Ikan Gulamah tersebar hampir di seluruh perairan Indonesia meliputi Sumatera, Jawa dan Nusa Tenggara, seluruh perairan Kalimantan dan Sulawesi kecuali daerah laut dalam sekitar Masalembo dan Banda, serta Maluku dan Irian Jaya.

Ikan Gulamah termasuk ikan demersal, ikan “demersal” adalah ikan yang umumnya hidup di daerah dekat dasar perairan, ikan demersal umumnya berenang tidak berkelompok (soliter). Sumberdaya ikan demersal terbagi dua berdasarkan ukuran yaitu ikan ikan demersal besar (big demersal fish) seperti kelompok kerapu  (Grouper), kakap (Snaper), ikan demersal kecil seperti kelompok Siganid (Baronang) Upenid (Upeneus spp), Gulamah (Johnuis spp).

Menurut Pusat Informasi Pelabuhan Perikanan (PIPP), ikan Gulamah  termasuk ke dalam Ordo : Percomorphi.

  • Sub ordo : Percoidea
  • Divisi : Perciformes
  • Famili : Scienidae
  • genus : Argyrosomus

Ikan Gulamah 2
  • Facebook
  • Twitter
  • Pinterest
  • Print Friendly

Ciri Fisik Ikan Gulamah

Menurut Weber et al, 1993 dalam Anonim (2010) ciri ikan Gulamah adalah bermulut lebar, gigi-gigi besar dan kecil pada rahangnya. Gigi besar pada bagian ujung rahang atas, tanpa gigi taring. Bentuknya lonjong atau lebih mirip wortel yang dilengkapi dengan tonjolan seperti akar pohon yang berjumlah 22-29. Panjang gurat sisi dapat mencapai 3 cm namun umumnya 25-30 cm.

Sirip punggung berjari-jari keras 10, diikuti dengan 1 jari-jari keras yang bersambungan dengan 25-28 jari-jari lemah. Sirip dubur berjari-jari keras 2 dan 7 jari-jari lemah. Warna dasar yang dimiliki ikan ini adalah putih keabuan dengan adanya strip-strip yang bergelombang. Terdapat di bagian atas badan suatu ban kuning pucat memanjang di atas garis rusuk. Totol hitam pada pangkal sirip dada, juga pada penutup insang. Sirip-sirip sebagin kuning sebagian gelap. Ukuran : dapat mencapai panjang 38 cm, umumnya 25-30 cm