Badak adalah hewan yang hampir tak memiliki pemangsa atau predator alami. Hal ini dikarenakan tubuh badak yang sangat kuat dengan kulitnya yang keras seperti perisai. Serudukan cula pada kepalanya dapat membuat hewan atau manusia luka parah. Itu sebabnya baik harimau, singa atau buaya yang merupakan predator tertinggi tak ada yang berani memangsa badak. Satu-satunya predator badak yang paling membahayakan populasinya adalah manusia.

Perburuan terhadap badak terjadi selama berpuluh-puluh tahun dan menyebabkan populasi badak terancam punah. Manusia memburu badak untuk diambil cula atau tanduknya. Cula badak diperdagangkan secara ilegal dengan harga yang sangat mahal sebagai salah satu bahan ramuan pengobatan tertentu.

Badak adalah hewan pemakan tumbuhan (herbivora), terutama tunas, ranting, daun-daun muda dan buah yang jatuh. Badak diperkirakan membutuhkan asupan makanan sebanyak 50 kilogram per hari. Selain memakan tumbuhan, badak juga diketahui meminum air laut untuk mencukupi nutrisi yang dibutuhkan tubuhnya.

Badak memulai aktivitas mencari makan di pagi hari. Menjelang siang, badak akan menuju sungai untuk minum dan berendam. Sebagian lainnya akan berkubang untuk mendinginkan tubuh mereka. Meskipun berkulit tebal, badak tidak terlalu tahan dengan panas, sehingga mereka akan terus beristirahat hingga sore hari. Saat malam tiba, badak akan kembali pergi mencari makan.

Cara Badak berkembang biak atau reproduksi

Kematangan seksual pada badak terjadi pada usia 3 hingga 4 tahun pada badak betina dan usia 6 tahun pada badak jantan. Masa kehamilan pada badak betina berlangsung selama 16 bulan. Seekor badak betina melahirkan setiap 3 sampai 5 tahun sekali dengan 1 ekor saja anak sekali melahirkan. Saat badak betina telah mencapai usia 30 tahun maka ia akan berhenti reproduksi (menopause).

Setelah anak badak berusia 2 tahun, anak badak akan disapih dan siap untuk hidup dan mencari makan sendiri bersama kawanan badak lainnya. Seekor badak diperkirakan dapat hidup di alam liar hingga usia 50 tahun.