Migrasi sebenarnya tidak hanya disebabkan oleh perubahan iklim ekstrem dan hibernasi spesies mangsa, tetapi juga oleh faktor reproduksi, temperatur, pola persaingan, perilaku dispersal atau pemencaran. Biasanya ada empat tipe migrasi :

1. Migrasi jarak jauh atau interkontinental

Ini berlangsung antar benua atau antarregional berdasarkan garis lintang. Migrasi ini disebabkan oleh perbedaan di musim di wilayah utara dan selatan Bumi. Disebut pula sebagai migrasi interkontinental.

2. Migrasi jarak pendek atau parsial

Ini berlangsung antar pulau atau antarketinggian, migrasi ini hanya menjelajahi wilayah regional yang sempit karena perbedaan musim setempat.

3. Migrasi latitudinal

Ini berlangsung berdasarkan luas jangkauannya secara horizontal, karena adanya perbedaan musim atau temperatur latitudinal (horizontal). Spesies dengan tipe migrasi ini umumnya memiliki jangkauan jauh dalam bermigrasi sehingga migrasi latitudinal juga dianggap sebagai migran interkotinental.

4. Migrasi altitudinal

Ini berdasarkan adanya perbedaan iklim atau musim di wilayah yang memiliki ketinggian yang berbeda, misalnya, migrasi spesies dari gunung ke wilyah hutan pantai pad musim breeding. Karena wilayah migrasinya sempit, bisa dalam satu kepulauan atau antarpulau, migrasi ini juga disebut migrasi jarak pendek atau parsial.

Sebagian besar migrasi yang terjadi bersifat latitudinal, dari boreal (daerah bumi bagian utara) atau temperate (mengalami musim panas yang panjang dan musim dingin yang pendek) ke daerah temperate atau tropikal, dan sebaliknya, tetapi ada juga yang mencakup longitudinal dan latitudinal, sebagai contah pada burung yang berasal dari interior daratan yang bergerak ke area pesisir pantai atau burung dari daerah pegunungan yang bergerak ke daerah daratan rendah.

Burung yang bermigrasi dicirikan dengan sayap yang panjang dan semping (burung air seperti burung camar, walet, layang-layang) atau yang memiliki kemampuan untuk memanfaatkan aliran udara seperti bangau dan beberapa burung pemangsa

Sebagian besar burung melakukan migrasi pada malam hari, dan beristirahat serta mencari pakan pada siang hari. Burung perancah, mandar-padi dan itik atau mentok juga bermigrasi pada malam hari. Sebaliknya burung-burung yang cara terbangnya tergantung pada aliran udara panas seperti burung bangau, pelikan, burung pemangsa, bermigrasi pada siang hari.