Ayam petelur merupakan salah satu sumber nutrisi yang mudah didapatkan selain dari dagingnya juga dari telurnya. Namun tahukah teman-temen mengenai asal usul ayam petelur, penjelesan mengenai ayam galur murni dan hibrida, dan juga jenis-jenis ayam petelur yang paling banyak menghasilkan telur ? Berikut Hewanpedia memberikan rangkumannya.

Asal-usul ayam petelur

Manusia prasejarah mulai meninggalkan aktifitas berburu dan meramu saat budaya bercocok tanam dan beternak mulai muncul. Berbagai jenis tumbuhan penghasil bahan pangan dan obat-obatan, mulai dikumpulkan, ditanam dan dikawinsilangkan. Demikian pula dengan berbagai jenis hewan liar yang berhasil dijinakkan (domestikasi) untuk diambil dagingnya, susunya dan dimanfaatkan tenaganya untuk berbagai keperluan.

Salah satu hewan paling penting yang berhasil dijinakkan manusia adalah ayam hutan merah. Saat ini terdapat ratusan galur (varietas atau breed) ayam sebagai hasil proses budidaya dari ayam hutan merah selama ribuan tahun.  Ayam-ayam modern ini memiliki bentuk fisik, warna bulu dan perilaku yang jauh berbeda dengan nenek moyangnya.

Seiring dengan berkembangnya populasi manusia, ayam juga tersebar lebih luas. Ayam-ayam yang dipelihara di daerah beriklim dingin berkembang menjadi ayam tipe mongoloid yang bertubuh gempal membulat, berbulu lebat dan tak bisa terbang.

Ayam yang dibudidaya di daerah terbuka beriklim kering berkembang menjadi tipe malayoid yang berbulu jarang, berkaki jenjang, berkarakter tangguh dan bertubuh kekar. Sedangkan ayam kampung daerah tropis yang dilepas bebas mencari makan sendiri di sekitar rumah, digolongkan dalam tipe bankivoid. Ayam ini memiliki ciri yang tidak berbeda jauh dengan tetua awalnya.

Ayam galur murni

Selama ribuan tahun, manusia terus berinovasi dengan melakukan proses seleksi dan kawin silang untuk mendapatkan ayam dengan sifat-sifat unggul yang diinginkan, seperti: tumbuh cepat, jinak, berbulu indah, menghasilkan telur dan daging yang banyak, bersuara unik dan merdu atau memiliki fisik yang tangguh.

Ayam-ayam yang memiliki ciri khas dengan karakter seragam dan stabil ini disebut galur murni (purebreed). Saat ini terdapat ratusan galur murni ayam peliharaan di seluruh dunia. Beberapa diantaranya adalah: Andalusia, Araucana, Brahma, Bangkok, Croad Langshan, Cornish, Cemani, Dominique, Kedu, Leghorn, Minorca, Orpington, Pelung, Poland, Plymouth Rock, Rhode Island Red, Sussex, Wyandotte dan lain-lain.

Adapula peternak yang melakukan seleksi dan kawin silang terhadap ayam-ayam berukuran paling kecil untuk menghasilkan jenis ayam galur murni (purebreed) bertubuh mungil seperti: Ayam Kate dan Serama. Ayam-ayam bertubuh mini ini termasuk dalam kelompok tersendiri yang disebut Bantam.

Biasanya ayam bantam ini memiliki varian dengan versi ukuran normal. Namun ada pula ayam Bantam yang  sudah tidak memiliki varian dengan ukuran ayam normal. Ayam ini disebut True Bantam.

Perkembangan teknologi dan industri dalam satu abad terakhir, telah mengubah drastis perilaku dan kebiasaan hidup manusia. Salah satu yang berubah adalah bagaimana cara untuk memenuhi kebutuhan hidup.

Di masa lalu, masyarakat lebih bersifat agraris. Aneka buah, sayur mayur dan sumber protein seperti daging dan telur diusahakan sendiri dengan berkebun dan beternak di sekitar rumah. Namun, seiring berkembangnya zaman, pemenuhan kebutuhan hidup ini berkembang menjadi semakin praktis dan cepat. Berbagai kebutuhan sehari-hari ini dapat dibeli dengan mudah di toko-toko dan minimarket.

Ayam hibrida

Tuntutan pemenuhan kebutuhan hidup yang semakin meningkat seperti daging dan telur ayam mendorong peternak untuk mencari ayam yang memiliki sifat-sifat super seperti: jinak, tumbuh dan dewasa lebih cepat, mampu menghasilkan telur lebih banyak dengan konsumsi pakan lebih sedikit atau mampu menghasilkan daging yang banyak dalam waktu singkat dengan jumlah pakan minimal.

Ayam-ayam dengan sifat super ini disebut hybrid (hibrida) dan dihasilkan dengan menyilangkan dua indukan pilihan dari galur murni berbeda. Untuk ayam petelur, galur murni terbaik yang dipilih biasanya adalah ayam Rhode Island Red dan Leghorn. Sedangkan galur murni ayam pedaging terbaik berasal dari ayam Cornish yang disilangkan dengan Plymouth Rock putih.

Berbeda dengan galur murni, ayam hibrida tidak dapat dikawinkan antar sesamanya karena sifat unggulnya cenderung tidak stabil dan seringkali tidak menurun pada anakannya. Kemampuan bertelur ayam hibrida pun akan menurun setelah berusia dua tahun.

Dengan demikian, para peternak ayam pedaging dan petelur terus bergantung sepenuhnya pada perusahaan penyedia bibit untuk mendapatkan ayam-ayam yang akan dipelihara. Sebab sifat unggul dari ayam hibrida berasal dari hasil kawin silang antara dua indukan dari galur murni berbeda.

Indukan ayam hibrida tergolong ayam pilihan yang telah diseleksi secara khusus. Ayam indukan ini merupakan aset terpenting perusahaaan pembibitan sehingga dijaga sangat ketat dan tidak akan pernah ditemukan di pasar hewan atau pasar umum.

Ayam pedaging dan petelur tradisional umumnya berukuran besar sehingga membutuhkan pakan dan air lebih banyak. Ayam berukuran besar juga membutuhkan kandang yang lebih luas. Pertumbuhannya pun lebih lambat dibanding ayam hibrida. Oleh karena itu, memelihara ayam galur murni dalam skala besar kurang ekonomis.

Jenis-jenis ayam petelur paling produktif

Adapun jenis-jenis ayam petelur paling produktif versi Cakrawala dapat dilihat pada postingan di bawah ini:

1. Ayam Araucana

Ayam Araucana
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Araucana

Araucana berasal dari negara Chile, Amerika Selatan. Ayam ini tergolong unik dan mudah dikenali. Bulu di dekat telinga tumbuh subur. Ayam dewasa kadang-kadang tidak memiliki bulu ekor (rumpless) karena beberapa ruas tulang belakang paling ujung telah hilang. Ciri unik pada ayam Araucana ini muncul karena faktor genetik berupa alel autosom dominan yang bersifat lethal.

Ayam Araucana memiliki warna bulu sangat bervariasi hingga 20 macam varian warna. Versi kate (bantam) dari ayam ini juga ada. Telur ayam Araucana berwarna biru atau hijau, sesuatu yang jarang ditemukan pada jenis ayam lainnya. Ayam ini cukup produktif dengan jumlah telur berkisar antara  250-270 butir per tahun.

2. Ayam Plymouth Rock

Ayam Plymouth Rock
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Plymouth Rock

Ayam ini muncul pertama kali di kota Boston dan daerah Plymouth Rock, Massachusetts, Amerika Serikat. Berasal dari persilangan antara ayam Dominique jantan (ayam berbulu loreng) dengan ayam Black Java betina.

Warna bulu bervariasi. Versi awal dari ayam ini berwarna loreng abu-abu kehitaman berbaret putih. Belakangan, warna putih polos dan warna lainnya bermunculan. Ayam ini sangat jinak, memiliki daya adaptasi tinggi dan mudah dipelihara di pekarangan.

Plymouth Rock memiliki beberapa sifat unggul seperti tumbuh cepat, memiliki pertulangan yang besar, bulu cepat tumbuh, rasa daging enak, produksi telur banyak,  tahan cuaca dingin dan memiliki perilaku mengerami telur yang baik. Telur berukuran sedang, berwarna coklat. Produksi telur tergolong tinggi, berkisar antara 200-280 butir per tahun.  Usia ayam dapat mencapai 10-12 tahun.

Dengan sifat unggul yang dimilikinya, ayam Plymouth Rock banyak dijadikan indukan untuk disilangkan dengan ayam lainnya. Beberapa galur ayam yang berasal dari Plymouth Rock adalah ayam Indio gigante (Brazil) dan ayam potong Broiler (Cornish Cross). Saat ini, galur murni ayam Plymouth Rock semakin langka.

3. Ayam Leghorn

Ayam Leghorn
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Leghorn

Leghorn termasuk salah satu galur ayam petelur tertua di Eropa. Berasal dari daerah Livorno, sebuah kota pelabuhan di Italia. Istilah “Leghorn” sendiri berasal dari Anglifikasi dari nama kota “Livorno”.  Ayam ini diekspor pertama kali dari Italia ke Amerika pada tahun 1828.

Ayam Leghorn bertubuh ramping dan kecil. Karakternya sedikit liar. Memiliki kemampuan terbang seperti ayam kampung. Senang menjelajahi pekarangan dan mencari makanan alami  di sekitar rumah. Ayam ini tahan terhadap musim dingin. Jengger umumnya berbentuk bilah tunggal berukuran besar atau rose. Jengger bilah umumnya rentan membeku (frostbite) saat musim salju.

Leghorn memiliki 12 varian warna. Ayam berbulu putih polos menghasilkan telur paling banyak. Berat telur berkisar antara 55-67 gram. Cangkang berwarna putih. Produksi telur 200-288 butir per tahun. Leghorn termasuk ayam legendaris yang menjadi cikal bakal ayam petelur modern (hibrida) seperti White Star, Hy-line dan lain-lain.

4. Ayam Rhode Island Red

Ikan Rhode Island Red
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ikan Rhode Island Red

Rhode Island Red dikenal sebagai ayam pedaging dan petelur (dwiguna) asal pulau Rhode dan New England, Massachusetts, Amerika Serikat. Ayam ini dikenal memiliki daya adaptasi yang tinggi dan tahan terhadap berbagai jenis penyakit. Karakternya cenderung temperamental dan agresif.  Tidak disarankan untuk mememelihara ayam ini satu kandang dengan varian ayam lainnya.

Meskipun termasuk jenis dwiguna, Rhode Island Red terutama dipelihara sebagai ayam petelur. Produksi telur per ekor mencapai 260-300 butir per tahun. Cangkang telur (kerabang) berwarna coklat.

Rhode Island Red termasuk ayam legendaris yang menjadi tetua dari banyak galur (varian) ayam lainnya. Ayam hibrida yang dikenal sebagai “mesin penghasil telur” seperti: Golden Comet, ISA Brown dan Lohmann Brown berasal dari turunan ayam Rhode Island Red.

5. Ayam Golden Comet

Ayam Golden Comet
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Golden Comet

Golden Comet termasuk jenis ayam hibrida yang berasal dari persilangan antara ayam New Hampshire jantan dengan varian ayam Plymouth Rock betina berwarna putih. Ayam New Hampshire sendiri sejatinya merupakan ayam Rhode Island Red yang diseleksi secara khusus di Amerika Serikat untuk dijadikan sebagai ayam pedaging.

Ayam Golden Comet jantan berwarna putih polos dengan sedikit warna merah kecoklatan di bagian sayap. Sedangkan ayam betina berwarna merah bata dengan ekor bagian belakang berwarna putih.

Perbedaan warna jantan dan betina yang kontras ini sangat memudahkan peternak dalam penentuan jenis kelamin anakan. Golden Comet sangat jinak dan dapat dicampur dengan hewan lain di pekarangan. Telur berwarna coklat. Produksi telur berkisar antara 250-300 butir per tahun.

6. Ayam ISA Brown

Ayam ISA Brown
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam ISA Brown

ISA Brown merupakan ayam petelur hibrida yang dikembangkan oleh Institute de Selection Animale (ISA) di Perancis. Ayam ini mulai dikembangkan sejak tahun 1978 untuk mendapat satu varietas ayam petelur yang memiliki produktifitas tinggi dengan konsumsi pakan rendah.

ISA Brown dikembangkan melalui persilangan banyak varian ayam, diantaranya termasuk Rhode Island Red Merah dan Putih. Varian lainnya sangat dirahasiakan oleh perusahaan sehingga tidak pernah diketahui oleh publik. Rata-rata berat ayam petelur betina jarang melebihi 2 kg dengan produksi telur sekitar 300 butir per tahun.

7. Ayam Lohmann Brown Classic

Ayam Lohmann Brown Classic
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Lohmann Brown Classic

Lohmann Brown Classic adalah varian ayam petelur yang paling banyak dipelihara di dunia termasuk di Indonesia. Ayam ini berukuran kecil dengan berat tidak lebih dari 2 kg. Produksi telur sangat tinggi pada usia dua tahun pertama, yaitu mencapai 313 butir per tahun.

Ayam ini termasuk ayam hibrida yang berasal dari persilangan beberapa jenis tetua dari galur berbeda. Informasi tentang jenis tetua yang menjadi induk awal dari ayam ini sangat dijaga dan menjadi rahasia perusahaan. Namun, berdasarkan ciri fisiknya, salah satu indukan yang diduga menjadi tetua ayam Lohmann adalah ayam Rhode Island Red (RIR).

Lohmann adalah sebuah perusahaan pembibitan berbasis di kota Cuxhaven, Jerman Utara yang mengembangkan ayam petelur ini melalui proses seleksi, kawin silang dan rekayasa genetik. Ayam Lohmann mulai dikembangkan sejak tahun 1959 dan kini memiliki sepuluh varian yang dapat dipilih oleh peternak.

Varian ayam petelur ini memiliki perbedaan dalam bentuk warna telur, ukuran telur, berat telur dan konversi pakan. Untuk telur bercangkang putih, ayam Lohmann memiliki varian LSL, LB, Silver, Tradition dan Sandy. Sedangkan untuk telur bewarna coklat, tersedia varian Brown, Tinted, Lite, Classic dan Extra. Varian terakhir memiliki ukuran telur paling besar.

Salah satu kelebihan ayam ini adalah kebutuhan konsumsi pakannya yang rendah, yaitu hanya sekitar 110 gram per ekor per hari. Produksi telur yang tinggi dan kebutuhan pakan yang rendah menjadikan ayam ini banyak dipilih oleh peternak karena lebih menguntungkan.

8. Ayam White Star

Ayam White Star
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam White Star

Galur ayam ini berasal dari ayam Leghorn yang diseleksi secara khusus. Untuk meningkatkan produktifitas, indukan juga disilangkan dengan galur ayam lainnya. White Star termasuk ayam hibrida petelur yang sangat produktif.

Pada usia dua tahun pertama, betina mampu bertelur antara 300-320 butir per tahun. Telur yang dihasilkan berukuran medium, berwarna putih bersih sehingga sangat disukai konsumen di Amerika. White Star berwarna putih polos seperti induknya. Bulu ekor ayam betina cukup panjang sehingga ayam ini mendapat julukan “little ballerina”. Jengger berbentuk bilah tunggal (bergerigi).

Dimensi tubuh sebesar ayam petelur tradisional sehingga konsumsi pakan lebih sedikit. Sifat mengeram umumnya telah hilang. Karakternya tergolong jinak. Namun, sifat terbangnya masih muncul saat terganggu. Sebagaimana ayam hibrida lainnya, setelah dua tahun, produktifitas berangsur-angsur akan menurun.

9. Ayam Sussex

Ayam Sussex
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Sussex

Ayam ini berasal dari daerah Sussex di Inggris. Dikenal sebagai salah satu galur ayam tertua di Eropa. Sussex termasuk ayam dwiguna penghasil daging dan telur. Galur ini memiliki delapan varian warna. Namun yang paling umum adalah wara putih abu-abu dengan leher dan ekor berwarna hitam.

Ayam Sussex berukuran besar. Memiliki karakter yang tenang dan jinak. Bersifat waspada dan senang menjelajahi pekarangan sekitar rumah. Produksi telur hingga 250-350 butir per tahun. Meskipun sangat produktif bertelur, ayam ini tidak kehilangan kemampuannya sebagai pengeram dan induk yang baik.

10. Ayam Australorp

Ayam Australorp
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ayam Australorp

Ayam ini berasal dari galur Black Orpington asal Inggris yang disilangkan dengan beberapa varietas ayam lainnya. Pertama kali dikembangkan di Australia sekitar tahun 1920-an. Australorp memegang rekor sebagai ayam petelur paling produktif di dunia dengan jumlah telur tercatat dapat mencapai 364 butir per tahun.  Boleh dikata, ayam ini bertelur nyaris setiap hari.

Australop tumbuh dengan cepat dan mulai bertelur saat berusia 5 bulan. Produksi telur tertinggi dicapai pada umur 1 hingga 2 tahun. Saat ini, produksi rata-rata telur ayam Australorp lebih sedikit dibanding ayam hibrida. Meski demikian, ayam Australorp memiliki umur lebih panjang dengan produksi telur lebih stabil.

 

Demikian postingan Cakrawala tentang sepuluh galur ayam paling produktif di dunia. Semoga bermanfaat.