rumput-rumputan, tumbuhan semak atau perdu, dan kelompok tumbuhan pepohonan.
    Beberapa abad SM, Aristoteles, yaitu filusuf Yunani (384-422) adalah orang yang pertama merintismengadakan klasifikasi hewanberdasarkan ciri-cirinya. Dia berhasil mengelompokan seribu jenis hewan tang dikenalnya. Oleh sebab itu, dia dijuluki bapa zoologi. Pada abad ke-17 muncullah tokoh yang melahirkan konsep moderntentang spesies dan mencoba melanjutkan klasifikasi makhluk hidup ke arah grup-grup yang lebih kecil. Orang tersebut adalah, John Ray dari Inggris (1627-1705).
    Dalam mempelajari klasifikasi makhluk hidup ini ada kita di ajak untuk mengenal ciri-ciri mahkluk hidup,hubungan kekerabatan antar mahkluk hidup,dan interaksi antar mahkluk hidup dengan lingkungannya. Adapun manfaatnya yaitu :
  5. Dengan mengetahui ciri-ciri hubungan kekerabatan,dan interaksi dengan lingkungan. Kita dapat mengetahui berbagai manfaatnya secara langsung.
  6. Dengan mengetahui sifat-sifat unggul mahkluk hidup,kita dapat memanfaatkannya untuk memenuhi kebutuhan pangan,sandang, papan dan obat-obatan.
  7. Pengenalan interaksi antar mahkluk hidup dengan likungannya dapat di manfaatkan untuk menjaga keseimbangan ekosistem memberikan manfaat bagi manusia. Nisaknya,ular adalah reptile pemakan tikus di sawah. Jika jumlah ular berkurang akibat pemburuan secara masal,secara otomatis populasi tikus akan meningkat karena tidak ada predator yang mengontrol perkembangan populasinya.
    Pada materi klasifikasi makhluk hidup ada tujuan dari pembelajar ini,yaitu :
  8. Mengelompokkan makhluk hidup berdasarkan persamaan ciri-ciri yang dimiliki
  9. Mendeskripsikan ciri-ciri suatu jenis makhluk hidup untuk membedakannya dengan makhluk hidup dari jenis yang lain
  10. Mengetahui hubungan kekerabatan antar makhluk hidup
  11. Memberi nama makhluk hidup yang belum diketahui namanya

B. Tingkat Takson dalam Klasifikasi

Dalam sistem klasifikasi,pengelompokan dilakukan berdasarkan persamaan dan perbedaan ciri yang di miliki setiap mahkluk hidup. Banyak atau sedikitnya perbedaan mahkluk hdup menentukan jenjang takson dan jenjang kekerabatannya. Semakin banyak persamaan,semakain dekat kekerabatannya,dan sebaliknya,semakin sedikit persamaan semakin jauh kekerabatannya.

1. Regnum (Dunia) atau juga Kingdom (Kerajaan)

Kingdom ialah tingkatan pada takson yang paling tinggi dengan jumlah anggota pada takson terbesar. Organisme pada bumi tersebut dikelompokkan menjadi 5 kingdom, antara lain ialah sebagai berikut kingdom :

  1. Animalia (ialah hewan)
  2. Plantae (ialah tumbuhan)
  3. fungi (jamur)
  4. Monera (organisme uniseluler tanpa ada nukleus)
  5. Protista (eukariotik yang mempunyai jaringan sederhana)

2. Divisio (Divisi) atau juga Phylum (Filum)

Filum tersebut digunakan untuk pada takson hewan, sedangkan pada divisi tersebut digunakan untuk takson tumbuhan. Kingdom Animalia tersebut dibagi menjadi beberapa filum, antara lain filum Chordata (memiliki notokorda saat embrio), filum Echinodermata (hewan yang berkulit duri), dan juga filum Platyherlminthes (cacing pipih). Nama pada devisi tumbuhan tersebut menggunakan akhiran -phyta. Sebagai contoh ialah, kingdom Plantae yang dibagi menjadi 3(tiga) divisi yakni ialah sebagai berikut :

  1. Bryophyta (tumbuhan lumut)
  2. Ptheridophyta (tumbuhan paku)
  3. Spermatophyta (tumbuhan berbiji)

3. Classis (Kelas)

Anggota pada takson setiap filum atau juga devisi dikelompokkan lagi ialah dengan berdasarkan persamaan ciri-ciri tertentu. Nama kelas pada tumbuhan yang menggunakan akhiran yang berbeda-beda, antara lain ialah sebagai berikut :

  1. edoneae (untuk tumbuhan yang berbiji tertutup)
  2. opsida (pada lumut)
  3. phyceae (pada alga)

Sebagai contohnya ialah sebagai berikut

divisi Angiospermae dibagi menjadi dua kelas, yakni :

  1. kelas Monocotyledone
  2. kelas Dicotyledoneae

divisi Bryophyta diklasifikasikan menjadi 3 kelas, yakni ialah sebagai berikut :

  1. Hepaticosida (lumut hati)
  2. Anthocerotopsida (lumut tandak)
  3. Bryopsida (lumut daun)

filum Chrysophya (ganggang keemasan) dikelompokkan menjadi 2 kelas, yakni ialah sebagai berikut :

  1. Xanthophyceae
  2. Bacillariophyceae

4. Ordo ( Bangsa)

Anggota pada takson setiap kelas dikelompokkan lagi ialah menjadi beberapa ordo dengan berdasarkan suatu persamaan ciri-ciri yang lebih khusus. Nama pada ordo terhadap takson tumbuhan tersebut biasanya dengan menggunakan akhiran -ales. contoh ialah sebagai berikut , kelas Dicotylesoneae yang dibagi ialah menjadi beberapa ordonya, yakni sebagai berikut :

  1. ordo Solanales
  2. Cucurbitales
  3. Malvales
  4. Rosales
  5. Asterales
  6. Poales

5. Familia (Famili/Suku)

Anggota pada tokson setiap ordo tersebut dikelompokkan lagi ialah menjadi beberapa famili dengan berdasarkan suatu persamaan ciri-ciri tertentu. Asal dari kata famili tersebut yaitu dari bahasa latin yaitu familia. Nama pada famili terhadap tumbuhan tersebut biasanya dengan menggunakan akhiran aceace. Sebagai contoh ialah sebagai berikut :

  1. famili Solanaceace
  2. Cucurbitaceace
  3. Malvaceace
  4. Rosaceae
  5. Asteraceae
  6. Poaceae

Tetapi, terdapat juga yang tidak menggunakan dengan akhiran kata- aceae, sebagai contoh ialah sebagai berikut :

  1. Compasitae (nama lain dari Asteraceae)
  2. Graminae (nama lain Poaceace)

6. Genus (Marga)

Anggota pada takson setiap familia tersebut yang kemudian dikelompokkan lagi menjadi beberapa genus dengan berdasarkan suatu persamaan ciri-ciri tertentu yang lebih khusus lagi. Kaidah ataupun tata cara dalam penulisan nama genus tersebut, yakni dengan huruf besar pada kata pertama dan juga dicetak miring atau juga digaris bawahi. contoh ialah sebagai berikut, familia Poaceae terdiri atas genus ialah sebagai berikut :

  1. Zea (jagung)
  2. Saccharum (tebu)
  3. Triticum (gandum)
  4. Oryza (padi-padian)

7. Species (Spesies/Jenis)

Spesies ialah tingkatan pada takson paling dasar atau juga paling terendah. Anggota pada takson spesies tersebut mempunyai paling banyak persamaan ciri dan juga terdiri dari organisme yang jika melakukan suatu perkawinan secara alamiah tersebut dapat menghasilkan suatu keturunan yang fertil (subur).

Nama pada spesies tersebut terdiri dari 2(dua) kata yakni ialah sebagai berikut;

  1. kata 1(pertama) mengarah pada nama genusnya
  2. kata 2(kedua) mengarah pada nama spesifiknya