kebanyakan hewan mematikan selalu memiliki ukuran yang besar, seperti singa dengan singa dengan gigi, cakar yang tajam dan pandai berburu mangsanya. Sebenarnya ancaman terbesar terhadap keselamatan manusia tak selalu berasal dari hewan besar.

Beberapa jenis ini mungkin kalian akan sangat terkejut oleh ukuran nya yang kecil namun bahaya nya terhadap keselamatan bisa sangat fatal. Langsung baca Dibawah ini saja.

1. Ular Mamba hitam

Ular Mamba Hitam
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ular Mamba hitam adalah spesies mamba besar yang berasal atau endemik benua afrika, Ular ini adalah ular berbisa terpanjang di afrika dan juga terpanjang kedua di dunia dari ular lanang, ular ini juga terkenal ular tercepat didunia.

Ciri-ciri dari mamba hitam adalah berbentuk panjang, ramping, dan silindris. Kepalanya berbentuk peti mati dengan mata berukuran sedang, ukuran panjang pada dewasa berukuran 2 sampai 3 meter, tetapi pernah diketahui spesimen dengan panjang 4.3 sampai 4.5 mete, Bobot seekor mamba hitam diketahui sekitar 1.6kg, walaupun hasil study dari 7 spesimen mamba hitam menunjukan berat rata-rata 1.3kg, berkisar dari 520 gram (0.52 kg) untuk spesimen berukuran panjang 1.01 meter sampai 2.4 kg untuk spesimen berukuran panjang 2.57 meter.

Spesimen-spesimen mamba hitam memiliki perwarnaan bervariasi, meliputi zaitun.coklat kekuningan, kelabu gunmetal tetapi jarang berwarna hitam. Mamba hitam memiliki warna putih-kelabu pada perut bagian bawah dan bagian dalam mulutnya berwarna gelap kelabu-kebiruan hingga nyaris hitam. Matanya berwarna coklat-kelabu dan nuansa kehitaman, dan pupil mata dikelilingi warna putih-silver atau kuning, ular yang masih muda berwarna lebih terang dari pada warna yang sudah mamba hitam dewasa, umum nya berwarna abu-abu atau zaitun dan menjadi semakin gelap seiring bertambahnya usia.

Susunan sisik pada tubuh mamba hitam terdiri dari sisik dorsai (tubuh bagian atas) sebanyak 23 sampai 25 baris dibagian tengah badan, sisik ventral (bagian bawah tubuh) sebanyak 248 sampai 281, sisik subkaudal (divided subcaudals) sebanyak 109 sampai 132, dan sisik anal yang terbagi.

Dibagian mulutnya terdapat 7-8 sisik supralabial (sisik keempat dan terkadang juga ketiga berada dibawah mata) dan sisik sublabial sebanyak 10-14 dibagian bawah. Di daerah mata terdapat 3 atau kadang 4 sisik preokular dan 2-5 sisik postokular.

Mamba hitam adalah jenis mamba yang mampu berkelana ditanah (terestrial) maupun diatas pepohonan (arboreal) ketika diatas tanah, ular ini bergerak dengan mengangkat kepala dan leher nya, dan umumnya memilih gundukan rayap, sarang terbekalai, celah bebatuan, dan batang pohon tumbang sebagai tempat berlindung. Ular ini beraktifitas pada siang hari (diurnal). Di afrika selatan ular ini diketahui suka berjemur di bawah sinar matahari antara pukul 7 sampai 10 pagi dan juga antara pukul 14 sampai 16 ( jam 2 sampai 4 sore). Ular ini kemungkinan menggunakan lokasi berjemur yang sama secara rutin.

Mamba hitam memangsa hewan-hewan kecil, umumnya burung, terutama anak burung, dan mamalia kecil seperti tikus, kelelawar, dan lain lain. Ular ini juga merupakan makanan bagi hewan-hewan pemangsa seperti elang afrika (Circaetus cinereus), yang diketahui memangsa mamba hitam sepanjang 2.7 meter.

2. Lebah madu afrika

Lebah Madu Afrika
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Lebah madu afrikanisasi banyak dikenal juga sebagai hewan kecil pembunuh, adalah lebah hibrida yang dihasilkan dari perkawinan silang antara lebah afrika, apis mellifera scutellata dengan berbagai jenis lebah madu eropa seperti (A. m. Ligustica dan A. m. Iberiensis. Lebah madu afrikanisasi adalah jenis lebah penghasil madu paling produktif diantara jenis lebah madu lainyya.

Satu sengatan lebah afrika tidak lebih berbahaya daripada sengatan lebah tunggal eropa, meskipun lebah madu afrika merespons lebih cepat terganggu daripada lebah madu eropa. Mereka mengirim tiga hingga empat kali lebih banyak pekerja sebagai respons terhadap ancaman. Mereka juga mengejar penyusup untuk jarak yang lebih jauh dari sarang. Meskipun orang-orang telah meninggal akibat sengatan 100-300, telah diperkirakann bahwa dosis mematikan rata-rata untuk orang dewasa adalah 500-1.100 sengatan lebah.

Penampilan lebah madu afrika sangat mirip dengan lebah eropa. Namun, lebah madu afrika sedikit lebih kecil dari ukuran lebah madu eropa. Panjang tubuh rata-rata pekerja adalah 19mm. Tubuh bagian atasnya ditutupi bulu halus, dan perutnya bergaris hitam.

Habitat asli dari lebah madu afrika ( Apis mellifera scutellata ) meliputi wilayah selatan, dan timur afrika. Spesies ini pertamakali diimpor melintasi samudera atlantik ke brasil sebelum menyebar ke amerika tengah, amerika selatan, dan wilayah selatan amerika serikat. Lebah madu afrika berkembanh di daerah tropis dan tidak beradaptasi dengan baik di daerah dingin yang menerima curah hujan lebat.

Hipotesis yang mendasari perilaku agresif lebah madu afrika didasarkan pada gagasan bahwa ras lebah madu afrika ini berevolusi dalam lingkungan yang gersang, dimana makanan lebah langka. Dalam situasi ini, seleksi lebih disukai koloni yang lebih agresif, yang melindungi sumber makanan mereka dan sarang dari predator dan merampok lebah dari koloni lain. Perilaku ini memungkinkan koloni yang lebih agresif untuk bertahan hidup dimana koloni yang kurang agresif akhirnya dipilih oleh seleksi alam.

3. Katak panah emas

Katak panah emas
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Katak panah emas (phyllobates terribilis) adalah katak panah endemik ke pantai pasifik kolombia. Habitat optimal katak panah emas adalah hutan hujan dengan tingkat hujan tinggi (5 m atau lebih pertahun), ketinggian antara 100 dan 200m, suhu setidaknya 26 C, dan kelembaban relatif 80-90%. Di alam liar katak panah emas adalah hewan sosial, hidup dalam kelompok hingga enam individu, namun spesimen captive katak panah emas dapat hidup dalam kelompok yang jauh lebih besar. Mereka mungkin terlihat tidak berbahaya, karena ukurannya yang kecil dan warna yang cerah, tetapi katak liar sangat beracun.

Kulit katak panah emas dilapisi dengan racun alkaloid, salah satu dari sejumlah racun yang umum ditemukan pada katak panah emas (batrachotoxins). Racun ini mencegah saraf korbannya mengirimkan impuls, meninggal otot dalam keadaan kontraksi yang tidak aktif, yang dapat menyebabkan gagal jantung atau fibrilas. Batrachotoxins alkaloid dapat disimpan oleh katak selama bertahun-tahun setelah katak kekurangan sumber makanan, dan racun tersebut tidak mudah memburuk, bahkan ketika dipindahkan ke permukaan lain.

Katak panah emas tidak berbisa tetapi beracun hewan berbisa memiliki metode pengiriman toksin, seperti taring atau duri, sedangkan hewan dan tanaman beracun tidak memiliki metode pengiriman dan bergantung pada pemindahan toksin, tetapi terbatas pada konsumsi, seperti kebanyakan katak panah emas, menggunakan racun hanya sebagi mekanisme pertahan diri dan bukan untuk membunuh mangsa. Dosis rata-rata yang diangkut akan bervariasi di setiap lokasi dan pola makan lokal konsekuen, tetapi rata-rata katak panah emas liar umumnya diperkirakan mengandung sekitar miligram racun, cukup untuk membunuh sekitar 10.000 tikus. Perkiraan ini akan bervariasi pada gilirannya, tetapi sebagian besar setuju dosis ini cukup untuk membunuh antara 10 dan 20 manusia, yang berkorelasi dengan hingga dua gajah jantan afrika. Ini kira-kira 15.000 manusia per gram.

Katak panah emas, seperti kebanyakan katak beracun lainnya, menyimpan racunnya dikelenjar kulit, karena racunnya. Katak-katak itu menghalangi para pemangsanya, racun katak panah emas ini mungkin membunuh predator apapun, kecuali satu spesies ular (liophis epinephelus). Ular ini mungkin resisten terhadap racun katak, tetapi tidak kebal.

Katak dan burung beracun itu sendiri mungkin satu-satunya makhluk yang kebal terhadap racun. Batrachotoxin menyerang saluran natrium dari sel-sel saraf, tetapi katak memiliki saluran natrium khusus yang racunnya tidak berbahaya.

Karena makanan yang mudah dibeli tidak kaya akan alkaloid yang dibutuhkan untuk memproduksi batrachotoxin, katak penangkap tidak menghasilkan racun dan mereka akhirnya kehilangan toxisisitas dalam penangkaran. Faktanya, banyak penggemar dan ahli herpotologi telah melaporkan bahwa banyak katak panah tidak akan memakan semut sama sekali didalam penangkaran, meskipun semut merupakan bagian yang lebih besar dari makanan mereka dialam liar, kemungkinan karena tidak tersedianya spesies mangsa alami semut untuk katak penangkaran.Meskipun semua katak kehilangan toxisisitasnya, ketika kehilangan makanan tertentu, dan katak panah emas yang dikawinkan tidak dilahirkan tidak berbahaya, katak racun yang ditangkap secara liar dapat mempertahankan alkaloid selama bertahun-tahun. Tidak jelas spesies mangsa mana yang memasok alkaloid kuat yang memberi katak panah emas tingkat toxisisitas nya tinggi, atau apakah katak memodifikasi racun lain yang lebih efisien, seperti halnya beberapa katak dari genius.

Dengan demikian, toxisisitas yang tinggi dalam katak panah emas tampaknya disebabkan oleh konsumsi serangga kecil atau arthtopoda lainnya, dan salah satunya mungkin benar-benar makhluk paling beracun di bumi. Para ilmuwan telah menyarankan serangga penting itu kumbang kecil dari keluarga melyridae. Setidaknya satu spesies kumbang ini menghasilkan racun yang sama dengan racun katak panah emas. Kerabat mereka dihutan hujan kolombia dapat menjadi sumber batrachotoxins yang ditemukan dalam katak phyllobate yang sangat beracun di wilayah itu.

4. Ikan Buntal atau Fugu

Ikan Buntal
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Fugu (babi sungai) adalah kata dalam bahasa jepang untuk ikan buntal dan makanan yang dibuat dari ikan ini genus (Takifugu), Lagocephalus, atau sphoeroides) atau ikan landak dari (genus diodon ). Fugu dapat sangat beracun karena mengandung tetradotoxin, karena itu harus hati-hati penyediaannya untuk menghilangkan bagian yang beracun agar tidak mengkontaminasi daging.

Persiapan memasak fugu di restoran sangat diawasi ketat oleh hukum di jepang dan beberapa negara lain, hanya koki yang bersertifikat dan telah mengikuti pelatihan khusus yang boleh menangani ikan ini. Persiapan sendiri dirumah biasanya akan mengakibatkan kematian.

Fugu disajikan sebagai sashimi dan chirinabe. Bagian yang paling enak pada fugu adalah hati namun juga merupakan yang paling beracun, dan penyajian organ ini di jepang telah dilarang pada 1984. Fugu telah menjadi salah satu hidangan paling terkenal dan menantang dalam masakan jepang.

Kandungan racun, fugu mengandung jumlah mematikan racun tetrodotoxin pada organnya, terutama pada hati, ovarium dan kulit. Racun fugu merupakan penghalang aliran sodium, melumpuhkan otot sementara korbannya dalam keadaan sadar. Korban tidak dapat bernapas dan akhirnya meninggal dari asphyxiation. Tidak ada antidot yang diketahui, perawatan standar untuk menolong korban adalah membantu sistem respirasi dan sirkulasi sampai racun dimetabolisasi dan dikeluarkan oleh tubuh korban.

Kemajuan dalam penelitian dan budidaya telah memungkin petambak untuk memproduksi fugu secara massal. Para peneliti menduga bahwa tetrodotoxin pada fugu berasal dari memakan hewan lain yang mengandung bakteri tetrodotoxin-laden dan bahwa ikan ini telah mengembangkan kekebalan dalam tubuhnya seiring waktu. Kini banyak petambak memproduksi fugu “bebas racun” dengan menjauhkan fugu dari bakteri tersebut. Usuki, sebuah kota di prefektur oita telah dikenal dalam penjualan fugu yang bebas dari racun.

5. Dubuk atau Hiena

Hyena
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Dubuk (Crocuta crocuta) atau hiena adalah mamalia karnivora dari suku hyaenidae, yang jumlahnya terbanyak diantara spesies yang sekerabat dengannya. Meskipun daerah persebaran spesies ini selama masa prasejarah mencakup eurasia dari eropa atlantik sampai cina, sekarang mereka hanya teradapat di seluruh afrika di sebelah selatan sahara kecuali lembah kongo. Dubuk atau hiena hidup di sebuah komunitas matriarkal yang di sebut klan, yang terdiri sampai 80 individu.

Meskipun seringkali dianggap sebagai hewan pemakan bangkai yang penakut, sebagian besar dubuk atau hiena mendapatkan makanan dengan cara berburu hewan ungulata berukuran sedang, dan seringkali berselisih dengan singa mengenai masalah makanan dan wilayah kekuasaan. Mereka termasuk yang tercerdas diantara hewan karnivora lainnya, dengan penelitian yang mengindikasikan tingkat kecerdasan sosial mereka setara dengan spesies primata.

6. Buaya muara

Buaya Muara
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Buaya muara, buaya bakatak atau buaya air asin ( Crocodylus porosus ) adalah jenis buaya terbesar di dunia. Dinamai demikian karena buaya ini hidup di sungai sungai dan didekat laut ( muara ). Dalam bahasa inggris dikenal dengan nama saltwater crocodile, indo-australian crocodile, dan man eater crocodile. Nama umunya, man eater adalah pemakan manusia karena buaya ini sering memangsa manusia dan babi yang memasuki wilayahnya. Buaya ini tersebar di seluruh perairan dataran rendah dan peraian pantai di daerah tropis asia selatan, asia tenggara dan australia.

Buaya muara sangat berbahaya bagi manusia. Mereka adalah buaya pemangsa manusia sejati, seperti buaya nil, buaya ini sering menyerang manusia yang memasuki wilayahnya. Di australia tercatat ada2 serangan buaya terhadap manusia setiap tahunnya. Serangan buaya terhadap manusia juga dilaporkan dari kalimantan, sumatera, india timur, andaman, dan myanmar.

Panjang tubuh buaya ini (termasuk ekor) biasanya antara 4,5 sampai 5,5 meter, namun bisa mencapai lebih dari 6 meter. Bobotnya bisa mencapai lebih dari 1000kg. Moncong spesies ini cukup lebar dan tidak punya sisik lebar pada tengkuknya. Buaya muara dikenal sebagai buaya yang lebih besar dari buaya nil ( Crocodylus niloticus ) dan alligator amerika ( alligator mississipiensis). Penyebaran buaya ini juga termasuk yang terluas di dunia.

Buaya ini aktif pada siang dan malam hari, buaya ini memangsa siapapun yang memasuki wilayahnya. Mangsanya adalah ikan, ampibi, reptilia, burung, dan mamalia ( termasuk mamalia besar). Buaya ini salah satu dari buaya-buaya yang berbahaya bagi manusia. Buaya muara mampu melompat keluar dari air untuk menyerang mangsanya. Bahkan bila kedalaman air melebihi panjang tubuhnya, buaya muara mampu melompat serta menerkam secara vertikal mencapai ketinggian yang sama panjang dengan tubuhnya. Buaya muara juga sebagai jenis buaya terganas di dunia.