Sejak zaman Romawi Kuno, orang telah menyebarkan desas-desus bahwa burung unta menjadi sangat panik ketika menghadapi bahaya sehingga mereka bereaksi dengan memasukkan kepala mereka ke dalam tanah. Gagasan ini begitu menonjol sepanjang sejarah, sehingga burung-burung besar ini menjadi identik dengan orang-orang yang menolak untuk menghadapi masalah mereka secara langsung. Namun, di zaman sekarang ini, desas-desus bahwa burung unta menancapkan kepalanya di pasir telah terbukti sebagai mitos.

Jadi dari mana kesalahpahaman ini berasal?

Para ilmuwan memiliki beberapa ide. Hal pertama yang harus diperhatikan adalah burung unta memiliki kepala yang kecil dibandingkan dengan ukuran tubuhnya. Jadi, ketika mereka mendekatkan kepala mereka ke tanah untuk menggigit rumput, mereka mungkin terlihat seperti menghilang sepenuhnya. Selain itu, burung unta tidak membangun sarang untuk telurnya. Sebaliknya, mereka menggali lubang di pasir untuk menyimpan telur mereka. Saat telur mengerami, burung unta jantan dan betina akan bergantian menggunakan paruhnya untuk memutarnya, sehingga mungkin menciptakan ilusi bahwa mereka mengubur kepala mereka di pasir.

Apa yang dilakukan burung unta ketika merasakan ancaman?

Saat ini, kita tahu bahwa burung unta jauh lebih masuk akal daripada yang kita berikan pada mereka. Ketika mereka benar-benar merasakan bahaya, respons pertama mereka adalah melepaskan diri dari situasi itu—dengan cepat. Seekor burung unta dapat berlari hingga 70 kilometer per jam dengan kakinya yang panjang dan kuat. Alih-alih menggunakan sayap mereka untuk terbang, mereka digunakan sebagai “kemudi udara” yang membantu mereka berlari—memungkinkan mereka untuk zig-zag, mengerem, dan berbelok dengan cepat saat mereka berlari menjauh.

Faktanya, burung unta adalah salah satu hewan tercepat di dunia dalam hal berlari. Apakah kamu sedang memikirkan seekor cheetah sekarang? Cheetah sangat cepat, tetapi mereka mungkin tidak bisa berlari selama itu. Cheetah bisa cepat lelah, sementara burung unta diketahui bisa berlari dengan kecepatan tinggi hingga setengah jam.

Burung unta bukan ayam

Hampir tidak ada pengubur kepala yang pengecut, ketika berlari bukanlah suatu pilihan, burung-burung ini tidak takut untuk melawan penyerang. Burung unta dapat menendang dengan kekuatan 140 kilogram per sentimeter persegi—kekuatan yang mampu membunuh seekor singa dengan satu pukulan.

Burung unta besar, garang, dan tidak takut untuk melawan pemangsa—jauh dari reputasi yang tidak adil karena pengecut dan mengubur kepala mereka di pasir. Jika kamu bertanya kepada saya, kita semua harus bercita-cita menjadi burung unta!