Kebanyakan burung yang makanannya serangga beraktifitas pada siang hari (Diurnal), namun ada beberapa tipe pemakan serangga yang beraktifitas dimalam hari (Nokturnal). Di Indonesia sendiri hanya sedikit burung “Pemakan Serangga yang Bersifat Nokturnal”. Di Indonesia diketahui hanya 2 suku burung yang memiliki sifat pemakan serangga sekaligus nokturnal, yaitu: Burung Cabak (Caprimulgidae) dan Burung Paruh Katak (Podargidae).

Burung Paruh Katak (Frogmouth) memiliki hubungan dekat dengan burung cabak, oleh karena itu disebut juga dengan cabak. Berbeda dengan burung cabak, burung paruh katak lebih suka berada didalam hutan ketimbang menangkap serangga di daerah terbuka. Dinamakan paruh katak karena memiliki paruh yang sangat lebar. Paruh ini digunakan untuk menagkap serangga yang ada di lantai hutan. Serangga-seranggga kecil yang banyak terdapat pada serasah biasanya menjadi sasaran empuk si paruh katak ini. Berikut 2 spesies dari suku burung paruh katak yang ada di Indonesia:

1. Cabak Wono (Batrachostomus javensis)

Burung paruh Kodok
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Cabak Wono

Burung paruh katak yang mudah dikenali dengan ukuran (25 cm) dan memiliki kepala yang besar berwarna seperti kulit pohon. Jantan berwarna keabu-abuan, betina berwarna coklat kemerah-merahan dengan kepala yang besar serta rambut-rambut kasar menyerupai cincin disekeliling paruh. Sesuai dengan judul artikel ini, cabak wono bersifat nokturnal. Pada siang hari ia biasa bertengger dengan posisi badan sangat tegak dengan paruh keatas dan mata tertutup, kadang ditemukan berpasangan. Sarang cabak wono berbentuk cawan kecil terbuat dari bulu-bulu halus, lumut dan potongan kulit pohon, terletak diatas cabang kecil dan datar, tidak jauh dari permukaan tanah.

2. Cabak Wono Tandok (Batrachostomus cornutus)

Cabak Wono Tandok
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Cabak Wono Tandok

Paruh Katak berukuran sedang (23 cm) yang dapat dibedakan antara jantan dan betinanya. Warna bulu cabak wono tandok cukup beragam, mulai dari hitam suram, putih, agak coklat, sampai kemerah-merahan. Iris burung ini berwarna kuning, sedangkan paruh bagian atas berwarna coklat tua dan bagian bawah kehijau-hijauan. Burung cabak wano tandok menyukai daerah hutan sekunder dan areal tepi hutan. Beristirahat pada dahan yang rendah di siang hari, kadang-kadang dengan paruh terbuka.

Selain 2 jenis burung paruh katak diatas di Indonesia masih dapat di jumpai jenis burung paruh katak lainnya, yaitu Palawan Frogmouth (Batrachostomus chaseni) dan Bornean Frogmouth (Batrachostomus mixtus). Burung -burung tersebut termasuk burung paruh katak yang jarang dijumpai. Diindonesia sendiri referensi ilmiah mengenai kedua jenis burung paruh katak tersebut masih sedikit. Jika ada pembaca yang mengatahui sumber ilmiah mengenai kedua jenis burung tersebut dapat berkenan menghubungi gomumu supaya artikel ini menjadi informasi yang lebih lengkap lagi.